Senin, 18 Februari 2013

PENENTUAN DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

Teknik Sipil - A. Balok Induk 
Balok merupakan elemen struktur pemikul momen yang berfungsi mentransfer beban dari pelat ke kolom. Dimensi tinggi balok induk ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut : Untuk bentang antar kolom 8 m, maka tinggi balok induk = 8000 mm/12 = 666,67 ~ 700 mm. Lebar balok diambil= h/2 = 700 mm/2 = 350 mm. B1-350x700 mm. 

B. Balok Anak 
Dimensi tinggi balok anak ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut : Untuk bentang antar balok induk 8 m, maka tinggi balok anak = 8000 mm/16 = 500 mm. Lebar balok diambil = h/2 = 500 mm/2 = 350 mm. B2-250x500 mm 

C. Sloof 
Sebagai pengikat struktur diatas tanah digunakan sloof SL1-300x600 dan SL2-250x500. Sloof ini diharapkan dapat menahan beban dinding diatasnya serta meningkatkan kekuatan serta kekakuan lentur pondasi. 

D. Pelat 
Pelat yang digunakan merupakan pelat dua arah. Pelat dua arah memiliki kelebihan diantaranya dalam hal kekakuan lantai yang lebih besar dalam dua arah pembebanan gempa. Meskipun begitu, perencana struktur juga biasa menggunakan tipe pelat satu arah untuk menghemat volume tulangan dalam arah tertentu. Dimensi pelat ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut : Untuk bentang pelat diantara pendukungnya sebesar 4 m, maka tebal pelat = 4000 mm/30 = 130 mm~150 mm. PL1-150 mm Pelat atap diasumsikan memiliki beban yang lebih ringan daripada pelat lantai. Tinggi pelat atap dimabil sebagai PL2-120 mm. 

E. Kolom 
Kolom merupakan elemen vertikal yang menerima transfer beban dari pelat dan balok, kemudian meneruskannya ke tanah melalui kontruksi pondasi. Gaya aksial yang bekerja pada kolom dikondisikan memiliki nilai >> 0.1 Ag fc’ . Perkiraan gaya aksial kolom dapat diperoleh dari hasil running analysis software SAP 2000 dengan dimensi kolom yang diasumsikan terlebih dahulu. 




 

MANAJEMEN K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI

Teknik Sipil - Manajemen Pekerjaan konstruksi mencakup : 
  1. Struktural, arsitektural 
  2. Sipil 
  3. Mekanikal 
  4. Elektrikal 
  5. Tata lingkungan 

Manajemen Pekerjaan konstruksi berdasarkan peruntukannya : 
Bangunan Gedung 
  1. Perkantoran, komersial, hunian, rumah sakit, pasar, 
  2. Termasuk pekerjaan pembongkaran, renovasi, perbaikan, pemeliharaan 

Manajemen Bangunan Prasana dan sarana (sipil) umum
  1. Pelabuhan udara, pelabuhan laut, terminal, stasiun KA dsb
  2. Bendungan,bendung,irigasi,drainage,saluran air,terowong dsb 
  3. Jalan raya, tol, jalan KA, jembatan, subway, fly-over dsb 
  4. Pembangkit LIstrik (PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTN, dsb) 

Manajemen Bangunan Industri & Pertambangan 
  1. Pabrik, workshop dsb. 
  2. Konstruksi tambang, penyulingan mi-gas dsb. 

Manajemen Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi 
Tahapan kegiatan konstruksi :
  • Tahap perencanaan 
  • Tahap pelaksanaan 
  • Tahap pengawasan 

Manajemen Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi harus memenuhi syarat-syarat :
  1. Keteknikan 
  2. Keamanan 
  3. Keselamatan dan kesehatan kerja 

Manajemen Masyarakat Jasa Konstruksi ( MJK )
Masyarakat yang mempunyai kepentingan yang berhubungan dengan usaha & pekerjaan konstruksi, yaitu :
  1. Pengguna jasa 
  2. Penyedia jasa 
  3. Pekerja 
Manajemen Pekerjaan jasa konstruksi mencakup : 
  • layanan jasa konsultasi perencanaan 
  • layanan jasa pelaksanaan 
  • layanan jasa konsultasi pengawasan. 






 

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates