Minggu, 24 Februari 2013

DOKUMEN KONTRAK DALAM MANAJEMEN PROYEK

Bagan Manajemen Kontrak

BAGAN KONTRAK sebagai PEDOMAN & PENGENDALIAN PELAKSANAAN
Teknik Sipil - POLA PENGGUNAAN KONTRAK untuk menjadikan sebagai PEDOMAN dan alat MENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK 
dengan uraian sbb :

Manajemen proyek di dalam dokumen kontrak adalah sumber dari kriteria untuk pelaksanaaan pekerjaan yang dilakukan oleh pemborong, karena itu pula menjadi sumber kriteria pengendaliannya, yang kegiatan pengawasannya dilakukan oleh konsultan pengawas dan tindak lanjutnya dilakukan pemilik proyek. Disusun kriteria2 sebagai pedoman pernborong melaksanakan pekerjaan sekaligus sebagai kriteria pengendalian.

Pemborong menghasilkan keluaran seperti apa yang telah disepakati dalam kontrak, namun keluaran ini tidak sekaligus selesai tapi tahap demi tahap secara kumulatif. Kriteria keluaran ini juga bersumber dari manajemen proyek di dalam dokumen kontrak. Pada umumnya kriteria tsb terdiri dari : 
  • kriteria waktu, 
  • kriteria kualitas, dan 
  • kriteria biaya. 

Untuk menghasilkan keluaran pemborong melakukan proses seperti apa yang telah disepakati dalam kontrak. Kriteria Proses ini harus konsisten dengan kriteria keluaran, agar proses yang dilakukan, dapat menghasilkan keluaran seperti yang telah ditetapkan manajemen proyek di dalam dokumen kontrak.

Dalam melakukan manajemen proyek pemborong memerlukan masukan, seperti apa yang telah disepakati dalam kontrak. Agar proses dapat berjalan lancar dan menghasilkan keluaran seperti yang telah ditetapkan, maka kriteria rnasukan haruslah konsisten dengan kriteria proses.
Kemudian dapatlah diamati bahwa antara kriteria masukan - proses - keluaran haruslah konsisten satu sama lain.

POLA PENGGUNAAN KONTRAK untuk menjadikan sebagai PEDOMAN dan alat MENGENDALIKAN PELAKSANAAN MANAJEMEN PROYEK 
Uraiannya adalah sbb :
1. Mekanisme pokok dari kegiatan pengawasan adl : 
a. Penyusunan laporan berkala

  • Laporan harian 
  • Laporan mingguan 
  • Laporan bulanan 
b. Laporan status pekerjaan yg disusul berita acaranya

  • Laporan penyelesaian bagian pekerjaan/ kemajuan pakerjaan beserta berita caranya, dan pada umumnya disusul berita acara penagihan
  • Laporan penyelesaian pekerjaan, beserta berita acaranya, yg disusul berita acara penagihan sampai 95 % 
  • Laporan panyelesaian pameliharaan, beserta berita acara penyerahan pekerjaan, yg disusul berita acara penagihan sisa 5 %
c. Pertemuan pengevaluasian adl merupakan proses penyusunan laporan berkala maupun laporan status pekerjaan
d. Berita Acara Teknis dam Berita Acara Penagihan Pembayaran
 
2. Tindak lanjut, dilakukan oleh pemilik proyek di dalam manajemen proyek :
  • Tindak lanjut Apreasi 
  • Tindak lanjut Konfirmasi 
  • Tindak lanjut Koreksi Penyimpangan pemborosan Penyimpangan penyelewengan 
  • Spesifik Proyek 
  1. Penghargaan /rekomendasi 
  2. Konfirmasi pekerjaan 
  3. Dispute 
  • Musyawarah 
  • Arbitrase 
  • pengadilan

PEKERJAAN STRUKTUR DALAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )

Salah Satu Contoh Pekerjaan Yang Mengabaikan K3
Teknik Sipil - Manajemen Pekerjaan Bekisting 
  1. Rute aman harus disediakan pada tiap bagian dari bangunan 
  2. Bagian bentuk perancah dari pendukung rangkanya bekisting yang menyebabkan tergelincir harus ditutup rapat dengan papan 
  3. Bentuk sambungan rangka bekisting menara harus direncanakan mampu menerima beban eksternal dan factor keselamatan harus diperhitungkan, 
  4. Titik-titik penjangkaran perancah gantung yang mendukung bekisting harus terpancang dan mempunyai daya tahan yg kuat 
  5. Perancah gantung yang digunakan pada bagian luar bangunan yang berbentuk cerobong harus dijangkarkan untuk menahan kekuatan angin 

Teknik Sipil - Manajemen Pekerjaan Pembesian 
  1. Pemasangan besi beton yang panjang harus dikerjakan oleh pekerja yang cukup jumlahnya, terutama pada tempat yang tinggi, untuk mencegah besi beton tersebut meliuk / melengkung dan jatuh 
  2. Pada waktu memasang besi beton yang vertical, pekerja harus berhati-hati agar besi beton tidak melengkung misalnya dengan cara mengikatkan bambu atau kayu sementara 
  3. Memasang besi beton di tempat tinggi harus memakai perancah, dilarang keras naik / turun melalui besi beton yang sudah terpasang 
  4. Ujung-ujung besi beton yang sudah tertanam harus ditutup dengan potongan bambu atau lainnya, baik setiap besi beton masing-2 atau secara kelompok batang besi, untuk mencegah kecelakaan fatal
  5. Bila menggunakan pesawat angkat ( kran / crane ) untuk mengangkat atau menurunkan sejumlah besi beton, harus menggunakan alat bantu angkat yang terbuat dari tali kabel baja ( sling ) untuk mengikat besi beton menjadi satu dan pada saat pengangkatan atau penurunan harus dipandu oleh petugas ( misal dengan memakai peluit ) 
  6. Pengangkatan atau penurunan ikatan besi beton harus mengikuti prosedur operasi pesawat angkat ( crane ) 
  7. Semua pekerja yang bekerja di tempat tinggi harus dilengkapi dan menggunakan sabuk pengaman, sarung tangan, sepatu lapangan , helm dan alat pelindung diri lain yang diperlukan 

Manajemen Pekerjaan Beton 
Secara umum, sebelum melakukan pekerjaan pembetonan , ada beberapa hal yang harus dilakukan / diperhatikan oleh pekerja antara lain :
  1. Pemeriksaan semua peralatan dan mesin yang akan digunakan 
  2. Pemeriksaan semua perancah / steiger , stut-2, ikatan penyangga dll 
  3. Apabila menggunakan peralatan concrete pump 
  4. Pada proses pelaksanaan penuangan beton 
  5. Menara atau tiang yang dipergunakan untuk mengangkat adukan beton ( concrete bucket towers ) harus dibangun dan diperkuat sedemikian rupa sehingga terjamin kestabilannya 
  6. Usaha pencegahan yang praktis harus dilakukan untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan selama pekerjaan persiapan dan pembangunan konstruksi beton 
  7. Sewaktu beton dipompa atau dicor, pipa-pipa termasuk penghubung atau sambungan dan penguat harus kuat 
  8. Sewaktu proses pembekuan beton ( setting concrete ) harus terhindar dari goncangan dan bahan kimia yang dapat mengurangi kekuatan 
  9. Sewaktu lempengan ( panel ) atau lembaran beton ( slab ) dipasang pada dudukannya. 
  10. Setiap ujung-ujung ( besi, kayu, bambu dll ) yang mencuat, harus dilengkungkan atau ditutup 
  11. Proses pengecoran harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjamin bekisting dan perancah dapat memikul / menahan seluruh beban sampai beton mengeras 

Manajemen Pekerjaan Shotcrete 
  1. Pekerja yang bertugas mengoperasikan alat penyemprot harus memakai APD yang cukup antara lain : masker pelindung pernafasan, kaca mata pelindung debu, sarung tangan dan sepatu karet 
  2. Campuran semen dapat menyebabkan penyakit kulit. Iritasi dan alergi dapat disebabkan oleh adanya kontak langsung dengan semen basah, dan apabila paparan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kulit terbakar. 

Manajemen Pekerjaan di Tempat Tinggi 

Manajemen Pekerjaan ditempat Tinggi-1 
  1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ditempat ketinggian ( >2m) beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : 
  2. Menggunakan perancah ( scaffolding ) atau tangga besi permanen 
  3. Dilengkapi APD yang sesuai ( sabuk pengaman / safety belt ) untuk menjamin agar tidak terjatuh. Tali sabuk pengaman harus cukup pendek agar tinggi jatuh bebas tidak melebihi 1,5 meter 
  4. Harus dipersiapkan jalur yang aman sebelum memulai pekerjaan 
  5. Harus dipastikan tempat dudukan tangga tersambung aman dan papan dudukannya terpasang rapat untuk mencegah orang tersandung dengan barang-barang yang jatuh 
  6. Harus dipastikan bahwa daerah dibawahnya bersih dari reruntuhan dan barang-2 lain yang tidak diperlukan 
Manajemen Pekerjaan di tempat Tinggi-2 
  1. Jaring pengaman harus digunakan dan dipasang untuk mengantisipasi jatuhnya benda-2 yang dapat menimpa orang di bawahnya 
  2. Tangga harus dipasang dan dipastikan sudah terikat kuat dan aman pada bagian atasnya untuk mencegah pergerakan 
  3. Jangan memakai tangga yang dibuat sendiri yang tidak dapat dijamin mengenai kekuatan dan keamanannya 
  4. Jangan sekali-kali menggunakan tangga susun dan sejenisnya yang belum pernah diperiksa oleh petugas K-3 dan jika masih ragu-ragu, segera tanyakan kepada petugas K-3 
  5. Pasang pagar pembatas pada sekitar area kerja agar jangan ada orang yang tidak berkepentingan masuk / berada pada area kerja

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates