Jumat, 08 Maret 2013

PEMASANGAN PINTU DAN JENDELA DI DALAM MANAJEMEN PROYEK



Teknik Sipil - Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh perletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam merencanakan pintu dan jendela, ada 4 (empat) hal yang harus dipertimbangkan, yaitu : 
Matahari 
Pintu dan jendela merupakan sumber pengurangan dan penambahan panas, sehingga jendela dapat diletakkan di sisi sebelah timur dan/atau barat 
Penerangan 
Untuk menghasilkan penerangan alami sebuah ruangan, dengan menempatkan jendela dekat sudut ruangan maka dinding didekatnya disinari cahaya akan memantulkan ke dalam ruangan. 
Pemandangan 
Jendela sebaiknya ditempatkan untuk memberi bingkai pada pemandangan. Ketinggian ambang atas jendela sebaiknya tidak memotong pemandangan orang yang duduk ataupun berdiri di dalam ruangan, juga jangan sampai kerangka jendela membagi dua atau lebih suatu pemandangan. 
Penampilan 
Jendela akan dapat mempengaruhi penampilan ekterior rumah/bangunan.


Persyaratan 
Syarat pintu dan jendela pada sebuah bangunan meliputi :
  1. Bekerja dengan aman 
  2. Tahan cuaca, untuk mendapatkan ketahanan terhadap cuaca maka harus dipilih dari bahan yang baik, tidak mudah lapuk, tidak mudah mengalami kembang/susut (muai, melengkung) 
  3. Tidak ada celah/ cahaya yang tidak dikehendaki masuk, cuaca (suhu, udara) masuk ke dalam ruangan. 
  4. Kuat 
  5. Minimal ada 1(satu) buah jendela dalam sebuah ruangan. 

Fungsi 
Fungsi pintu dan jendela dalam sebuah bangunan
  1. Fungsi pintu Dalam kegiatan/komunikasi antar ruang maka pintu sangat dibutuhkan, demikian juga sarana lintas antara bagian dalam dan bagian luar bangunan. 
  2. Fungsi jendela 
  • Penerangan alami ruangan 
  • Pengatur suhu ruangan, sirkulasi angin 
  • Melihat pemandangan/situasi luar bangunan 

Jenis Pintu dan Jendela 
Pintu dan jendela biasanya dikelompokkan sesuai dengan bagaimana bukaannya, hal ini juga sangat erat hubungannya dengan jenis perangkat alat penggantung dan pengunci yang akan dipakai untuk melekatkan daun pintu/jendela pada rangkanya dalam manajemen proyek. 

1. Jenis Pintu 
Dilihat dari cara membukanya daun pintu, pintu dibedakan menjadi:
  • Pintu sorong (slide a door) yang membukanya didorong horisontal ke kiri/kanan atau vertikal ke sisi atas, daun-daun pintu ini ditempatkan pada belakang rangka atau pada alat/rel, bagian jendela dapat dibuka penuh. 
  • Pintu lipat, yang membukanya dengan cara didorong dan melipat di kanan/kiri, daun-daun pintu diletakan/digantung pada alat/rel, bagian pintu dapat dibuka ± 90%. 
  • Pintu Gulung (roll a door), yang membukanya dengan cara digulung di atas, daun-daun pintu digulung pada alat, bagian pintu dapat dibuka penuh. 
  • Pintu sayap tunggal/ganda, daun pintu digatung pada sisi dalam/luar rangka dengan alat/engsel. Pintu ini dibedakan menjadi pintu kiri/pintu kanan. Untuk mengetahui perbedaan ini dengan cara pada saat kita berdiri dan punggung menempel pada alat penggantung, apabila bukaan daun pintu sesuai dengan gerakan membuka tangan kiri maka pintu tersebut adalah pintu kiri demikian juga untuk pintu kanan. Bagian pintu dapat dibuka penuh. 

2. Jenis Jendela 
Jendela biasanya dikelompokkan sesuai dengan bukaanya, jendela yang terpasangnya mati tidak terbuka sama sekali, akan memberikan tingkat kekedapan terhadap cuaca paling besar. Jendela yang terbuka untuk ventilasi, pembersihan dan jalan keluar darurat mempunyai daun-daun jendela yang membukanya dengan cara disorong, diayun atau diputar. Berikut ini adalah jenis-jenis utama bekerjanya jendela dalam manajemen proyek.
  • Jendela gantung ganda, mempunyai daun-daun jendela yang didorong secara vertikal. Daun-daun jendela ini ditempatkan pada alur depan rangka atau pada alat/rel. Bagian jendela dapat dibuka ± 50%. 
  • Jendela gantung ganda, mempunyai daun-daun jendela yang didorong secara horisontal. Daun-daun jendela ini ditempatkan pada alur depan rangka atau pada alat/rel. Bagian jendela dapat dibuka ± 50%. 
  • Jendela sayap, mempunyai daun-daun jendela yang digantung pada ambang atas/bawah atau pada tiang. Daun-daun jendela ini ditempatkan pada engsel depan/belakang. Bagian jendela dapat dibuka penuh. 

Kusen Pintu dan Jendela
Untuk meletakkan daun pintu atau daun jendela pada dinding, dipasang rangka yang disebut kusen, kusen untuk tempat tinggal terbuat dari kayu atau logam. Kusen kayu memberikan penampilan yang hangat dan indah dari tampilan tekstur serat-serat kayu yang dimilikinya, mempunyai nilai penyekat panas yang baik dan pada umumnya tahan terhadap pengaruh cuaca. Rangka jenis ini dapat berupa produk pabrik yang telah diselesaikan dengan pelapisan cat, pewarnaan atau masih berupa kayu asli tanpa pelapisan. Kusen dari bahan logam berbeda dari kayu, kusen logam tidak terpengaruh bila basah, kusen logam ini tidak memiliki kehangatan dalam penampilan dan memberikan daya tahan yang kecil terhadap perpindahan panas. Kusen logam dapat terbuat dari alumunium, baja atau baja tak berkarat (stainless-steel), warna alami logam dapat ditutup dengan lapisan cat dan dirawat dengan baik untuk mencegah korosi dalam manajemen proyek. 
Ukuran penampang batang kayu untuk rangka pintu dan jendela adalah sebagai berikut : 
Pada pintu biasa dengan satu daun: 5/10 5/12 5/14 5/15 cm 
6/10 6/12 6/14 6/15 cm 
7/12 cm 
Pada pintu rangkap dengan dua daun: 8/10 8/12 8/14 8/15 cm


Bagian-Bagian Kusen 
Kusen terdiri atas :
  1. Tiang (style). 
  2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah. 
  3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela. 
  4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang. 
  5. Alur kapur, bagian dari tiang (style) yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila terjadi penyusutan, tidak timbul celah. 
  6. Angkur, dipasang pada tiang (style), berfungsi untuk memperkuat melekatnya pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang. 
  7. Duk (neut), dipasang pada tiang (style) di bagian bawah, khusus untuk kusen pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas.
Jenis-Jenis Kusen Pintu 
  1. Kusen Pintu Tunggal 
  2. Kusen Pintu Gendong 
  3. Kusen Pintu Gendong Ventilasi Melingkar 

Jenis-Jenis Kusen Jendela
  1. Kusen Jendela Tunggal 
  2. Kusen Jendela Ganda

Pemasangan Kusen 

1. Pemasangan Kusen Pintu 
Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut dalam manajemen proyek;
  1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. 
  2. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen. 
  3. Pasang angker pada kusen secukupnya. 
  4. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi bouwplank. 
  5. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting. 
  6. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. 
  7. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh. 
  8. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen. 
  9. Bersihkan tempat sekelilingnya. 

2. Pemasangan Kusen Jendela
Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut dalam manajemen proyek;
  1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. 
  2. Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as bouwplank. 
  3. Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela . 
  4. Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank. 
  5. Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut. 
  6. Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan pertolongan unting-unting. 
  7. Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat. 
  8. Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan yang benar. 
  9. Bersihkan tempat sekelilingnya.

1. Memasang Daun Pintu 
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun pintu ada yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan pintu geser. Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah, kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai dalam manajemen proyek. 

Ukuran Daun Pintu 
Jumlah daun pintu ada yang tunggal, ada pula yang ganda. Lebar dan tingginya daun pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut dalam manajemen proyek: 
  1. Tinggi : 2,00-2,10 meter, 
  2. Lebar : 0,70-0,90 meter (tunggal), 0,60-0,80 meter (ganda) 
  3. Tebal : 0,30-0,40 meter. 
Cara Pemasangan 
  1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu. 
  2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu. 
  3. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi). 
  4. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. 
  5. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel) 
  6. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu. 
  7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen 
  8. Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. 
  9. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup. 
  10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen. 
  11. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen. 


2. Memasang Daun Jendela 
Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar horizontal (ke kiri danke kanan) atau berputar vertikal (ke atas dan ke bawah). Namun, ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela mati dengan tujuan untuk penerangan. Kedudukan daun jendela pada saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen jendela dalam manajemen proyek.

Ukuran Daun Jendela 
Jumlah daun jendela ada yang tunggal, ada pula yang ganda. Lebar dan tingginya daun jendela diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut: 
  1. Tinggi : 0,80-1,70 meter (menyesuaikan dengan fungsi dan kondisi bangunan) 
  2. Lebar : 0,60-0,80 meter 
  3. Tebal : 0,30-0,40 meter. 
Cara Pemasangan 
  1. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela. 
  2. Ukur lebar dan tinggi daun jendela. 
  3. Ketam dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi). 
  4. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. 
  5. Lepaskan daun jendela, pasang/tanam engsel daun jendela pada tiang daun jendela (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran horizontal) atau engsel ditanam pada bagian ambang atas daun jendela dengan jarak 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran vertikal). 
  6. Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang/ambang atas jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun jendela. 
  7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang/ambang atas kusen 
  8. Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun jendela pada kusen jendelanya. 
  9. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup. 
  10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara melepaskan pen. 
  11. Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen. 

3. Pemasangan Kaca 
Pekerjaan ini tidak semudah yang dilihat atau dibayangkan. Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra hati-hati dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal yang penting pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela. Konstruksi pemasangan kaca pada daun pintu/jendela dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode, tergantung dari ukuran kayu, material rangka daun pintu/jendela, fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal kurang dari 4 mm, sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan belakang yang sekaligus daun pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar stabil dan tidak pecah, kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu dalam manajemen proyek. 

Cara memasang kaca pada daun pintu/jendela adalah sebagai berikut dalam manajemen proyek; 
  1. Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar. 
  2. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam. 
  3. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca. 
  4. Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela. 
  5. Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil. 
  6. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil.

KONSTRUKSI PENJADWALAN DI DALAM MANAJEMEN PROYEK


Teknik Sipil - Jadwal Awal 
  1. Kontraktor wajib menyerahkan Jadwal Awal dan Laporan Narasi setidaknya 5 hari kerja sebelum konferensi pra-konstruksi untuk meninjau teknik dan penerimaan per persyaratan yang ditetapkan di bawah ini. Ini harus mencakup rincian rinci kegiatan dijadwalkan untuk 60 hari pertama proyek dan termasuk mobilisasi, submittals, pengadaan dan konstruksi. 
  2. Membuat semua koreksi dan revisi Jadwal Awal mengikuti review Engineer dan kirimkan kembali dalam waktu 7 hari kerja. Tidak ada kontrak pekerjaan dapat dilanjutkan ke situs tanpa Jadwal 60-hari diterima Awal atau Jadwal baseline diterima pada manajemen proyek.

Dasar Jadwal 
  1. Kontraktor wajib menyerahkan Jadwal baseline CPM dan Laporan Narasi dalam waktu 30 hari kerja setelah konferensi pra-konstruksi untuk meninjau teknik dan penerimaan per persyaratan yang ditetapkan di bawah ini. Ini harus mencakup rincian rinci dari semua kegiatan dan bekerja untuk seluruh manajemen proyek. 
  2. Kontraktor harus meninjau Jadwal baseline dengan teknik, membahas strategi dan rincian dari semua kegiatan kritis kritis dan dekat (kurang dari 10 hari total float). Tinjauan ini harus mencakup jumlah kerja perkiraan, kru umum dan peralatan yang direncanakan, tingkat produksi yang diharapkan jika diketahui, durasi, dan hubungan dengan mendahului dan kegiatan. 3. Membuat semua koreksi dan revisi Jadwal baseline mengikuti review Engineer dan kirimkan kembali dalam waktu 10 hari kerja. Baseline akhir CPM jadwal harus diselesaikan dan diterima dalam waktu 60 hari kalender setelah Pemberitahuan untuk Lanjutkan.

Jadwal Pembaruan 
  1. Kontraktor harus menyediakan Update Jadwal dengan Laporan Narasi untuk mencerminkan status Proyek bersama dengan setiap pembayaran kemajuan bulanan. Update Jadwal akan menunjukkan status dari semua kegiatan berkembang dengan start aktual dan tanggal selesai, persentase penyelesaian berdasarkan pekerjaan-tempat di-dan jangka waktu yang tersisa. 
  2. Jika ada kegiatan jalur kritis berada di belakang jadwal, Kontraktor harus menyediakan dalam laporan narasi penjelasan tentang penyebab dan mengusulkan langkah-langkah perbaikan untuk mendapatkan kembali sesuai jadwal. Kontraktor harus mengambil langkah-langkah tambahan seperti untuk secara efektif menghilangkan atau meminimalkan penundaan tersebut dan untuk mematuhi jadwal pada manajemen proyek. 
Interval pendek Jadwal dan Rencana Kerja Selain mengajukan Update bulanan Jadwal CPM, menyerahkan jadwal interval mingguan pendek setiap minggu selama konstruksi, merinci rencana kerja dan operasi yang diusulkan untuk dua minggu ke depan. Sertakan:
  • Aktivitas kerja 
  • Tenaga kerja yang terlibat dengan perdagangan 
  • Jam kerja 
  • Peralatan yang terlibat 
  • Lokasi pekerjaan yang akan dilakukan 

PERSYARATAN DAN PENGGUNAAN JADWAL

Penjadwalan Umum Persyaratan 
1. Batas Waktu dan Kemajuan 
The Jadwal Awal dan Jadwal baseline tidak akan melebihi batas waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak dan harus sesuai dengan kontrak yang ditentukan tanggal tonggak dan urutan konstruksi. Jadwal akan digunakan oleh Departemen Pekerjaan dan untuk mengevaluasi kemajuan dan untuk menentukan dampak dari setiap perubahan kontrak manajemen proyek. 

2. Jadwal Penerimaan 
Penerimaan Engineer jadwal apapun tidak akan mengalihkan tanggung jawab Kontraktor kepada Departemen. Kontraktor sendiri akan tetap bertanggung jawab untuk menyesuaikan kekuatan, peralatan, dan jadwal kerja untuk memastikan penyelesaian pekerjaan dalam waktu yang ditentukan dalam kontrak manajemen proyek. 

3. Kegiatan jangka waktu dan cuaca buruk 
Dalam menghitung jangka waktu kegiatan, cuaca buruk yang normal harus dipertimbangkan. 

4. Jadwal Laporan 
Tiga salinan setiap laporan jadwal disampaikan dengan Jadwal awal, Jadwal baseline dan setiap submittal Jadwal Pembaruan. Variasi dari laporan berikut harus disediakan tanpa biaya tambahan, jika diminta oleh Direksi Pekerjaan. 



Laporan Tabel: 
Hingga empat laporan dicetak berbeda harus disediakan sebagai bagian dari setiap Submittal Jadwal. Insinyur akan memberikan tata letak laporan khusus dan konten pada konferensi pra-konstruksi manajemen proyek.

Kalender Laporan: 
Kontraktor wajib memberikan salinan cetak kalender (s) yang digunakan oleh perangkat lunak penjadwalan. Jika lebih dari satu kalender yang digunakan, laporan tabular harus mengidentifikasi kalender untuk setiap kegiatan. Kalender akan menunjukkan hari kerja per minggu dan hari libur manajemen proyek. 

Laporan Naratif: 
Kontraktor wajib memberikan Laporan Narasi dengan masing-masing submittal jadwal. Ini akan meliputi kuantitas kerja perkiraan, kru umum dan peralatan yang direncanakan untuk setiap kegiatan kritis dan dekat-kritis, diharapkan dan tingkat produksi aktual, jika diketahui, dan hubungan dengan mendahului dan kegiatan. Narasi tersebut juga harus menunjukkan jumlah shift per hari dan jam per shift manajemen proyek. 

Laporan Narrative 
menjelaskan masalah dan dampak yang mungkin selama periode pelaporan, masalah diantisipasi untuk periode berikutnya dan solusi mereka, dan perubahan kegiatan yang direncanakan manajemen proyek.

Diagram Jaringan: 
Sebuah Diagram Jaringan waktu-skala harus dilengkapi dengan masing-masing submittal jadwal jika diminta oleh Direksi Pekerjaan. Ini akan menunjukkan identifier setiap kegiatan itu, deskripsi, durasi dan mengambang, ditambah hubungan logika jaringan untuk kegiatan lain sebagai garis yang menghubungkan. Jalur kritis harus jelas ditunjukkan manajemen proyek.

Tingkat Detail Diperlukan dalam Jadwal 
Semua jadwal harus mencakup sesuai tingkat detail. Kecuali untuk pengadaan bahan, aktivitas pun akan memiliki durasi lebih dari 15 hari kerja kecuali diterima oleh Direksi Pekerjaan. Jumlah kegiatan tersebut cukup untuk merencanakan dan mengontrol pekerjaan, dan tunduk pada penerimaan oleh Direksi Pekerjaan manajemen proyek.
  • Kontraktor harus menggunakan jumlah yang sesuai tonggak dan tempat tidur gantung untuk pelacakan keseluruhan kemajuan, di samping setiap kontrak yang ditentukan tonggak. Kegiatan konstruksi harus mencakup setidaknya satu kegiatan untuk setiap item tawaran yang signifikan.
  • Bahan memimpin panjang besar pengadaan harus ditampilkan dengan kegiatan terpisah untuk barang-barang seperti Siapkan Gambar Shop, Review dan Mengarang dan Deliver. Kegiatan konstruksi meliputi: mobilisasi dan demobilisasi, disetujui perubahan pekerjaan ketertiban dan semua pekerjaan lain untuk menyelesaikan proyek tersebut manajemen proyek. 
Kegiatan Coding 
  • Pengidentifikasi Kegiatan akan ditunjuk oleh Kontraktor untuk kenyamanan Kontraktor. Namun, kode kegiatan sederhana didorong, dengan bidang kode yang terpisah digunakan untuk mengidentifikasi tanggung jawab dan wilayah kerja untuk setiap kegiatan manajemen proyek. 
  • Kegiatan yang berkaitan dengan struktur terpisah dan fitur kerja harus diidentifikasi secara terpisah oleh area kerja, atau penggunaan sub-jaringan atau keduanya. Ketika praktis, kegiatan untuk item pekerjaan besar akan dibagi menjadi beberapa kegiatan dan diidentifikasi oleh area kerja yang terpisah. 
Penjadwalan Hardware dan Software 
  • Kontraktor harus menggunakan perangkat lunak penjadwalan otomatis dan Critical Path Method (CPM) untuk merencanakan dan jadwal pekerjaan. 
  • Perangkat lunak sistem komputer digunakan oleh Kontraktor harus mampu menyediakan semua persyaratan dari spesifikasi ini. Kontraktor harus menggunakan versi terbaru dari P3 Primavera, Primavera P3E / 
  • Primavera Kontraktor, SureTrak, atau Microsoft Project untuk analisis jaringan Windows perangkat lunak dan IBM-kompatibel hardware manajemen proyek. 

MANAJEMEN PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PROYEK DILAPANGAN


Teknik Sipil - Menetapkan standar jaminan kualitas dan mengukur mereka melalui kontrol kualitas dapat meringankan masalah kualitas. Jaminan Kualitas - Sebuah sistem prosedur untuk memilih tingkat kualitas yang dibutuhkan untuk proyek untuk melakukan fungsi dimaksud dan memastikan bahwa tingkat ini diperoleh. Quality Control - Sebuah sistem tes dan / atau inspeksi yang menjamin kualitas produk jadi. Meringkas perbedaan, jaminan kualitas adalah pengaturan standar, dan kontrol kualitas pengujian dan memeriksa untuk memastikan standar terpenuhi. 

Jaminan Kualitas 
Manajer Proyek harus mengembangkan rencana jaminan kualitas khusus untuk kebutuhan manajemen proyek yang alamat persyaratan kode bangunan, desain review, pengujian konstruksi dan pengamatan konstruksi. Tujuan umum dari proses desain adalah bahwa standar kualitas untuk bangunan tidak dikompromikan. 

Quality Control 
Kontraktor pada akhirnya bertanggung jawab untuk pengendalian kualitas dan bertanggung jawab untuk sarana konstruksi, metode, teknik dan prosedur dalam membangun manajemen proyek. Perusahaan pengujian dan inspeksi akan memverifikasi bahwa kualitas, komposisi dan kekuatan bahan sesuai dengan standar jaminan kualitas dalam Dokumen Kontrak. Verifikasi akan berada dalam bentuk pengamatan situs, mendapatkan sampel bahan dan pengujian sampel di laboratorium terakreditasi. 


Penganggaran belanja 
  • Manager Proyek dan Manajer Program meninjau anggaran proyek, membandingkannya dengan dana dialokasikan. Modifikasi dapat dilakukan terhadap anggaran manajemen proyek yang diperlukan, mendamaikan total anggaran proyek terhadap dana yang tersedia. Mengacu pada Lembar Kerja Anggaran Proyek. 
  • Sebelum pemilihan tim, Manager Proyek mengembangkan anggaran awal, berdasarkan Lembar Kerja Anggaran Proyek perkiraan biaya konstruksi akan berdamai dengan biaya konstruksi tercantum dalam kontrak harus sesuai dengan parameter keuangan dari kontrak selama semua tahap desain. 
  • Manager Proyek meninjau anggaran awal dan konstruksi estimasi biaya dengan Program Manager. 
  • Setelah diperiksa dengan Program Manager, Manager Proyek memurnikan anggaran, berdasarkan masukan yang diterima. Manager Proyek atau Presiden menyetujui anggaran sebagai bagian dari Laporan fase submittal. Manager Proyek termasuk anggaran disetujui dalam bahan tinjauan. 
  • Pada akhir fase, update Manajer Proyek Lembar Kerja Anggaran manajemen Proyek, menggabungkan perkiraan biaya konstruksi. Manager Proyek juga perlu untuk memperbarui jumlah anggaran untuk, kebutuhan teknologi, dan kategori lainnya, berdasarkan perkiraan yang lebih lancar dan akurat. 
  • Manager Proyek meninjau anggaran diperbarui dengan Program Manager. 
  • Setelah diperiksa dengan Program Manager, Manager Proyek memurnikan anggaran, berdasarkan masukan yang diterima. Manager Proyek atau Presiden menyetujui anggaran dan kewenangan tim untuk melanjutkan ke fase. 
  • Setelah menyampaikan perkiraan biaya konstruksi kepada Manajer Proyek dan setelah estimasi biaya konstruksi diperdamaikan dengan anggaran konstruksi, Proyek update Manajer anggaran. Semua kategori anggaran memiliki perkiraan mereka disempurnakan berdasarkan pada lebih saat ini dan informasi yang akurat dari dokumen konstruksi. 
  • Ulasan anggaran dengan Manajer Program. Manager Proyek meninjau anggaran dengan 
  • Setelah diperiksa dengan Program Manager, Manager Proyek memurnikan anggaran, berdasarkan masukan yang diterima. Manager Proyek atau Presiden menyetujui anggaran dan kewenangan dokumen untuk penawaran. 
  • Setelah iklan, tawaran konstruksi diterima. Setelah penawar rendah jelas ditentukan, Manager Proyek menggabungkan jumlah tawaran jelas rendah ke anggaran pembangunan. Anggaran diperbarui berdasarkan jumlah kontrak konstruksi penghargaan yang sebenarnya, dan kategori yang disesuaikan sesuai kebutuhan untuk mendamaikan anggaran pembangunan dalam dana yang tersedia. Manager Proyek atau Presiden menyetujui anggaran pembangunan. 

Penjadwalan
Jadwal proyek berisi semua kegiatan, durasi dan urutan yang tepat bahwa kegiatan perlu dilakukan untuk menyelesaikan proyek. Selain jadwal konstruksi, jadwal proyek perlu menyertakan tanggal tonggak penting, misalnya, kalender akademik, pengadaan, pengguna hunian kelompok, dll Jadwal desain disetujui dan rinci oleh kontrak, akan menentukan jumlah waktu review diperlukan untuk setiap proyek. Ulasan perlu waktu cukup dan mencakup semua kelompok pengguna. Waktu meninjau dijadwalkan merenungkan bahwa setiap tahap tidak memerlukan lebih dari satu review dan revisi untuk membawa dokumen ke dalam kesesuaian. Tambahan waktu untuk tindak lanjut ulasan akan memperpanjang jadwal. Proses untuk ditinjau Desain Sebuah jadwal konstruksi disiapkan, termasuk dalam dokumen penawaran dan disetujui. Manager manajemen Proyek, dalam konsultasi akan menentukan tanggal tonggak kunci untuk jadwal proyek. Jadwal konstruksi akan diringkas oleh tonggak utama seperti pembersihan lokasi, yayasan, membangun kandang, Penyelesaian substansial, dll, dan akan dimasukkan dalam Dokumen Kontrak. Jadwal konstruksi sangat penting untuk menginformasikan Kontraktor dari tanggal harus dipenuhi, memberikan dasar untuk menentukan kapan kerusakan dilikuidasi menerapkan dan memungkinkan waktu untuk bergerak dalam dan perabotan setelah konstruksi. Jadwal konstruksi harus mencakup periode dari penawaran melalui hunian. 

Setelah pemberian kontrak, Kontraktor wajib menyerahkan jadwal konstruksi untuk diperiksa. Jadwal tidak akan melebihi Dokumen Kontrak yang ditentukan durasi pekerjaan dan jadwal konstruksi harus diperbarui / disimpan saat ini sesuai dengan Dokumen Kontrak. Jadwal konstruksi harus daftar kegiatan konstruksi, dengan tanggal awal dan akhir yang sebenarnya dan yang direncanakan, disediakan dalam Critical Path Method (CPM) format. Sepuluh (10) hari setelah Pemberitahuan untuk Lanjutkan dikeluarkan, Kontraktor wajib menyerahkan jadwal konstruksi pertama tersebut. Minimal, Kontraktor wajib memperbarui jadwal konstruksi bulanan. Dengan setiap Permohonan Pembayaran, jadwal diperbarui akan diajukan untuk ditinjau. Jika jadwal konstruksi menunjukkan perubahan ke durasi manajemen proyek sebagaimana didefinisikan oleh Dokumen Kontrak, jadwal konstruksi harus disertai dengan permintaan untuk pesanan perubahan.

Jadwal Kontrak
  • Manager Proyek, mengembangkan jadwal proyek Pra Jadwal proyek Pra ditinjau oleh Departemen Perencanaan dan Pemrograman dan komentar yang dikirim ke Manajer manajemen Proyek. 
  • Komentar dari Departemen Perencanaan Fasilitas  dan Pemrograman dimasukkan ke dalam jadwal Pra. Jadwal diperbarui digunakan untuk menyerahkan Permintaan Modal.
  • Setelah proyek telah disetujui dengan masukan dari Manajer Proyek, mengembangkan jadwal proyek awal dalam tahap. Jadwal ini akan dikembangkan bersama dengan jadwal persyaratan kontrak jadwal.

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates