tag:blogger.com,1999:blog-62649467861284166732024-03-13T06:34:54.937+07:00TEKNIK SIPILTeknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.comBlogger109125tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-90036859921215906372016-02-15T20:09:00.003+07:002016-02-15T20:20:28.232+07:00Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKg2WOUJ16GVaiH17xD1jfB5YarbRIyE5jDQP2wKYrYCxCOjRiOP8VQEiXygfTAIpKWuLwIYNVTIKS7wzG2SCyC8utHeRI3TUn5h52tSJAwKd_t9Cf8J6KLjWKm1LtkevCwr0wZplGBeSe/s1600/perhitungan-konstruksi-bangunan-gedung-dan-perumahan.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKg2WOUJ16GVaiH17xD1jfB5YarbRIyE5jDQP2wKYrYCxCOjRiOP8VQEiXygfTAIpKWuLwIYNVTIKS7wzG2SCyC8utHeRI3TUn5h52tSJAwKd_t9Cf8J6KLjWKm1LtkevCwr0wZplGBeSe/s400/perhitungan-konstruksi-bangunan-gedung-dan-perumahan.jpg" alt="perhitungan konstruksi bangunan gedung dan perumahan" /></a></div><b>Teknik Sipil</b> – Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan dan perumahan adalah revisi RSNI T-13-2002, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton, dengan perubahan pada indeks harga bahan dan indeks harga tenaga kerja.<br />
<br />
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknik Bahan, Sains, Struktur, dan Konstruksi Bangunan.<br />
<br />
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007 dan dibahas pada rapat konsensus pada tanggal 7 Desember 2006 di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Bandung dengan melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait.<br />
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan pengumpulan data sekunder analisis biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis yang telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data dengan modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data primer sebagai cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama. Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian laboratorium bahan bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.<br />
<br />
<b>1. Ruang lingkup</b><br />
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan beton yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan beton untuk bangunan gedung dan perumahan.<br />
Jenis pekerjaan beton yang ditetapkan meliputi :<br />
a) Pekerjaan pembuatan beton f’c = 7,4 MPa (K 100) sampai dengan f’c = 31,2 MPa (K 350) untuk pekerjaan beton bertulang;<br />
b) Pekerjaan pemasangan water stop dan bekisting berbagai komponen struktur bangunan;<br />
c) Pekerjaan pembuatan pondasi, sloof, kolom, balok, dinding beton bertulang, kolom praktis dan ring balok.<br />
<br />
<b>2. Acuan normatif</b><br />
Standar ini disusun mengacu kepada hasil pengkajian dari beberapa analisa pekerjaan yang telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisa BOW 1921 dan penelitian analisa biaya konstruksi.<br />
<br />
<b>3. Istilah dan definisi</b><br />
3.1<br />
bangunan gedung dan perumahan<br />
bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat<br />
<br />
3.2<br />
harga satuan bahan<br />
harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan<br />
<br />
3.3<br />
harga satuan pekerjaan<br />
harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah<br />
<br />
3.4<br />
indeks<br />
faktor pengali atau koefisien sebagai dasar penghitungan biaya bahan dan upah kerja<br />
<br />
3.5<br />
indeks bahan<br />
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis pekerjaan<br />
<br />
3.6<br />
indeks tenaga kerja<br />
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis pekerjaan<br />
<br />
Untuk lebih jelasnya, silahkan donwload filenya pada link di bawah ini :<br />
<br />
<a href="https://drive.google.com/file/d/0B_7StgjU06Z2YmQwSlZvT3h4YTQ/view" target="_blank">Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan</a><br />
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-12340142723297409592015-06-14T23:22:00.000+07:002015-07-16T13:13:10.460+07:00Cara Mendapatkan Uang Dollar (USD $) dengan Smartphone Android "Gratis"Kabar gembira bagi Anda pemilik smartphone Android karena kini anda bisa mendapatkan uang Dolar dengan hanya bermodalkan hp Android tersebut. Smartphone Android dikenal dengan banyaknya koleksi aplikasi dan game. Salah satu yang menjadi favorit saya adalah aplikasi penghasil uang dolar untuk Android. Tidak tanggung-tanggung bro, yang dikasih berupa mata uang dollar Amerika Serikat (USD$).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS-TXHka1IXrewzMYDzKirNomqhD3dP-aFaVipxdwIiDKTMGI12Mf2WFaq1A7N0ndwxM0pVbhQcgH5tMjeCK0ZOakiTN04oM5pW1wjb7cKE70PyyAx_Wj_4VxKM_AtRHu2UJC9LTKOJZAt/s1600/whaff-reward.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS-TXHka1IXrewzMYDzKirNomqhD3dP-aFaVipxdwIiDKTMGI12Mf2WFaq1A7N0ndwxM0pVbhQcgH5tMjeCK0ZOakiTN04oM5pW1wjb7cKE70PyyAx_Wj_4VxKM_AtRHu2UJC9LTKOJZAt/s320/whaff-reward.png" alt="Whaff Reward" /></a></div>Tapi, aplikasi yang memberi uang dolar di Android juga tidak sedikit dan tidak semuanya benar-benar memberi pembayaran. Nah, kali ini saya akan memberi info aplikasi penghasil dollar terbaik dan bagaimana cara mendapat uang dollar dengan HP Android kesayangan anda.<br />
Adalah Whaff Rewards, sebuah aplikasi ponsel Android yang terbukti membayar para anggota (member) resminya. Dengan WHAFF ini, kita bisa dengan mudah dan cepat menghasilkan dolar secara gratis dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.<br />
<br />
Syarat dan ketentuannya adalah punya HP Android yang konek dengan internet, bisa kuota gratisan atau wifi hotspot. Tugasnya sangat mudah. Cukup lakukan semua yang diinginkan pihak WHAFF, seperti menyukai halaman Facebook, menulis ulasan ataupun mengunduh aplikasi keren dan game seru untuk Android.<br />
<br />
Lalu bagaimana <b>cara mendaftar di Whaff Rewards</b> untuk mendapatkan uang dollar dari smartphone Android Anda? Nah, bagi anda yang tertarik untuk bergabung di WHAFF dan mulai mendapatkan banyak dollar gratisan, silahkan ikuti langkah-langkahnya berikut ini:<br />
<br />
1. Buka "Google Play Store" di smartphone Android anda. Selanjutnya ketikkan "Whaff Rewards" pada tempat pencariaannya. Jika sudah ketemu, maka silahkan donwload dan install seperti gambar di bawah ini.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7-KQNzG1lquw30CqWebWKCvPoaiQpXILhE8wr1U3dpOauOSCxHi47bw2F1vdwKvFHPOCSDsTyc5f6mUkxrWKvgJ_LrNb-Xa5uziMb_G1sE3WdcPBYsPou8lb2YMavVpMdcoH06CGSHsFo/s1600/whaff-1.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7-KQNzG1lquw30CqWebWKCvPoaiQpXILhE8wr1U3dpOauOSCxHi47bw2F1vdwKvFHPOCSDsTyc5f6mUkxrWKvgJ_LrNb-Xa5uziMb_G1sE3WdcPBYsPou8lb2YMavVpMdcoH06CGSHsFo/s320/whaff-1.JPG" alt="Whaff Reward" /></a></div>2. Setelah terpasang, jalankan aplikasi WHAFF dari Android anda. Silakan baca-baca terlebih dahulu welcome screen yang muncul. Lalu, tap “Masuk” atau “Login” menggunakan akun Facebook anda. Anda tidak perlu kuatir karena aplikasi ini aman dan resmi.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiohFdrUUYOl8LX4Vbd_rQCOTi7eM8TMMQ26AFuZEwQYKGFALe04olia9EpxVy9PfnKezZxY8iPdCagJB6-MJT84Um7SWImjfKFf0QNbLJ3FZnejGGDyKqNrSU9mYsgQqeMqkbfFiG7hkFs/s1600/whaff-2-masuk.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiohFdrUUYOl8LX4Vbd_rQCOTi7eM8TMMQ26AFuZEwQYKGFALe04olia9EpxVy9PfnKezZxY8iPdCagJB6-MJT84Um7SWImjfKFf0QNbLJ3FZnejGGDyKqNrSU9mYsgQqeMqkbfFiG7hkFs/s320/whaff-2-masuk.PNG" alt="Whaff Reward" /></a></div>3. Ijinkan WHAFF Rewards mengakses profil Facebook anda agar anda langsung terdaftar di WHAFF secara otomatis.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXF5aYv3Sb0w7skqLScE7CB4LWrDezUSbd9_ZJRhMhZ2a3hHonthMLwX_fY-N0Pry5FVisiHWsepbYb6ysRaICVpr6V1W8Sdsh7pTx-KaRRgGRfsu0XV8IP5SPLy7Ll4d_FDPQmUAAr3PH/s1600/whaff-3-Izin.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXF5aYv3Sb0w7skqLScE7CB4LWrDezUSbd9_ZJRhMhZ2a3hHonthMLwX_fY-N0Pry5FVisiHWsepbYb6ysRaICVpr6V1W8Sdsh7pTx-KaRRgGRfsu0XV8IP5SPLy7Ll4d_FDPQmUAAr3PH/s320/whaff-3-Izin.PNG" alt="Whaff Reward" /></a></div>Pada tahap ini anda sudah resmi terdaftar di aplikasi WHAFF, namun belum bisa mencari pundi-pundi dolar.<br />
Agar menjadi full premium member di WHAFF, silakan isi kolom ‘<b>Kode Undangan</b>‘ atau ‘<b>Invitation Code</b>‘ dengan kode khusus yaitu: <b>BI62768</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqRhemfsDq6Ii1YsgdOAH05kdLL19t39hfUJ3eW1F4AR0FQE8jKUq-GbIec8LsZ8pUoLBa-RUkZohEW1sbCZW8ANHMbUBdaJYjHGnL8G8IbMgYDGnigbd2tooCPnAluXPxLSpux8GJ7tpb/s1600/whaff-4-Input-kode.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqRhemfsDq6Ii1YsgdOAH05kdLL19t39hfUJ3eW1F4AR0FQE8jKUq-GbIec8LsZ8pUoLBa-RUkZohEW1sbCZW8ANHMbUBdaJYjHGnL8G8IbMgYDGnigbd2tooCPnAluXPxLSpux8GJ7tpb/s320/whaff-4-Input-kode.PNG" alt="Whaff Reward" /></a></div>Selamat! Anda langsung mendapat bonus dolar gratis sebesar <b>$0,30</b> yang masuk ke akun WHAFF baru anda. Lihat saja di pojok kanan-atas sudah berganti dari $0 menjadi $.30<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin46tT5BB4LLxDXydVOMgb1IFvAb3Z8WaKKrVndduZsPZDtPwxqLXJTOYFcIfHTZxfRY019-pKta-5uXKIVCZ0PXuaB1To5ak50nH2xty0YozJqMFkTFpblUTpGTMNd9LTou5i84rXF7Gv/s1600/whaff-5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin46tT5BB4LLxDXydVOMgb1IFvAb3Z8WaKKrVndduZsPZDtPwxqLXJTOYFcIfHTZxfRY019-pKta-5uXKIVCZ0PXuaB1To5ak50nH2xty0YozJqMFkTFpblUTpGTMNd9LTou5i84rXF7Gv/s320/whaff-5.jpg" alt="Whaff Reward" /></a></div>Sekarang anda sudah bisa mencari dolar lain di WHAFF. Caranya gampang, cukup buka semua pick yang ada di aplikasi WHAFF Rewards, yakni PICK PREMIUM, PICK WHAFF, PICK LAIN, PICK KEBERUNTUNGAN dan jangan lupa buka bagian KEHADIRAN setiap harinya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5lXMJz6zHLM7NCkHdkiuXmL6VQMizQfWAIpYqc0oTJFyIVKB9D5S9N1Vcw_W3chg4UkNKu8kF4hCZIGZNCL8IAahJow_YrBQhFk6oazMEtJD5-PypGOAc2RRXW25np46pm1LCGFvCE9Z-/s1600/whaff-6.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5lXMJz6zHLM7NCkHdkiuXmL6VQMizQfWAIpYqc0oTJFyIVKB9D5S9N1Vcw_W3chg4UkNKu8kF4hCZIGZNCL8IAahJow_YrBQhFk6oazMEtJD5-PypGOAc2RRXW25np46pm1LCGFvCE9Z-/s320/whaff-6.JPG" alt="Whaff Reward" /></a></div>Memang pada PREMIUM dan WHAFF ini dolar yang dihasilkan lebih besar, dan akan tetap diberikan setiap harinya jika anda menjalankan aplikasi atau game yang sudah terpasang, tentu saja melalui aplikasi WHAFF dan koneksi internet lancar.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkPfUmuHPWRWr1LgaSSVd8KEVQsnYcPg3Q1LEP6Jj0hPjT3zT1oTQEG6jtLmCa-RMynVRAlY-vV0N1Uj1eksXG8l3xFuUGqIcbj1WLCNlkwr4kveIjlyYFSwNZRFqGgLbarP9OTtRq3fqc/s1600/whaff-7.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkPfUmuHPWRWr1LgaSSVd8KEVQsnYcPg3Q1LEP6Jj0hPjT3zT1oTQEG6jtLmCa-RMynVRAlY-vV0N1Uj1eksXG8l3xFuUGqIcbj1WLCNlkwr4kveIjlyYFSwNZRFqGgLbarP9OTtRq3fqc/s320/whaff-7.JPG" alt="Whaff Reward" /></a></div>Akan tetapi, anda juga harus memperhitungkan pick-pick lain, karena semuanya memberi anda dollar tak terduga, khususnya pada PICK KEBERUNTUNGAN.<br />
Cara termudah mendapat dolar WHAFF setiap hari adalah dengan selalu cek kehadiran (ATTENDANCE), yaitu buka aplikasi WHAFF setiap hari.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTAC1XDj4g7fJzGHO9S7e9_gkQWICLVhOy8F1l6J7NkqA3-8th6dkJRpmrIHWh3ezCYaeuFrpJqZAG-Z73c0bizuCiucAPT-qp5pHgyOOgcs41WvJa9wCcG5xRpfOW7a9-pI-RsLfmVy57/s1600/whaff-8.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTAC1XDj4g7fJzGHO9S7e9_gkQWICLVhOy8F1l6J7NkqA3-8th6dkJRpmrIHWh3ezCYaeuFrpJqZAG-Z73c0bizuCiucAPT-qp5pHgyOOgcs41WvJa9wCcG5xRpfOW7a9-pI-RsLfmVy57/s320/whaff-8.JPG" alt="Whaff Reward" /></a></div>Seperti terlihat pada gambar di atas, manfaatkan juga cara mendapat tambahan dolar WHAFF dengan jalan “<b>Undang Teman</b>“, yakni melalui Facebook, SMS, E-mail, Line, Instagram, Twitter dan sebagainya.<br />
Itulah cara daftar menjadi member WHAFF. Dengan menyimak tips-tips di atas, saya yakin dalam beberapa hari saja anda sudah bisa menghasilkan cukup banyak saldo dollar di akun WHAFF baru anda. Nah, setelah punya saldo, bagaimana cara mengambil pembayaran dari WHAFF?<br />
Cara mengambil dolar WHAFF sangat mudah. Anda bisa mengirim dolarnya ke rekening PayPal, atau tukarkan dengan kupon hadiah yang tersedia. Anda bisa leluasa memilihnya.<br />
<br />
Berikut ini dokumentasi saat saya mengambil pembayaran dollar dari WHAFF ke PayPal (Proses meminta dollar dari WHAFF)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK-nsoYDI8uHvq9py7batkWQXRDwYKPs-E2ATFIn6D0j5BoosepnyZ4TLQBoNhWgtXh1ByYMYzxjuAevsRe__Bgassvqz5xnAoBgUm7W7Xo4XP988bNm9yhHJATjD_z0YSjvQTJriIlay8/s1600/whaff-11.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK-nsoYDI8uHvq9py7batkWQXRDwYKPs-E2ATFIn6D0j5BoosepnyZ4TLQBoNhWgtXh1ByYMYzxjuAevsRe__Bgassvqz5xnAoBgUm7W7Xo4XP988bNm9yhHJATjD_z0YSjvQTJriIlay8/s320/whaff-11.JPG" alt="Whaff Reward" /></a></div>Ini bukti pembayaran ke PayPal terbaru per 18 Mei 2015:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG8OVuEAybscsy7GO-kNqByCp8dnL-G1VQxsR-0leDQ94BojWtOieXrmUvN7Eim83uYfDkE6VJgb45WSKb6iT3xUV68twd4cyvMXsZ9DoCL-Bs_hb6Exw9WN6vzUO41yRVeeZ3SibqOIAB/s1600/whaff-9.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG8OVuEAybscsy7GO-kNqByCp8dnL-G1VQxsR-0leDQ94BojWtOieXrmUvN7Eim83uYfDkE6VJgb45WSKb6iT3xUV68twd4cyvMXsZ9DoCL-Bs_hb6Exw9WN6vzUO41yRVeeZ3SibqOIAB/s320/whaff-9.JPG" alt="Whaff Reward" /></a></div>Dollar telah masuk ke rekening PayPal – Tgl 12 Mei ditransfer ke bank<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVOCwOtQ3betLcnZ9oAuxkL17nssaBAQeBCiAglV_tN1r_xUyaHUfS9M1_rBeZ_o9ZD0lvOsaJNICXllyOWGlb04eW3VmP3w4PdlIKP_8sOo-obS62X89RSh-7MlRyZ3rL_vRb1CR91ZcU/s1600/whaff-10.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVOCwOtQ3betLcnZ9oAuxkL17nssaBAQeBCiAglV_tN1r_xUyaHUfS9M1_rBeZ_o9ZD0lvOsaJNICXllyOWGlb04eW3VmP3w4PdlIKP_8sOo-obS62X89RSh-7MlRyZ3rL_vRb1CR91ZcU/s320/whaff-10.JPG" alt="Whaff Reward" /></a></div><br />
Demikian cara mudah dan cepat menghasilkan uang dollar dengan Android menggunakan aplikasi Whaff Reward. Selamat mencoba, semoga info singkat ini bermanfaat. Ada pertanyaan? Silakan tinggalkan komentar anda. Dan kalau artikel ini bermanfaat, mohon sebarkan ke teman-teman anda melalui medsos yang tersedia.<br />
Terima kasih.Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-52960228326829417472015-04-05T23:35:00.000+07:002015-04-05T23:35:19.320+07:00Evaluasi Kinerja Seismik Struktur Gedung Asimetris dengan Dinding Geser Nonparalel Sebagai Sistem Pengekangan Torsi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiynOVZUIuyK5zU6ZzyETLQy_Pow1wSx62R2WS-zgnv-vvsCSXKQ0IEOSAmwPORT2YhNLihLcJxrF2QJWX_hu2RiiFYAxbqoDxG73RpfgPCnZYcusOf6gY-0Mgmwj3YXe8-PWbf250togzO/s1600/Seismik-Struktur-Gedung-Asimetris.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Evaluasi Kinerja Seismik Struktur Gedung Asimetris dengan Dinding Geser Nonparalel Sebagai Sistem Pengekangan Torsi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiynOVZUIuyK5zU6ZzyETLQy_Pow1wSx62R2WS-zgnv-vvsCSXKQ0IEOSAmwPORT2YhNLihLcJxrF2QJWX_hu2RiiFYAxbqoDxG73RpfgPCnZYcusOf6gY-0Mgmwj3YXe8-PWbf250togzO/s400/Seismik-Struktur-Gedung-Asimetris.jpg" /></a></div>
Pertimbangan estetika dan arsitektural dalam perencanaan gedung seringkali mengarah pada dihasilkannya bentuk-bentuk ireguler yang kemudian menimbulkan permasalahan ketidakberaturan kinerja seismik bangunan.<br />
<br />
Oleh karenanya, diperlukan metode yang tepat, agar diperoleh desain yang memenuhi kriteria estetika dan kinerja seismik. Paper ini menganalisis gedung beton bertulang 10 lantai dengan denah monosimetris yang memiliki sisisisi perimeter nonparalel, dan memiliki ketidakberaturan torsi berlebihan sebagai dampak dari eksentrisitas struktur.<br />
<br />
Sebagai upaya menghasilkan ketahanan gempa, akan diajukan metode yang menerapkan konsep-konsep pengekangan torsi, yang mana kekakuan dan kapasitas elemen-elemen struktur yang berada pada perimeter bangunan ditingkatkan hingga rasio T1θ/T1x < 60%. Pada implementasinya, akan digunakan dinding geser pada tiap-tiap perimeternya, termasuk pada sisi perimeter nonparalelnya, meskipun keberadaan dinding geser nonparalel juga dikategorikan sebagai ketidakberaturan.<br />
<br />
Namun pada paper ini, efektivitas metode yang diajukan tersebut akan diuji melalui evaluasi kinerja yang menggunakan analisis riwayat waktu nonlinier. Selain itu pada paper ini akan direkomendasikan prosedur desain yang paling efektif dan efisien untuk diterapkan. Hasil analisis membuktikan bahwa upaya torsional restraint yang diajukan mampu menghasilkan struktur yang memenuhi kriteria kinerja seismik yang dipersyaratkan.<br />
<br />
Selain itu paper ini merekomendasikan analisis kombinasi ragam sebagai prosedur desain alternatif bagi struktur tipe torsionally-restrained, yang lebih praktis dari prosedur numerik analisis riwayat waktu.<br />
<br />
Untuk Lebih Jelasnya silahkan download filenya di bawah ini :
<br />
<a href="http://www.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/2.-Bambang-Budiono-Ricky-Parulian-M-Vol.20-No.3-Hal-173-186.pdf" rel="nofollow">Evaluasi Kinerja Seismik Struktur Gedung Asimetris dengan Dinding Geser Nonparalel Sebagai Sistem Pengekangan Torsi.pdf</a></div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-51020808663294614752015-04-05T22:49:00.000+07:002015-04-05T22:49:54.482+07:00Perencanaan Ulang Struktur Gedung Tahan Gempa Menggunakan Metode Dinding Geser<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs1X-zt6QVSdedA5dUF2v_VXSMu3eqks6yi4WQj1UsWy0LdziVumN-wXere0YF4OMzCZHe4QEsB78w1wTJjIX-viZ85nH6ZoeQxVX4Z_kgtXJLuBG5FdcwodTY6Uk-IPlddFary5f9SM_J/s1600/PERENCANAAN-ULANG-STRUKTUR-GEDUNG-TAHAN-GEMPA.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs1X-zt6QVSdedA5dUF2v_VXSMu3eqks6yi4WQj1UsWy0LdziVumN-wXere0YF4OMzCZHe4QEsB78w1wTJjIX-viZ85nH6ZoeQxVX4Z_kgtXJLuBG5FdcwodTY6Uk-IPlddFary5f9SM_J/s400/PERENCANAAN-ULANG-STRUKTUR-GEDUNG-TAHAN-GEMPA.jpg" alt="Perencanaan Ulang Struktur Gedung Tahan Gempa Menggunakan Metode Dinding Geser" /></a></div>Indonesia merupakan salah satu negara yang sering terkena bencana gempa bumi. Secara sains dan teknologi hal ini disebabkan karena adanya pertemuan antara empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, lempeng Benua Australia, lempeng Samudera Hindia, dan lempeng Samudera Pasifik. Selain itu Indonesia juga terletak pada kawasan daerah cincin api pasifik yang mengakibatkan sering terjadi aktivitas gempa bumi pada kawasan ini.<br />
<br />
Pertumbuhan aktivitas manusia yang terus meningkat menyebabkan perubahan pola bangunan terutama pada daerah perkotaan. Adanya krisis lahan pada perkotaan yang mengakibatkan harga tanah menjadi mahal maka bangunan didesain tidak lagi ke arah samping melainkan ke arah atas. Struktur bangunan bertingkat ini yang menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memenuhi aktivitasnya.<br />
<br />
Pada pembangunan gedung bertingkat sering terjadi permasalahan yaitu apakah bangunan tersebut aman terhadap beban luar seperti akibat angin dan gempa bumi. Semakin tinggi suatu bangunan maka semakin besar efek yang diterima oleh struktur. Oleh karena itu faktor keamanan bangunan harus menjadi pertimbangan para perencana untuk menghindari kerusakan dan kegagalan bangunan.<br />
<br />
Suatu gedung dikatakan tinggi jika pada analisis struktur dan desainnya dipengaruhi oleh beban lateral yang akan menyebabkan goyangan pada bangunan. Goyangan adalah besarnya perpindahan lateral pada bagian atas bangunan terhadap dasarnya. Pada desain bangunan tinggi, sistem structural harus mempertimbangkan persyaratan kekuatan, kekakuan, dan stabilitas. Persyaratan kekuatan adalah factor dominan dalam desain struktur bangunan rendah. Sedangkan untuk bangunan tinggi, persyaratan kekakuan dan stabilitas menjadi lebih penting dan lebih dominan dalam desain. (Taranath, 1998).<br />
<br />
Perencanaan struktur dengan menggunakan metode kekuatan (strength design method), yang terlebih dahulu dinamakan ultimate strength method), beban kerja dinaikkan secukupnya dengan beberapa faktor reduksi untuk mendapatkan beban dengan keruntuhan yang dinyatakan f’c telah “diambang pintu” atau dinamakan beban terfaktor. Struktur atau unsurnya diproporsikan sedemikian sehingga mencapai kekuatannya pada saat bekerjanya beban terfaktor. Perhitungan kekuatan ini memperhitungkan sifat hubungan yang tidak linear antara tegangan dan regangan dari beton. (Wang dan Salmon,1994).<br />
<br />
Walaupun dinding structural direncanakan memikul seluruh beban gempa, namun rangka balok – kolom di atas harus diperhitungkan terhadap efek simpangan lateral dinding struktural oleh beban gempa rencana, mengingat rangka tersebut ditiap lantai masih menyatu dengan dinding struktur melalui lantai – lantai. Efek tersebut di atas dinamakan “syarat kompatibilitas deformasi” yang oleh SNI – 03 – 2847 – 2002 Pasal 23.9 ditetapkan bahwa komponen struktur yang semula bukan merupakan sistem pemikul beban lateral harus sanggup tetap memikul beban gravitasi bila terkena deformasi lateral yang disebabkan oleh beban gempa rencana. Hal ini telah ditentukan oleh SNI – 03 – 2847 – 2002 Pasal 23.9, bahwa detail gempa khusus diperlukan untuk komponen – komponen non – sistem pemikul beban lateral. (R. Purwono,2005).<br />
<br />
Untuk Lebih Jelasnya silahkan download filenya di bawah ini :<br />
<a href="http://sipil.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmts/article/view/190/159" rel="nofollow">Perencanaan Ulang Struktur Gedung Tahan Gempa Menggunakan Metode Dinding Geser.pdf</a>Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-41571035894990413382013-04-15T04:23:00.002+07:002013-09-11T10:48:42.403+07:00CONTOH PERHITUNGAN RAB PLAT BETON <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgspxhWPJu9xGgI5aJs8HYCDqJrFFHKzhcduFvIhF6GayBpwsrIOs5Qkf-JvTYg-JjPCfhISh9GdXNegjbEpilDWLKCWBEWwqVe-15siVJrHo9KWB2-V3SqLLG4EHWcJ7ugKx2ffHUnbah6/s1600/CONTOH+PERHITUNGAN+RAB+PLAT+BETON.jpg" imageanchor="1"><img alt="" beton="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgspxhWPJu9xGgI5aJs8HYCDqJrFFHKzhcduFvIhF6GayBpwsrIOs5Qkf-JvTYg-JjPCfhISh9GdXNegjbEpilDWLKCWBEWwqVe-15siVJrHo9KWB2-V3SqLLG4EHWcJ7ugKx2ffHUnbah6/s320/CONTOH+PERHITUNGAN+RAB+PLAT+BETON.jpg" height="209" plat="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan diekeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional dengan nomor SNI 7394:2008. Sesuai dengan judulnya SNI maka didalamnya berisi perhitungan harga satuan pekerjaan beton.<span style="color: blue;"><u> </u></span>Pembaca yang saya hormati, pada kali ini kami akan sedikit menuliskan bagaimana cara menghitung dak beton, juga sering disebut plat beton atau bisa disebut juga plat lantai beton. Kami batasi bahwa yang kami maksud hitungan bukanlah cara hitung kekuatan dak beton, akan tetapi dari SNI yang akan kami sajikan nantinya kita coba uraikan beberapa informasi yang semoga dapat bermanfaat bagi anda sekalian. Baiklah langsung saja kita ke TKP, pada SNI 7394:2008 dan lebih tepatnya pada halaman 12 pada poin nomor 6.32 Membuat 1 m3 plat beton bertulang (150 kg besi + bekisting). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOlRYBkPuZP1_Io670wdR8OGv8ffIyS6y3oCBV4UDePwvaD6p3YYjCAyaXw3QV10HQ1UldkspUDI8LyjNMp748z02m9Sl-khTHwsxluv1_vwRGLu5ZmsjHwYAo-QrGjk0Xj8-VePDSM00F/s1600/123456.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOlRYBkPuZP1_Io670wdR8OGv8ffIyS6y3oCBV4UDePwvaD6p3YYjCAyaXw3QV10HQ1UldkspUDI8LyjNMp748z02m9Sl-khTHwsxluv1_vwRGLu5ZmsjHwYAo-QrGjk0Xj8-VePDSM00F/s320/123456.png" height="320" width="296" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Analisa Harga Satuan Membuat 1 m3 Plat Beton Bertulang (150 kg besi + bekisting)</div>
<div style="text-align: justify;">
Kita lihat table, dalam perhitungan harga satuan plat beton secara garis besar ada 2 komponen utama yaitu komponen bahan dan komponen tenaga kerja. Dimana komponen bahan terdiri dari 3 bagain utama yaitu beton, begisting atau cetakan beton sekaligus perancah (tiang penyangga) dan komponen bahan yang ketiga adalah besi beton. </div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan table </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAJOdwWQS1aqMgn0T5arepZxgqHQ3UN5BNyqcqtHybrW8GWgioordSi_7sdKFQE_W1siucoVKpPWMRCIMWOvtZMz9ze8ft02Zn7WirtE2PO8U4y2S1csL1UL4byIRTZPwHvIdyrwa2KlnV/s320/1234567.png" height="142" width="320" /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<!--0--></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tabel 51.2 Tabel Hubungan Kelas Kayu Dengan Berat Jenis</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari table 51.2 dapat anda ketahu bahwa semakin berat sebuah kayu, maka semakin baik kayu tersebut. Sedangkan yang dimaksud indeks adalah jumlah kayu kelas III yang dibutuhkan untuk membuat 1m3 beton, yang dalam hal ini berarti Untuk membuat 1m3 plat beton dibutuhkan kayu kelas III sejumlah 0.32 m3. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Paku 5 cm – 12 cm: Kami sangat yakin pada poin ini anda sudah faham. Yaa…. paku yang dimaksud adalah paku besi yang biasa kita dapatkan ditoko bahan bangunan, biasanya yang tersedia dipasaran adalah paku dengan ukuran panjang memakai satuan inch. Yang dimaksud dalam tabel tersebut berarti adalah dalam membuat 1 m3 plat beton dibutuhkan paku sejumlah 3.2 kg.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak begisting : Salah satu fungsi utama minyak ini berfungsi agar begisting tidak menempel dengan kuat pada beton yang sudah dicor, artinya bahwa tujuan penggunaan minyak ini adalah supaya ketika pembongkaran begisting setelah selesai pengecoran begisting mudah dibongkar tidak rusak dan selanjutnya dapat digunakan lagi untuk pengecoran. Penulis kurang tahu minyak begiting yang tersedia dipasaran seperti apa dan seberapa mudah didapatkan pada toko-toko bahan bangunan diwilayah anda. Hanya penulis pernah mengganti minyak begisting ini dengan oli bekas dicampur`dengan solar, hasilnya menurut penulis tidak mengecewakan. Artinya dari table ini adalah bahwa dalam membuat 1 m3 plat beton dibutuhkan minyak begisting 1.6 liter.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Besi beton polos : Sudah pernah kita uraikan apa itu besi beton polos, yang jelas adalah besi beton yang polos adalah tidak bersirip atau ulir atau deform. Dalam SNI ini tidak disebutkan diameter dari besi tersebut akan tetapi berapapun diameter yang digunakan berat yang dimaksud adalah 157.5 kg. </div>
<div style="text-align: justify;">
PC, PB, KR : Yang dimakasud PC, PB, KR dapat anada lihat di table 51.3. Artinya PC (semen) bahwa dalam membuat 1 meter kubik plat beton dibutuhkan semen 336 kg, nah kalau semen 336 kg ini berapa zak, anda hitung sendiri ya untuk PB dan KR saya yakin anda sudah paham.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plywood 9 mm : Biasa disebut juga multipleks dengan tebal 9mm, dipasaran tersedia dengan ukuran 1.2 m x 2.4 m tiap lembarnya. Dolken kayu galam, f (8-10) cm, panjang 4 m : ini digunakan untuk tiang penyangga begisting jadi bisa digunakan apapun itu asalkan kuat. Di banyak tempat untuk tiang penyangga plat ini digunakan bamboo. Tenaga kerja : sama seperti tulisan kita terdahulu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembaca, kami sangat menyarankan agar anda membaca dahulu SNI 7394:2008, diharapkan dengan itu bahwa tulisan kami ini dapat dipahami dan dapat digunakan secara optimal. Terutama sekali baca pada poin nomor 1 dengan sub judul RUANG LINGKUP (halaman 1) sampai dengan poin nomor 5 dengan sub judul PERSYARATAN TEKNIS (halaman 3). Secara garis besar sebagaimana tulisan kita terdahulu, kami sajian dulu SINGKATAN ISTILAH.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOKF3m-lzjuC94cTcsa9wLrbEDduL1jx8CSBgXcYZ1RazuEpF5z-OVKuCZVM-GfphZqxHhYwljP8tZm0as3ZfjciVKnSyUjvhyBLH2Bg-cgxpnfDO6pBrx1sUgh1mn7MpvrNraN8lK0tR_/s1600/12345678.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOKF3m-lzjuC94cTcsa9wLrbEDduL1jx8CSBgXcYZ1RazuEpF5z-OVKuCZVM-GfphZqxHhYwljP8tZm0as3ZfjciVKnSyUjvhyBLH2Bg-cgxpnfDO6pBrx1sUgh1mn7MpvrNraN8lK0tR_/s320/12345678.png" height="127" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzimW6scflJ8CzO69O_d0wBSms6BPCwi1k3yOM38rycYSqFtwskb9b0gYLr8ymsdMdudZcZWJfUvOy742su72mvYV7Ja2LHnaUz0zigQ4WbrYMMY8vBSdXAcuuXwaaQhMJ1KPsPZ8Pv2Zk/s1600/123456789.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzimW6scflJ8CzO69O_d0wBSms6BPCwi1k3yOM38rycYSqFtwskb9b0gYLr8ymsdMdudZcZWJfUvOy742su72mvYV7Ja2LHnaUz0zigQ4WbrYMMY8vBSdXAcuuXwaaQhMJ1KPsPZ8Pv2Zk/s320/123456789.png" height="320" width="249" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kolom (a), (b), dan (c)merupakan bersumber dari SNI 7394:2008 dan yang diperlukan setelah ini adalah kolom (d) dan Kolom (e).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harga satuan (d): merupakan harga masing-masing komponen penyusun pembuatan plat beton. Pada table harga satuan ini hanya pemisalan dari penulis, sedangkan yang harus anda lakukan adalah mengganti harga satuan tersebut di atas dengan harga satuan di daerah dimana anda mengerjakan rumah yang tentu saja bervariasi tergantung dimana anda akan membangun rumah. Harga (e): merupakan hasil perkalian indeks volume pekerjaan(c) dengan harga satuan (d)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Total harga merupakan biaya keseluruhan biaya yang diperlukan untuk membuat 1 meter kubik plat beton sampai jadi, dimana hal ini juga berarti sampai dengan pembongkaran begisting (cetakan beton). Pada didapatlkan harga plat beton tiap meter kubik Rp 4.067.055</div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja hal ini dengan asumsi bahwa harga satuan material dan tenaga sesuai dengan yang tercantum di kolom (d) dan besi yang dibutuhkan adalah 157.5kg.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-74150123234971618362013-04-15T04:12:00.002+07:002013-09-11T10:48:42.405+07:00PENGANTAR STRUKTUR BENTANG LEBAR <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZOfN5ADJI48Hawm84CVeMLiAHi4krwst_apprCsoscIOTBpl7ccpAhEwMGllVxB5A7WJ6QB-LiqDR1SgEWLm8TcXkULczCJPl15ENeVCfCoJeE0Uf4R_QCtISW_4fr8P82RcLMn9BlVsm/s1600/PENGANTAR+STRUKTUR+BENTANG+LEBAR.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZOfN5ADJI48Hawm84CVeMLiAHi4krwst_apprCsoscIOTBpl7ccpAhEwMGllVxB5A7WJ6QB-LiqDR1SgEWLm8TcXkULczCJPl15ENeVCfCoJeE0Uf4R_QCtISW_4fr8P82RcLMn9BlVsm/s320/PENGANTAR+STRUKTUR+BENTANG+LEBAR.jpg" height="210" width="320" /></a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Pengertian Struktur dan Konstruksi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Sebelum mengenal lebih jauh struktur bentang lebar, perlu dipahami dulu kata-kata yang selalu mengikut di depannya, yaitu kata Struktur dan konstruksi. Dua kata ini merupakan hal sederhana, namun sering harus diulang untuk menghindari kesalahpahaman penggunaan kata. Dalam suatu bangunan, struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaan dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah. Struktur juga dapat didefinisikan sebagai suatu entitas fisik yang memiliki sifat keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu organisasi unsur-unsur pokok yang ditempatkan dalam suatu ruang yang didalamnya karakter keseluruhan itu mendominasi interelasi bagian-bagiannya( Shodek, 1998:3). Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban (Macdonald, 2001:1). Struktur dianggap sebagai alat untuk mewujudkan gaya-gaya ekstern menjadi mekanisme pemikulan beban intern untuk menopang dan memperkuat suatu konsep arsitektural.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan konstruksi adalah pembuatan atau rancang bangun serta penyusunannya bangunan. Ervianto, 2002: 9, menjelaskan bahwa konstruksi merupakan suatu kegiatan mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Dalam artian sederhananya struktur adalah susunannya dan konstruksi adalah penyusunan dari susunan-susunan, sehingga dari pengertian tersebut dapat diambil sustu kesimpulan bahwa konsruksi mencakup secara keseluruhan bangunan dan bagian terkecil atau detail dari tersebut adalah struktur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penafsiran yang lebih luas tentang struktur adalah yang didalamnya alat-alat penopang dan metode-metode konstruksi dianggap sebagai faktor intrinsik dan penentu bentuk dalam proses perancangan bangunan. (Snyder&Catanese,1989:359)</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan buku Sistem Bentuk Struktur Bangunan (Frick, 1998: 28), struktur dan konstruksi dibedakan berdasarkan fungsinya sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi konstruksi: mendayagunakan konstruksi dalam hubungannya dengan daya tahan, masa pakai terhadap gaya-gaya dan tuntutan fisik lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Struktur: Menentukan aturan yang mendayagunakan hubungan antara konstruksi dan bentuk. Struktur berpengaruh pada teknik dan estetika. Pada teknik, struktur berpengaruh pada kekukuhan gedung terhadap pengaruh luar maupun bebannya sendiri yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau robohnya bnagunan. Sedangkan estetika dilihat dari segi keindahan gedung secara intergral dan kualitas arsitektural.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Definisi Struktur Bentang Lebar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan secar umum menjadi 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Contoh-Contoh Bangunan Bentang Lebar, Baik Sederhana Maupun Kompleks.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan penertian yang diuraikan, seara lebih jelas bentuk struktur bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks dapat di lihat pada gambar di bawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Guna dan fungsi bangunan bentang lebar.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan gambar-gambar di atas, bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Tingkat kerumitan,</b> masalah dan teknik pemecahan masalah dlm bangunan bentang lebar, dan struktur yang digunakan pada bangunan bentang lebar</div>
<div style="text-align: justify;">
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipenaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut dan beberapa hal lain yang akan di bahas di masing-masing bab. Secara umum, gaya dan macam struktur bentang lebar dapat dilihat pada gambar di bawah ini: (Frick, 1998)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Schodek, 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Struktur Rangka Batang dan rangka Ruang</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Struktur Plan dan Grid</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent(tenda) dan net (jaring)</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Struktur Cangkang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan Sutrisno, 1989, membagi ke dalam 2 bagian yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Struktur ruang, yang terdiri atas:</div>
<div style="text-align: justify;">
- Konstruksi bangunan petak ( Struktur rangka batang)</div>
<div style="text-align: justify;">
- Struktur Rangka Ruang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Struktur permukaan bidang, terdiri atas:</div>
<div style="text-align: justify;">
- Struktur Lipatan</div>
<div style="text-align: justify;">
- Struktur Cangkang</div>
<div style="text-align: justify;">
- Membran dan Struktur Membran</div>
<div style="text-align: justify;">
- Struktur Pneumatik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Struktur Kabel dan jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Struktur dan Konstruksi ditinjau dari segi Islam</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Struktur dan konstruksi merupakan suatu bagian dari ilmu arsitektur dengan fungsi seperti yang dikemukakan sebelumnya sebagai pendukung pencapaian bentuk dalam arsitektur. Sebagai sebuah ilmu, merupakan suatu hal yang penting untuk menpelajari dan mendalaminya. Dalam Al. Alaq ayat 1, Allah memerintahkan kita untuk membaca. Ayat ini sudah ditafsirkan dengan berbagai versi yang intinya satu, untuk terus belajar di dalam hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penguasaan struktur dan konstruksi sangat penting, mengingat peranannya sebagai penentu kekuatan bangunan. Bangunan yang lemah, dapat menjadi musibah bagi penghuni yang ada di dalamnya. Apalagi mengingat bentang lebar dengan perkiraan minimal orang yang diwadahi sekitar dua ribu orang. Belajar ilmu struktur bentang lebar, berarti belajar untuk menghargai hidup orang lain. Bangunan yang kokoh akan memberikan ketenangan bagi orang yang ada di dalamnya. Dengan penguasaan ilmu struktur dan konstruksi juga, manusia bisa lebih berhemat dan tidak menjadi mubatsir dalam mengaplikasikan sistem struktur dan konstruksinya, guna pemenuhan target kearsitekturalannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Struktur Rangka Batang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya. Setiap elemen tersebut dianggap tergabung pada titik hubungnya dengan sambungan sendi. Sedangkan batang-batang tersebut dihubungkan sedemikian rupa sehingga semua beban dan reaksi hanya terjadi pada titik hubung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Prinsip – prinsip Umum Rangka Batang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Prinsip Dasar Triangulasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban adalah penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan bentuk stabil. Pada bentuk segiempat atau bujursangkar, bila struktur tersebut diberi beban, maka akan terjadi deformasi masif dan menjadikan struktur tak stabil. Bila struktur ini diberi beban, maka akan membentuk suatu mekanisme runtuh (collapse), sebagaimana diilustrasikan pada gambar berikut ini. Struktur yang demikian dapat berubah bentuk dengan mudah tanpa adanya perubahan pada panjang setiap batang. Sebaliknya, konfigurasi segitiga tidak dapat berubah bentuk atau runtuh, sehingga dapat dikatakan bahwa bentuk ini stabil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada struktur stabil, setiap deformasi yang terjadi relatif kecil dan dikaitkan dengan perubahan panjang batang yang diakibatkan oleh gaya yang timbul di dalam batang sebagai akibat dari beban eksternal. Selain itu, sudut yang terbentuk antara dua batang tidak akan berubah apabila struktur stabil tersebut dibebani. Hal ini sangat berbeda dengan mekanisme yang terjadi pada bentuk tak stabil, dimana sudut antara dua batangnya berubah sangat besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada struktur stabil, gaya eksternal menyebabkan timbulnya gaya pada batang-batang. Gaya-gaya tersebut adalah gaya tarik dan tekan murni. Lentur (bending) tidak akan terjadi selama gaya eksternal berada pada titik nodal (titik simpul). Bila susunan segitiga dari batang-batang adalah bentuk stabil, maka sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur stabil dan kukuh. Hal ini merupakan prinsip dasar penggunaan rangka batang pada gedung. Bentuk kaku yang lebih besar untuk sembarang geometri dapat dibuat dengan memperbesar segitiga-segitiga itu. Untuk rangka batang yang hanya memikul beban vertikal, pada batang tepi atas umumnya timbul gaya tekan, dan pada tepi bawah umumnya timbul gaya tarik. Gaya tarik atau tekan ini dapat timbul pada setiap batang dan mungkin terjadi pola yang berganti-ganti antara tarik dan tekan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penekanan pada prinsip struktur rangka batang adalah bahwa struktur hanya dibebani dengan beban-beban terpusat pada titik-titik hubung agar batang-batangnya mengalami gaya tarik atau tekan. Bila beban bekerja langsung pada batang, maka timbul pula tegangan lentur pada batang itu sehingga desain batang sangat rumit dan tingkat efisiensi menyeluruh pada batang menurun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Analisa Kualitatif Gaya Batang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Perilaku gaya-gaya dalam setiap batang pada rangka batang dapat ditentukan dengan menerapkan persamaan dasar keseimbangan. Untuk konfigurasi rangka batang sederhana, sifat gaya tersebut (tarik, tekan atau nol) dapat ditentukan dengan memberikan gambaran bagaimana rangka batang tersebut memikul beban. Salah satu cara untuk menentukan gaya dalam batang pada rangka batang adalah dengan menggambarkan bentuk deformasi yang mungkin terjadi. Mekanisme gaya yang terjadi pada konfigurasi rangka batang sederhana dapat dilihat pada Gambar 4.2. Metode untuk menggambarkan gaya-gaya pada rangka batang adalah berdasarkan pada tinjauan keseimbangan titik hubung. Secara umum rangka batang kompleks memang harus dianalisis secara matematis agar diperoleh hasil yang benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Analisa Rangka Batang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Stabilitas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah pertama pada analisis rangka batang adalah menentukan apakah rangka batang itu mempunyai konfigurasi yang stabil atau tidak. Secara umum, setiap rangka batang yang merupakan susunan bentuk dasar segitiga merupakan struktur yang stabil. Pola susunan batang yang tidak segitiga, umumnya kurang stabil. Rangka batang yang tidak stabil dan akan runtuh apabila dibebani, karena rangka batang ini tidak mempunyai jumlah batang yang mencukupi untuk mempertahankan hubungan geometri yang tetap antara titik-titik hubungnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penting untuk menentukan apakah konfigurasi batang stabil atau tidak stabil. Keruntuhan total dapat terjadi bila struktur tak stabil terbebani. Pola yang tidak biasa seringkali menyulitkan penyelidikan kestabilannya. Pada suatu rangka batang, dapat digunakan batang melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk mencapai kestabilan. Untuk menentukan kestabilan rangka batang bidang, digunakan persamaan yang menghubungkan banyaknya titik hubung pada rangka batang dengan banyaknya batang yang diperlukan untuk mencapai kestabilan (lihat sub bab 3.6).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aspek lain dalam stabilitas adalah bahwa konfigurasi batang dapat digunakan untuk menstabilkan struktur terhadap beban lateral. Gambar 4.4 menunjukan cara menstabilkan struktur dengan menggunakan batangbatang kaku (bracing). Kabel dapat digunakan sebagai pengganti dari batang kaku, bila gaya yang dipikul adalah gaya tarik saja. Tinjauan stabilitas sejauh ini beranggapan bahwa semua elemen rangka batang dapat memikul gaya tarik dan tekan dengan sama baiknya. Elemen kabel tidak dapat memenuhi asumsi ini, karena kabel akan melengkung bila dibebani gaya tekan. Ketika pembebanan datang dari suatu arah, maka gaya tekan atau gaya tarik mungkin timbul pada diagonal, sesuai dengan arah diagonal tersebut. Suatu struktur dengan satu kabel diagonal mungkin tidak stabil. Namun bila kabel digunakan dengan sistem kabel silang, dimana satu kabel memikul seluruh gaya horisiontal dan kabel lainnya menekuk tanpa menimbulkan bahaya terhadap struktur, maka kestabilan dapat tercapai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Gaya Batang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip yang mendasari teknik analisis gaya batang adalah bahwa setiap struktur atau setiap bagian dari setiap struktur harus berada dalam kondisi seimbang. Gaya-gaya batang yang bekerja pada titik hubung rangka batang pada semua bagian struktur harus berada dalam keseimbangan, seperti pada Gambar 4.5. Prinsip ini merupakan kunci utama dari analisis rangka batang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Metode Analisis Rangka Batang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa metode digunakan untuk menganalisa rangka batang. Metode-metode ini pada prinsipnya didasarkan pada prinsip keseimbangan. Metode-metode yang umum digunakan untuk analisa rangka batang adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keseimbangan Titik Hubung pada Rangka Batang</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada analisis rangka batang dengan metode titik hubung (joint), rangka batang dianggap sebagai gabungan batang dan titik hubung. Gaya batang diperoleh dengan meninjau keseimbangan titik-titik hubung. Setiap titik hubung harus berada dalam keseimbangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keseimbangan Potongan</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip yang mendasari teknik analisis dengan metode ini adalah bahwa setiap bagian dari suatu struktur harus berada dalam keseimbangan. Dengan demikian, bagian yang dapat ditinjau dapat pula mencakup banyak titik hubung dan batang. Konsep peninjauan keseimbangan pada bagian dari suatu struktur yang bukan hanya satu titik hubung merupakan cara yang sangat berguna dan merupakan dasar untuk analisis dan desain rangka batang, juga banyak desain struktur lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaan antara kedua metode tersebut di atas adalah dalam peninjauan keseimbangan rotasionalnya. Metode keseimbangan titik hubung, biasanya digunakan apabila ingin mengetahui semua gaya batang. Sedangkan metode potongan biasanya digunakan apabila ingin mengetahui hanya sejumlah terbatas gaya batang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gaya Geser dan Momen pada Rangka Batang Metode ini merupakan cara khusus untuk meninjau bagaimana rangka batang memikul beban yang melibatkan gaya dan momen eksternal, serta gaya dan momen tahanan internal pada rangka batang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Agar keseimbangan vertikal potongan struktur dapat dijamin, maka gaya geser eksternal harus diimbangi dengan gaya geser tahanan total atau gaya geser tahanan internal (VR), yang besarnya sama tapi arahnya berlawanan dengan gaya geser eksternal. Efek rotasional total dari gaya internal tersebut juga harus diimbangi dengan momen tahanan internal (MR) yang besarnya sama dan berlawanan arah dengan momen lentur eksternal. Sehingga memenuhi syarat keseimbangan, dimana :</div>
<div style="text-align: justify;">
E R M = M atau ? = 0 E R M M (4.1)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>d. Rangka Batang Statis Tak Tentu</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rangka batang statis tak tentu tidak dapat dianalisis hanya dengan menggunakan persamaan kesimbangan statika, karena kelebihan banyaknya tumpuan atau banyaknya batang yang menjadi variabel. Pada struktur statis tak tentu, keseimbangan translasional dan rotasional (????Fx=0, Fy=0, dan Mo=0) masih berlaku. Pemahaman struktur statis tak tentu adalah struktur yang gaya-gaya dalamnya bergantung pada sifat-sifat fisik elemen strukturnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>e. Penggunaan Elemen (Batang) Tarik Khusus : Kabel</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain elemen batang yang sudah dibahas di atas, ada elemen lain yang berguna, yaitu elemen kabel, yang hanya mampu memikul tarik. Secara fisik, elemen ini biasanya berupa batang baja berpenampang kecil atau kabel terjalin. Elemen ini tidak mampu memikul beban tekan, tetapi sering digunakan apabila hasil analisis diketahui selalu memikul beban tarik. Elemen yang hanya memikul beban tarik dapat mempunyai penampang melintang yang jauh lebih kecil dibanding dengan memikul beban tekan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>f. Rangka Batang Ruang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kestabilan yang ada pada pola batang segitiga dapat diperluas ke dalam tiga dimensi. Pada rangka batang bidang, bentuk segitiga sederhana merupakan dasar, sedangkan bentuk dasar pada rangka batang ruang adalah tetrahedron. Prinsip-prinsip yang telah dibahas pada analisis rangka batang bidang secara umum dapat diterapkan pada rangka batang ruang. Kestabilan merupakan tinjauan utama. Gaya-gaya yang timbul pada batang suatu rangka batang ruang dapat diperoleh dengan meninjau keseimbangan ruang potongan rangka batang ruang tersebut. Jelas bahwa persamaan statika yang digunakan untuk benda tegar tiga dimensi, yaitu </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila diterapkan langsung pada rangka batang ruang yang cukup besar, persamaan-persamaan ini akan melibatkan banyak titik hubung dan batang. bahkan tidak dikehendaki. Apabila kondisi titik hubung aktual sedemikian rupa sehingga ujung-ujung batang tidak bebas berotasi, maka momen lentur lokal dan gaya aksialnya dapat timbul pada batang-batang. Apabila momen lentur itu cukup besar, maka batang tersebut harus didesain agar mampu memikul tegangan kombinasi akibat gaya aksial dan momen lentur. Besar tegangan lentur yang terjadi sebagai akibat dari titik hubung kaku umumnya ?? 20% dari tegangan normal yang terjadi. Pada desain awal, biasanya tegangan lentur sekunder ini diabaikan. Salah satu efek positif dari adanya titik hubung kaku ini adalah untuk memperbesar kekakuan rangka batang secara menyeluruh, sehingga dapat mengurangi defleksi. Merencanakan titik hubung yang kaku biasanya tidak akan mempengaruhi pembentukan akhir dari rangka batang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Desain Rangka Batang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Tujuan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kriteria yang digunakan untuk merancang juga menjadi sangat bervariasi. Ada beberapa tujuan yang menjadi kriteria dalam desain rangka batang, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Efisiensi Struktural</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan efisiensi struktural biasa digunakan dan diwujudkan dalam suatu prosedur desain, yaitu untuk meminimumkan jumlah bahan yang digunakan dalam rangka batang untuk memikul pembebanan pada bentang yang ditentukan. Tinggi rangka batang merupakan variabel penting dalam meminimumkan persyaratan volume material, dan mempengaruhi desain elemennya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Efisiensi Pelaksanaan (Konstruksi)</div>
<div style="text-align: justify;">
Alternatif lain, kriteria desain dapat didasarkan atas tinjauan efisiensi pelaksanaan (konstruksi) sehubungan dengan fabrikasi dan pembuatan rangka batang. Untuk mencapai tujuan ini, hasil yang diperoleh seringkali berupa rangka batang dengan konfigurasi eksternal sederhana, sehingga diperoleh bentuk triangulasi yang sederhana pula. Dengan membuat semua batang identik, maka pembuatan titik hubung menjadi lebih mudah dibandingkan bila batang-batang yang digunakan berbeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Konfigurasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa bentuk konfigurasi eksternal rangka batang yang umum digunakan seperti ditunjukan pada Gambar 4.6. Konfigurasi eksternal selalu berubah-ubah, begitu pula pola internalnya. Konfigurasi-konfigurasi ini dipengaruhi oleh faktor eksternal, tinjauan struktural maupun konstruksi. Masing-masing konfigurasi mempunyai tujuan yang berbeda. Beberapa hal yang menjadi bahasan penting dalam konfigurasi rangka batang adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Faktor Eksternal</div>
<div style="text-align: justify;">
Faktor-faktor eksternal memang bukanlah hal yang utama dalam menentukan konfigurasi rangka batang. Namun faktor eksternal juga dapat mempengaruhi bentuk-bentuk yang terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Bentuk-bentuk Dasar</div>
<div style="text-align: justify;">
Ditinjau dari segi struktural maupun konstruksi, bentuk–bentuk dasar yang digunakan dalam rangka batang merupakan respon terhadap pembebanan yang ada. Gaya-gaya internal akan timbul sebagai respon terhadap momen dan gaya geser eksternal. Momen lentur terbesar pada umumnya terjadi di tengah rangka batang yang ditumpu sederhana yang dibebani merata, dan semakin mengecil ke ujung. Gaya geser eksternal terbesar terjadi di kedua ujung, dan semakin mengecil ke tengah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Rangka Batang Sejajar</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada rangka batang dengan batang tepi sejajar, momen eksternal ditahan terutama oleh batang-batang tepi atas dan bawah. Gaya geser eksternal akan dipikul oleh batang diagonal karena batangbatang tepi berarah horisontal dan tidak mempunyai kontribusi dalam menahan gaya arah vertikal. Gaya-gaya pada diagonal umumnya bervariasi mengikuti variasi gaya geser dan pada akhirnya menentukan desain batang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(4) Rangka Batang Funicular</div>
<div style="text-align: justify;">
Rangka batang yang dibentuk secara funicular menunjukan bahwa secara konsep, batang nol dapat dihilangkan hingga terbentuk konfigurasi bukan segitiga, namun tanpa mengubah kemampuan struktur dalam memikul beban rencana. Batang-batang tertentu yang tersusun di sepanjang garis bentuk funicular untuk pembebanan yang ada merupakan transfer beban eksternal ke tumpuan. Batangbatang lain adalah batang nol yang terutama berfungsi sebagai bracing. Tinggi relatif pada struktur ini merupakan fungsi beban dan lokasinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Tinggi Rangka Batang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penentuan tinggi optimum yang meminimumkan volume total rangka batang umumnya dilakukan dengan proses optimasi. Proses optimasi ini membuktikan bahwa rangka batang yang relatif tinggi terhadap bentangannya merupakan bentuk yang efisien dibandingkan dengan rangka batang yang relatif tidak tinggi. Sudut-sudut yang dibentuk oleh batang diagonal dengan garis horisontal pada umumnya berkisar antara 300 – 600 dimana sudut 450 biasanya merupakan sudut ideal. Berikut ini pedoman sederhana untuk menentukan tinggi rangka batang berdasarkan pengalaman. Pedoman sederhana di bawah ini hanya untuk pedoman awal, bukan digunakan sebagai keputusan akhir dalam desain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>d. Masalah-masalah pada Desain Elemen</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa permasalahan yang umumnya timbul pada desain elemen menyangkut faktor-faktor yang diuraikan berikut ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Beban Kritis</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada rangka batang, setiap batang harus mampu memikul gaya maksimum (kritis) yang mungkin terjadi. Dengan demikian, dapat saja terjadi setiap batang dirancang terhadap kondisi pembebanan yang berbeda-beda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Desain Elemen, meliputi :</div>
<div style="text-align: justify;">
Batang Tarik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batang Tekan</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk batang tekan, harus diperhitungkan adanya kemungkinan keruntuhan tekuk (buckling) yang dapat terjadi pada batang panjang yang mengalami gaya tekan. Untuk batang tekan panjang, kapasitas pikul-beban berbanding terbalik dengan kuadrat panjang batang. Untuk batang tekan yang relatif pendek, maka tekuk bukan merupakan masalah sehingga luas penampang melintang hanya bergantung langsung pada besar gaya yang terlibat dan teganagan ijin material, dan juga tidak bergantung pada panjang batang tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Batang Berukuran Konstan dan/atau Tidak Konstan</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila batang tepi atas dirancang sebagai batang yang menerus dan berpenampang melintang konstan, maka harus dirancang terhadap gaya maksimum yang ada pada seluruh batang tepi atas, sehingga penampang tersebut akan berlebihan dan tidak efisien. Agar efisien, maka penampang konstan yang dipakai dikombinasikan dengan bagian-bagian kecil sebagai tambahan luas penampang yang hanya dipakai pada segmen-segmen yang memerlukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(4) Pengaruh Tekuk terhadap Pola</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketergantungan kapasitas pikul beban suatu batang tekan pada panjangnya serta tujuan desain agar batang tekan tersebut relatif lebih pendek seringkali mempengaruhi pola segitiga yang digunanakan, seperti ditunjukan pada Gambar 4.7 berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(5) Pengaruh Tekuk Lateral pada desain batang dan susunan batang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika rangka berdiri bebas seperti pada Gambar 4.8, maka ada kemungkinan struktur tersebut akan mengalami tekuk lateral pada seluruh bagian struktur. Untuk mencegah kondisi ini maka struktur rangka batang yang berdiri bebas dapat dihindari. Selain itu penambahan balok transversal pada batang tepi atas dan penggunaan rangka batang ruang juga dapat mencegah tekuk transversa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>e. Rangka Batang Bidang dan Rangka Batang Ruang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rangka batang bidang memerlukan material lebih sedikit daripada rangka batang tiga dimensi untuk fungsi yang sama. Dengan demikian, apabila rangka batang digunakan sebagai elemen yang membentang satu arah, sederetan rangka batang bidang akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan sederetan rangka batang ruang (tiga dimensi). Sebaliknya, konfigurasi tiga dimensi seringkali terbukti lebih efisien dibandingkan beberapa rangka batang yang digunakan untuk membentuk sistem dua arah. Rangka batang tiga dimensi juga terbukti lebih efisien bila dibandingkan beberapa rangka batang yang digunakan sebagai rangka berdiri bebas (tanpa balok transversal yang menjadi penghubung antar rangka batang di tepi atas). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-89853195004006703932013-04-15T04:06:00.003+07:002013-07-23T10:19:48.077+07:00PENGERTIAN STRUKTUR KABEL <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5trxaZ60BA9HimvtPylH9CEYkD802ZfoiH2Yg9_pToNLVWeGMkoiDFFFSbbhwnktgXvfc8xc1DgamMxeduNyv77l_qBeUjy7seiOdVFmNn4PcY3kJFWtNuGMdGk9Twfs-VJ0GbQr8iht9/s1600/PENGERTIAN+STRUKTUR+KABEL+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5trxaZ60BA9HimvtPylH9CEYkD802ZfoiH2Yg9_pToNLVWeGMkoiDFFFSbbhwnktgXvfc8xc1DgamMxeduNyv77l_qBeUjy7seiOdVFmNn4PcY3kJFWtNuGMdGk9Twfs-VJ0GbQr8iht9/s320/PENGERTIAN+STRUKTUR+KABEL+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" height="320" kabel="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil - </b>Struktur Kabel Adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip konstruksi kabel sudah dikenal sejak zaman dahulu pada jembatan gantung, di mana gaya-gaya tarik digunakan tali. Contoh lainnya adalah tenda-tenda yang dipakai para musafir yang menempuh perjalanan jarak jauh lewat padang pasir. Setelah orang mengenal baja, maka baja digunakan sebagai gantungan pada jembatan. Pada taraf permulaan baja itu dapat berkarat. Pada zaman setengah abad sebelum sekarang, ditemukanlah baja dengan tegangan tinggi yang tahan terhadap karat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penerapan Struktur Kabel dalam Arsitektur</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Struktur kabel merupakan suatu generalisasi terhadap beberapa struktur yang menggunakan elemen tarik berupa kabel sebagai ciri khasnya. Struktur ini bekerja terhadap gaya tarik sehingga lebih mudah berubah bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya. Struktur kabel merupakan struktur funicular dimana beban pada struktur diteruskan dalam bentuk gaya tarik searah dengan material konstruksinya, sehingga memungkinkan peniadaan momen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sistem Stabilisasi </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa sistem stabilisasi yang dapat digunakan untuk mengantisipasi deformasi pada struktur kabel antara lain : </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Peningkatan beban mati Stabilisasi ini dilakukan dengan penerapan material dengan berat yang memadai dan merupakan material yang homogen sehingga diperoleh beban yang terdistribusi merata. </li>
<li>Pengaku busur dengan arah berlawanan (inverted arch). Stabilisasi dengan pengaku bususr atau kabel ini berusaha mencapai bentuk yang kaku dengan menambah jumlah kabel sehingga kemudian menghasilkan suatu jaring-jaring (cable net structure). </li>
<li>Penggunaan batang-batang pembentang (spreader). Stabilisasi ini menggunakan batang-batang tekan sebagai pemisah antara dua kabel sehingga menambah tarikan internal didalam kabel. </li>
<li>Penambatan/pengangkuran ke pondasi (ground anchorage). Sistem ini hanya berlaku bagi kabel karena adanya gaya-gaya taik yang dinetralisir oleh pondasi sehingga menghasilkan stabilisasi.Pada pondasi terjadi tumpuan tarik akibat perlawanan gaya tarik kabel. </li>
<li>Metoda prategang searah kabel (masted structure). Ciri utamanya adalah tiang-tiang dan kabel yang secara keseluruhan membentuk suatu struktur kaku. Kabel ditempatkan pada keadaan tertegang dengan jalan memberikan beban yang dialirkan searah kabel.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keuntungan dan Kelemahan Struktur Kabel</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan struktur kabel :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas </li>
<li>Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi </li>
<li>Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan meter mengungguli semua sistem lain</li>
<li>Memberikan efisiensi ruang lebih besar </li>
<li>Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisonal yang sering runtuh oleh pembengkokan elemen tekan di bawah temperatur tinggi. Kabel baja lebih dapat menjaga konstruksi dari temperatur tinggi dalam jangka waktu lebih panjang, sehingga mengurangi resiko kehancuran </li>
<li>Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya perubahan yang berarti dari tegangan </li>
<li>Cocok untuk bangunan bersifat permanen. </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kelemahan struktur kabel </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar dan dapat mengakibatkan robohnya bangunan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>STRUKTUR KABEL</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada jenis-jenis struktur yang telah banyak digunakan oleh perencana gedung, yaitu struktur pelengkung dan struktur kabel. Kedua jenis struktur yang berbeda ini mempunyai karakteristik dasar struktural yang sama, khususnya dalam hal perilaku strukturnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang mengalami beban eksternal tentu akan mengalami deformasi yang bergantung pada besar dan lokasi beban eksternal. Bentuk yang didapat khusus untuk beban itu ialah bentuk funicular ( sebutan funicular berasal dari bahasa Latin yang berarti “tali”). Hanya gaya tarik yang dapat timbul pada kabel. Dengan membalik bentuk struktur yang diperoleh tadi, kita akan mendapat struktur baru yang benar-benar analog dengan struktur kabel, hanya sekarang gaya yang dialami adalah gaya tekan. Secara teoritis, bentuk yang terakhir ini dapat diperoleh dengan menumpuk elemen-elemen yang dihubungkan secara tidak kaku (rantai tekan) dan struktur yang diperoleh akan stabil. Akan tetapi, sedikit variasi pada beban akan berarti bahwa strukturnya tidak lagi merupakan bentuk funicular sehingga akan timbul momen lentur dan gaya geser akibat beban yang baru ini. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya keruntuhan pada struktur tersebut sebagai akibat dari hubungan antara elemen-elemen yang tidak kaku, tidak dapat memikul momen lentur. Karena bentuk struktur tarik dan tekan yang disebutkan di atas mempunyai hubungan dengan tali tergantung yang dibebani, maka kedua jenis struktur disebut sebagai struktur funicular.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak bangunan yang menggunakan struktur funicular. Sebagai contoh, jembatan gantung yang semula ada di Cina, India, dan Amerika Selatan adalah struktur funicular tarik. Ada struktur jembatan kuno yang menggunakan tali, ada juga yang menggunakan bambu. Di Cina ada jembatan yang menggunakan rantai, yang dibangun sekitar abad pertama SM. Struktur kabel juga banyak digunakan pada gedung, misalnya struktur kabel yang menggunakan tali. Struktur ini dipakai dipakai sebagai atap amfiteater Romawi yang dibangun sekitar tahun 70 SM.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekalipun kabel telah lama digunakan, pengertian teoretisnya masih belum lama dikembangkan. Di Eropa, jembatan gantung masih belum lama digunakan meskipun struktur rantai-tergantung telah pernah dibangun di Alpen Swiss pada tahun 1218. Teori mengenai struktur ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1595, yaitu sejak Fausto Veranzio menerbitkan gambar jembatan gantung. Selanjtnya pada tahun 1741 dibangun jembatan rantai di Durham County, Inggris. Jembatan ini mungkin merupakan jembatan gantung pertama di Eropa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Titik balik penting dalam evolusi jembatan gantung terjadi pada awal abad ke-19 di Amerika, yaitu pada saat James Findley mengembangkan jembatan gantung yang dapat memikul beban lalu lintas. Findley membangun jembatannya untuk pertama kali pada tahun 1810 di Jacobs Creek, Uniontown, Pennsylvania dengan menggunakan rantai besi fleksibel. Inovasi Findley bukanlah kabelnya, melainkan penggunaan dek jembatan yang diperkaku yang pengakunya diperoleh dengan menggunakan rangka batang kayu. Penggunaan dek kaku ini dapat mencegah kabel penumpunya berubah bentuk sehingga bentuk permukaan jalan juga tidak berubah. Dengan inovasi ini dimulailah penggunaan jembatan gantung modern.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Inovasi Findley dilanjutkan oleh Thomas Telford di Inggris dengan mendesain jembatan yang melintasi selat Menai di Wales (1818-1826). Louis Navier, ahli matematika Prancis yang amat terkenal, membahas karya Findley dengan menulis buku mengenai jembatan gantung, Rapport et Memoire sur les Ponts Suspends, yang diterbitkan pada tahun 1823. Navier dalam bukunya sangat menghargai karya Findley dalam hal pengenalan dek jembatan kaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Segera setelah inovasi Findley, banyak jembatan gantung terkenal lainnya dibangun, misalnya jembatan Clifton di Inggris (oleh Isombard Brunel) dan jembatan Brooklyn (oleh John Roebling). Banyak pula jembatan modern yang dibangun setelah itu, misalnya yang membentangi Selat Messina dengan bentang tengah sekitar 5000 ft (1525 m) dan jembatan Verazano-Narrows yang bentang tengahnya 4260 ft (1300 m).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan kabel pada gedung tidak begitu cepat karena pada saat itu belum ada kebutuhan akan bentang yang sangat besar. Meskipun James Bogardus telah memasukkan proposal kepada Crystal Palace pada New York Exhibition pada tahun 1853, yang mengusulkan atap gedung berbentuk lingkaran dari besi tuang berdiameter 700 ft (213 m) digantung dari rantai yang memancar dan ditanam pada menara pusat, struktur pavilyun pada pameran Nijny-Novgorod yang didesain oleh V. Shookhov pada tahun 1896 dianggap sebagai awal mulanya aplikasi kabel pada gedung modern. Struktur-struktur yang dibangun berikutnya adalahpavilyun lokomotif pada Chicago World’s Fair pada tahun 1933 dan Livestock Judging Pavillion yang dibangun di Raleigh, North Carolina pada sekitar tahun 1950. sejak itu sangat banyak dibangun gedung yang menggunakan struktur kabel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>STRUKTUR MEMBRAN </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Membran adalah suatu lembaran bahan tipis sekali dan hanya dapat menahan gaya tarik murni. Soap film adalah membran yang paling tipis, kira-kira 0,25 mm yang dapat membentang lebar. Suatu struktur membran dapat bertahan daalm dua dimensi, tidak dapat menerima tekan dan geser karena tipisnya terhadap bentangan yang besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beban-beban yang dipikul mengakibatkan lendutan, karena membran adalah bidang dua dimensi dan karena merupakan jala-jala yang saling membantu, maka bertambahlah kapasitasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada dua karakter dasar dari kemampuan membran. Tegangan membran terdiri atas tarik dan geser, yang selalu ada dalam permukaan bidang membran dan tidak tegak lurus di atas bidang itu. Aksi membran pada dasarnya tergantung dari karakteristik bentuk geometrinya, yaitu dari lengkungan dan miringnya bidang membran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun membran tidak begitu stabil, dapat dicarikan jalan untuk dimanfaatkan sebagai struktur. Keuntungan struktur ini ialah ringan, ekonomis dan dapat membentang luas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aksi struktur membran dapat ditingkatkan daya tariknya dengan tarikan sebelum pembebanan. Sebagai contoh payung dari kain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan mengadakan pratarik pada kain yang kemudian dikuncinya dengan alat apitan, rusuk-rusuk baja membuka dan mendukungnya dengan dibantu oleh batang-batang tekan yang duduk pada tangkai payung. Kain tertarik dan memberi bentuk lengkungan yang cocok untuk menahan beban. Membran kain payung dapat menerima tekanan dari luar dan dalam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Skelet dari rusuk-rusuk baja menerima tarikan dari kain dan memperkuat seluruh permukaan bidang terhadap tekanan angin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Struktur Pneumatik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Membran dapat diberi pra tegang dengan tekanan dari sebelah dalam apabila menutup suatu volume atau sejumlah volume yang terpecah-pecah. Dengan cara ini tersusunlah struktur pneumatik. Embran mudah menjadi bengkok dan dapat mudah ditekan oleh gas atau udara. Dalam tyeori, membran tanpa pra tegang dapat membentangi ruangan yang besar sekali dengan tekanan udara yang mengimbangi beratnya sendiri dari membran yang mengambang. Dalam praktek, membran perlu diberi prategang supaya menjadi stabil terhadap pembebanan yang tak simetris dan yang dinamis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Stabilitas bentuk konstruksi ini dikendalikan oleh 2 faktor. Kesatu : tekanan pada tiap titik dari membran yang menyebabkan tegangan tarik harus cukup untuk menahan semua kondisi pembebanan dan untuk menjaga agar tidak terdapat tegangan tekan pada membaran. Kedua : tegangan membran pada setiap titik dengan kondisi pembebanan harus lebih kecil daripada tegangan yang diperkenankan pada bahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentu struktur pneumatik adalah karakteristik merupakan lengkungan dua arah dari lengkungan sinplastik. Bentuk dengan lengkungan searah dan lingkungan anti klasik tidak mungkin digunakan .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lengkungan kubah adalah bentu yang cocok untuk struktur membran pneumatik, karena dapat menutupu ruangan dan dapat ditekan oleh udara yang besarnya atau kecepatannya sama kesemua arah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tegangan membran dalam bola atau dalam kubah tergantung pada tekanan udara dari dalam dan garis radius, yakni o = ½ . p .r (p = tekanan udara, r = radius kubah ). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Struktur Cangkang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai bentuk sembarang. Bentuk yang umum adalah permukaan yang berasal dari</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Kurva yang diputar terhadap 1 sumbu (misalnya, permukaan bola, elips, kerucut, dan parabola),</li>
<li>Permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan kurva bidang di atas kurva bidang lainnya, (misalnya permukaan bola eliptik dan silindris)</li>
<li>Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan 2 ujung segmen garis pada 2 kurva bidang (misalnya permukaan bentuk hiperbolik parabolid dan konoid) Dan berbagai bentuk yang merupakan kombinasi dari yang sudah disebutkan di atas.</li>
<li>Bentuk cangkang tidak harus selalu memenuhi persamaan matematis sederhana. Segala bentuk cangkang mungkin saja digunakan untuk suatu struktur. Bagaimanapun, tinjauan konstruksional mungkin akan membatasi hal ini.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Beban-beban yang bekerja pada cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam bidang (in-plane) permukaan tersebut.Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahan Momen yang berarti Struktur cangkang tipis khusunya cocok digunakan untuk memikul beban merata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat. Struktur cangkang selalu memerlukan penggunaan cincin tarik pada tumpuannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam bidang (terutama dengan cara tarik dan tekan), struktur cangkang dapat sangat tipis dan mempunyai bentang yang relatif besar. Perbandingan bentang tebal sebesar 400 – 500 saja digunakan (misalnya tebal 3 in. (8 cm) mungkin saja digunakan untuk kubah yang berbentang 100 sampai 125 ft (30 sampai 38 m). Cangkang setipis ini menggunakan material yang relatif baru dikembangkan, misalnya beton bertulang yang didesain khusus untuk membuat permukaan cangkang. Bentuk-bentuk 3 dimensional lain, misalnya kubah pasangan (bata), mempunyai ketebalan lebih besar, dan tidak dapat dikelompokkan struktur yang hanya memikul tegangan dalam bidang karena, pada struktur tebal seperti ini, momen lentur sudah mulai dominan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk 3 dimensional juga dibuat dari batang-batang kaku dan pendek. Struktur seperti ini pada hakikatnya adalah struktur cangkang karena perilaku strukturalnya dapat dikatakan sama dengan permukaan cangkang menerus, hanya saja tegangannya tidak lagi menerus seperti pada permukaan cangkang, tetapi terpusat pada setiap batang. Struktur demikian baru pertama kali digunakan pada awal abad XIX. Kubah Schewedler, yang terdiri atas jaring-jaring batang bersendi tak teratur, misalnya, diperkenalkan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada tahun 1863, pada saat ia mendesain kubah dengan bentang 132 ft (48 m). Struktur baru lainnya adalah menggunakan batang-batang yang diletakkan pada kurva yang dibentuk oleh garis membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Banyak kubah besar di dunia ini yang menggunakan cara demikian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari penggunaan batang-batang yang berbeda dalam membentuk permukaan cangkang, kita dapat menggunakan cara-cara lain yang menggunakan batang-batang yang panjangnya sama. Salah satu diantaranya adalah kubah geodesik yang diperkenalkan oleh Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak dapat dibuat, maka banyaknya pola berulang identik yang akan dipakai untuk membuat bagian dari permukaan bola itu akan terbatas. Icosohedron bola, misalnya, terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk dengan menghubungkan lingkaran-lingkaran besar yang mengelilingi bola. Tinjauan geometris demikian inilah yang digunakan oleh Fuller. Kita harus berhati-hati dalam menggunakan cara seperti ini karena sifat strukturnya dapat membingungkan. Keuntungan struktural yang didapat tidak selalu lebih besar daripada bentuk kubah lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk-bentuk lain yang bukan merupakan permukaan putaran juga dapat dibuat dengan menggunakan elemen-elemen batang. Beberapa di antaranya adalah atap barrel ber-rib dan atap Lamella yang terbuat dari grid miring seperti pelengkung yang membentuk elemen-elemen diskrit. Bentuk yang disebut terakhir ini yang terbuat dari material kayu sangat banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton bertulang juga dapat digunakan. Dengan sistem Lamella, kita dapat mempunyai bentangan yang sangat besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-37078500749573431742013-04-15T04:01:00.000+07:002013-07-23T10:19:48.072+07:00Cara menghitung RAB Volume pekerjaan <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSTAUTILoQwCDstmvpXWSotwPyVwnBhcd-yCKuSk8dqwWGLguUjH2kTML6Vd9rQSXYjMnmQsVyRml5TMFozYJngT25z2nuF6p_3hsm8x12YN_o_HznpOntzJIv8vJJSYCZcg8UOixdc-3_/s1600/Cara+menghitung+RAB+Volume+pekerjaan.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSTAUTILoQwCDstmvpXWSotwPyVwnBhcd-yCKuSk8dqwWGLguUjH2kTML6Vd9rQSXYjMnmQsVyRml5TMFozYJngT25z2nuF6p_3hsm8x12YN_o_HznpOntzJIv8vJJSYCZcg8UOixdc-3_/s320/Cara+menghitung+RAB+Volume+pekerjaan.jpg" height="320" volume="" width="268" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>I. Pekerjaan Awal</b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><b>Teknik Sipil -</b> PengukuranYang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.</li>
<li>Bowplank Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meterdari as bangunan dipasang keliling bangunan. Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1) + (7+1+1) =17m. Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>II. Pekerjaan Galian dan urugan</b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Galian Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan galian.</li>
<li>Urugan Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.</li>
<li>Mengurug kembali Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60m3/3 = 20 m3.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>III. Pekerjaan Fondasi</b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Lantai Kerja Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. Cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan.</li>
<li>Pasangan Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas + lebar bawah dibagi 2), satuan m3. Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x0,7 x ((0,3 + 0,7) / 2) = 17,5 m3.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>IV. Pekerjaan Beton</b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Sloof Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan </li>
<li>Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3. Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan. Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel =(25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.</li>
<li>Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung, yang ditampilkan adalah volume beton.</li>
<li>Kolom Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom, sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.</li>
<li>Ring balk. Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>V. Pekerjaan Dinding</b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Pasangan Bata. Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran ½ bata 15 cm. Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela, daun pintu, boven, satuan m2.</li>
<li>PlesteranVolume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.</li>
<li>AcianSama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.</li>
<li>Sponengan atau tali air Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangkan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela</b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Pembuatan Kusen Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3. Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.</li>
<li>Daun Pintu. Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.</li>
<li>Pasang Kusen Pintu dan Jendela Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.</li>
<li>Pasang Daun Pintu dan Jendela Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>VII. Pekerjaan Rangka Atap.</b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Pembuatan Kuda-Kuda Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai. Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 =0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.</li>
<li>Pembuatan Gording. Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.</li>
<li>Pembuatan Jurai. Sama dengan pembuatan gording,</li>
<li>Pembuatan Balok Nok. Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang membedakan nama item pekerjaan.</li>
<li>Pasang Kuda-kuda.Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelahdibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai, gording, balok nok. Satuanvolumenya adalah m3.</li>
<li>Pasang Papan Suri. Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakanbiasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhandilapangan. Satuan volumenya adalah m’.</li>
<li>Pasang Usuk. Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat analisa pekerjaan.</li>
<li>Pasang Alumunium poil. Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas danmencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpetatau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.</li>
<li>Pasang Reng. Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau¾, tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2. (luas reng sama dengan luas dari usuk).</li>
<li>Pasang Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.</li>
<li>Pasang talang Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2.</li>
<li>List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan darikayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m’,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.</b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Rangka Plafond Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunakan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).</li>
<li>Pasang PlafonPlafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit, asbes plat, playwood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.</li>
<li>Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin. Perhitungan menggunakan satuan unit, atau buah.</li>
<li>Pasang Kaca.Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.5. List plafond Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agarterlihat rapi. Satuan volume adalah m’</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>IX. Pekerjaan Lantai dan keramik.</b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Beton Lantai 1:3:5 Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, ataup lesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cmsampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.</li>
<li>Pasang keramik lantai utama dan wc. Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuanm2.</li>
<li>Pasang Keramik Dinding. Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>X. Pekerjaan Sanitasi</b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Pasang Saluran air bersih pvc ¾”. Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.</li>
<li>Pasang Saluran Air kotor pvc 4” Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.</li>
<li>Pasang Closet, kran Perhitungan volume adalah buah atau unit.</li>
<li>Pembuatan Septick tank atau beerput. Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari bentuk medan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama. Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung jadi).</li>
<li>Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan. Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yangberfungsi sebagai peresapan air dari buangan septick tank. </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-17131181764532941352013-04-15T03:54:00.004+07:002013-07-23T10:19:48.070+07:00CARA MENGHITUNG RAB PEKERJAAN AWAL, PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN, PEKERJAAN PASANGAN FONDASI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtcZichYH4HbCAopMPSoNBI6nwJtP_SVEHPKQDh6EGKOnyKm4Mmp4iqGaW5GXeSKgPH4nYcp5YQSEtABKFJqPRnGR4EgWCXtCEgUYXqO_gW7jDyfUNaF6q5lxzeFboYhrnJns-_ZWI7S7d/s1600/CARA+MENGHITUNG+RAB+PEKERJAAN+AWAL,+PEKERJAAN+GALIAN+DAN+URUGAN,+PEKERJAAN+PASANGAN+FONDASI.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtcZichYH4HbCAopMPSoNBI6nwJtP_SVEHPKQDh6EGKOnyKm4Mmp4iqGaW5GXeSKgPH4nYcp5YQSEtABKFJqPRnGR4EgWCXtCEgUYXqO_gW7jDyfUNaF6q5lxzeFboYhrnJns-_ZWI7S7d/s320/CARA+MENGHITUNG+RAB+PEKERJAAN+AWAL,+PEKERJAAN+GALIAN+DAN+URUGAN,+PEKERJAAN+PASANGAN+FONDASI.jpg" height="270" ondasi="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. PEKERJAAN AWAL</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pembersihan Lokasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik Sipil - Sebelum memulai pekerjaan lokasi perlu dibersihkan, biasanya di table RAB pembersihan lokasi dihitung dengan satuan lump sump, yang artinya harga perkiraan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pekerjaan Pengukuran adalah pekerjaan mengukur batas-batas dan peil dari suatu bangunan yang diikuti dengan pekerjaan Bouwplank. Cara menghitung Volume = (pajang bangunan + 2 meter) x 2 + (lebar bangunan +2 meter) x 2 = meter Volume untuk denah diatas = (15+2) x 2 + (8,5+2) x 2 = 55 meter</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Galian Fondasi Batu kali</div>
<div style="text-align: justify;">
Lebar bawah fondasi = 60 cm, lebar atas fondasi = 30 cm, tinggi fondasi = 60cm. Panjang = (8,5+1,5+1,5+5+2+3+7+5) + (15+10+1,5+3,5+4+3+15) = 85,5 m. Lebar galian diambil lebar fondasi ditambah 20 cm menjadi 80 cm, kedalaman galian sama dengan tinggi fondasi 60 cm. Volume galian fondasi batu kali = 0,8 x 0,6 x 85,5 = 41,04 m3 Urugan Kembali bekas galian diambil 40% dari 41,04 m3 = 16,42 m3</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Galian Fondasi Plat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah fondasi 17 bh, lebar galian = 20+80 = 100 cm, dalam galian = 80 cm. Volume galian = 17 x 1 x 0,8 = 13,6 m3 Urugan Kembali 40% dari 13,6 m3 = 5,44 m3</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Galian Saluran Air kotor</div>
<div style="text-align: justify;">
Saluran menggunakan pralon 4”, panjang saluran = (1,5+2+1,5+2,5+4+3+2)+(2+2+1,5+2,5+2) + (7+3+2) = 38,5 m Kedalaman galian diambil rata-rata 0,5 meter lebar 0,5 meter.Volume = 0,5 x 0,5 x 38,5 = 9,63 m3 Urugan kembali 40% dari 9,63 = 3,85 m3</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Urugan Lantai</div>
<div style="text-align: justify;">
Luas Lantai yang diurug = 8,5 x 15 = 127,5 m2, Tinggi Urugan = 0,5 cm Volume Urugan = 63,75 m3</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. PEKERJAAN PASANGAN FONDASI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pasangan Fondasi Batu Kali</div>
<div style="text-align: justify;">
Panjang Fondasi = Panjang galian = 85,5 meter Lebar atas fondasi = 0,3 m, lebar bawah fondasi = 0,6 m, tinggi = 0,6 m.Luas = (0,3+0,6) / 2 x 0,6 = 0,27 m2. Volume Pasangan Fondasi = 0,27 x 85,5 = 23,09 m3 Campuran yang sering dipakai 1 PC : 3 Pasir, 1 PC : 4 Pasir, 1 PC : 5 Pasir, 1PC : 6 Pasir, 1 PC : 8 Pasir. Untuk daerah – daerah yang air tanahnya cukup tinggi sebaiknya gunakan campuran 1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melaluipasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesiperbandingan 1 PC : 5 Pasir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pekerjaan Fondasi Plat</div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8 Luas Penampang 1 = (0,2+0,8) / 2 x 0,05 = 0,03 m2 Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2 Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2 Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m3 Volume 17 bh Fondasi = 17 x 0,15 = 2,55 m3 Karena Fondasi termasuk struktur utama gunakan analisa setiap 1 m3 beton membutuhkan 200 kg besi beton</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-52255575310514470762013-04-13T12:50:00.004+07:002013-07-23T10:19:48.073+07:00Cara Menghitung Volume Dan RAB Kebutuhan Pasangan Dinding Bata<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Untuk persiapan membangun, biasanya diperlukan perhitungan terlebih dahulu agar nantinya bisa memperkirakan biaya yang di butuhkan. Bagi masyarakat awam, tentunya belum terbiasa dengan perhitungan atau analisa teknis, sehingga terkadang butuh bantuan pihak ke-3 atau tenaga profesional.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini contoh cara perhitungan volume dan juga analisa cara penghitungan kebutuhan bahan dan biaya (RAB) untuk pekerjaan pasangan bata:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perhitungan 1 m2 Pasangan 1/2 Bata Merah 1:5</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF_7UlebkNEvS7X6EW03uvsICKZ9Onqu84MG4Q3utbHqdngcwzd1c6nLi8d8MZqzPe5WbOf0sLQoSC_sYQkKL8xjATeT4E-1IVbx9jNBHLeGNGNKOf46STrGM9bvuopZ65vkvOAV6Qfoh9/s1600/12.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF_7UlebkNEvS7X6EW03uvsICKZ9Onqu84MG4Q3utbHqdngcwzd1c6nLi8d8MZqzPe5WbOf0sLQoSC_sYQkKL8xjATeT4E-1IVbx9jNBHLeGNGNKOf46STrGM9bvuopZ65vkvOAV6Qfoh9/s320/12.png" height="216" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari perhitungan di atas, di ketahui bahwa harga total untuk menyelesaikan pekerjaan 1 m2 pasangan 1/2 bata dengan campuran 1:5 (1 semen : 5 pasir) adalah Rp. 62.980,-. Untuk menghitung kebutuhan total, kita perlu menghitung volume total yang akan di bangun. Untuk menghitung volume total saya pikir tidak terlalu sulit, karena kita tinggal menghitung dengan rumus panjangxlebar. Misalnya seperti ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panjang yang akan di bangun=10 m, lebar/tinggi=3 m, jadi kebutuhan total=30 m2.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengitung jumlah bahan dan kebutuhan biayanya, tinggal kita kalikan volume dengan koefisien dikalikan dengan harga bahan dan upah:</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1DfeuZm1WfGeOzKmHFOYw6V6UWfdDIT_mo4pEzV7ejoTIL0CCr_mLiEtsoDzRdKcC2xe6iHhuzXPyQnMk1pEpbZJo3QnXwO-FNtFRbL5aNcWSgHAfW5Z2cdHk71d37AW0EMPG-SSZoPbD/s1600/13.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1DfeuZm1WfGeOzKmHFOYw6V6UWfdDIT_mo4pEzV7ejoTIL0CCr_mLiEtsoDzRdKcC2xe6iHhuzXPyQnMk1pEpbZJo3QnXwO-FNtFRbL5aNcWSgHAfW5Z2cdHk71d37AW0EMPG-SSZoPbD/s320/13.png" height="203" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari perhitungan di atas diperoleh biaya total untuk menyelesaikan pasangan bata 30 m2 dibutuhkan biaya Rp. 1.889.400,-. Angka di kolom kebutuhan bahan dan tenaga (B) di peroleh dari perkalian antara koefisien dengan volume pasangan bata. Harga material dan upah pekerja yang tertera di atas hanya sebuah contoh dan tidak baku, kita bisa menyesuaikan dengan harga material dan upah yang ada di daerah kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian contoh perhitungan pasangan 1/2 bata dengan campuran adukan 1 pc:5ps</div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-86324141217531415222013-04-13T12:45:00.003+07:002013-07-23T10:19:48.075+07:00Contoh Uraian Pekerjaan Untuk Perhitungan RAB Rumah Tinggal<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6aMG5M2xgmxAm9oYJrboLoU7Jr1mxPKhJ7H56vmIkPX-TGf0bHWkk8VbGKmZKmkvzrRqMPPJmNHQ7pshW-JshLaFinEG2IwbefDpWhgjhfimlZV8iRIIkX8OQ1OM9B7549VwSUUgFU9KV/s1600/Contoh+Uraian+Pekerjaan+untuk+Perhitungan+RAB+rumah+tinggal.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6aMG5M2xgmxAm9oYJrboLoU7Jr1mxPKhJ7H56vmIkPX-TGf0bHWkk8VbGKmZKmkvzrRqMPPJmNHQ7pshW-JshLaFinEG2IwbefDpWhgjhfimlZV8iRIIkX8OQ1OM9B7549VwSUUgFU9KV/s320/Contoh+Uraian+Pekerjaan+untuk+Perhitungan+RAB+rumah+tinggal.jpg" height="320" rumah="" tinggal="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Tujuan dari mengurai pekerjaan adalah untuk memudahkan dalam perhitungan volume. Jika pekerjaan-pekerjaan sudah diuraikan maka perhitungan volume akan lebih mudah dikerjakan dengan mengacu pada gambar bestek……adapun contoh dari menguraikan pekerjaan adalah sebagai berikut :……….</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Persiapan, galian dan Urugan </b></div>
<ul>
<li>Pekerjaan perbersihan lokasi </li>
<li>Pekerjaan pengukuran dan pemasanga bouwplank </li>
<li>Pekerjaan galian tanah </li>
<li>Urugan tanah kembali </li>
<li>urugan pasir dibawah pondasi </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Pondasi dan Beton </b></div>
<ul>
<li>Pekerjaan pasangan pondasi batukali </li>
<li>Pekerjaan sloof beton </li>
<li>Pekerjaan kolom beton </li>
<li>Pekerjaan ringalk</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Pasangan dan Plesteran </b></div>
<ul>
<li>Pasangan dinding ½ bata trasram</li>
<li>Pasangan dinding ½ bata non-trasram </li>
<li>Plesteran trasram </li>
<li>Plesteran non trasram </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Lantai </b></div>
<ul>
<li>Urugan pasir dibawah lantai </li>
<li>Pasangan lantai keramik 30 x 30 </li>
<li>Pasangan lantai 20 x 20 </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Atap </b></div>
<ul>
<li>Kuda-kuda </li>
<li>rangka atap</li>
<li>Bubungan </li>
<li>Penutup atap genteng </li>
<li>Lisplank</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Plafon </b></div>
<ul>
<li>Rangka Plafon </li>
<li>Plafon Triplek </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela </b></div>
<ul>
<li>Kusen pintu dan jendela</li>
<li>Daun pintu </li>
<li>Daun jendela</li>
<li>Boven ligh </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Perlengkapan Pintu dan Jendela</b></div>
<ul>
<li>Kunci pintu </li>
<li>Engsel pintu </li>
<li>Engsel Jendela </li>
<li>Grendel pintu </li>
<li>Grendel Jendela </li>
<li>Hak angina </li>
<li>Tarikan jendela</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Sanitair </b></div>
<ul>
<li>Bak mandi fiberglass </li>
<li>Kloset jongkok </li>
<li>Kran </li>
<li>Septick Tank</li>
<li>Sumur Resapan </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Instalasi Air </b></div>
<ul>
<li>Instalasi air bersih </li>
<li>Instalasi air kotor </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Instalasi Listrik </b></div>
<ul>
<li>Instalasi titik nyala lampu </li>
<li>Lampu pijar</li>
<li>Penyambungan daya ke PLN</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Pengecetan</b></div>
<ul>
<li>Pengecetan dinding </li>
<li>Pengecetan Plafon </li>
<li>Pengecetan Lisplank </li>
<li>Pengecetan daun pintu </li>
<li>Pengecetan daun jendela </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pekerjaan Lain -Lain</b></div>
<ul>
<li>Pembersihan lokasi akhir</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Keuntungan </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan apabila terlebih dahulu kita menghitung biaya pembuatan rumah adalah sebagai berikut :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Mengetahui bahan bangunan apa saja yang akan digunakan untuk diadakan/dibeli (Apabila dikerjakan sendiri)</li>
<li>Volume macam-macam bahan bangunan yang dibutuhkan dalam membuat rumah/bangunan lainya dapat diketahui.</li>
<li>Jumlah biaya yang diperlukan untuk pembuatan rumah/bangunan lain tersebut dapat diperkirakan sehingga perputaran keuangan dapat diatur.</li>
<li>Pekerjaan-pekerjaan apa saja yang sudah ataupun yang beleum selesai dikerjakan (Apabila dikerjakan pihak kedua/orang lain) dapat dikontrol.</li>
<li>Pemilik dapat terbantu dalam bernegoissi tentang harga penawaran kontraktor atau pihak kedua, sehingga tidak merugikan pemilik sebagai pihak pertama.</li>
</ol>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-23652959695706829562013-04-13T12:41:00.000+07:002013-06-25T18:31:09.066+07:00Cara Sederhana Menghitung Luasan Atap Bangunan<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Menghitung luasan atap bangunan merupakan hal atau ilmu yang harus bisa dikuasai oleh seseorang yang bergelut didunia konstruksi banguan,karena ini merupakan hal penting yang harus kita tahu dan pelajari. Maka dari itu saya mau mencatat hal ini pada blog kesayangan ini sambil belajar dan menerapkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang kita ketahui atap merupakan salah satu unsur penting didalam bangunan yang akan kita rancang. Atap mempunyai fungsi dan peranan penting dalam melindungi kita dari panas matahari, air hujan, dan benda-benda lain yang bisa jatuh dari atas dan masuk ke dalam rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara Mudah Menghitung Luasan Atap Bangunan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Contoh Beberapa Bentuk Atap Bangunan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
• Atap Pelana</div>
<div style="text-align: justify;">
• Atap Perisai/Limas (seperti atap rumah adat joglo)</div>
<div style="text-align: justify;">
• Atap Flat (contoh : bentuk miring / datar)</div>
<div style="text-align: justify;">
• Atap Khusus (contoh : gedung MPR, rumah batak, toraja)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Beberapa Jenis Bahan Penutup Atap</b></div>
<div style="text-align: justify;">
• Atap Ringan, seperti : Jerami, Ijuk, Seng, Asbes, Polycarbonat</div>
<div style="text-align: justify;">
• Atap Sedang, seperti : Genteng Tanah, Genteng Keramik, Genteng Beton, Genteng Kayu</div>
<div style="text-align: justify;">
• Atap Berat, seperti : Dak Beton Cor</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nb :</div>
<div style="text-align: justify;">
Makin berat bahan penutup atap, makin besar resiko tertimpa benda berat. Bila atap tersebut roboh akibat terjadi gempa bumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tips Praktis Menghitung Luasan Atap Bangunan untuk Atap flat, limas, pelana dan perisai :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cara menghitung luasan atap Flat datar. Biasanya dipakai untuk dak beton cor</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumus :</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebutuhan luasan atap = Panjang x Lebar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m</div>
<div style="text-align: justify;">
Luasan atapnya adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
= (6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m</div>
<div style="text-align: justify;">
= (7.6m x 11.6m)</div>
<div style="text-align: justify;">
= 88.16 m2</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cara menghitung luasan atap limas / perisai / pelana. Luasan atap dihitung dalam satuan m2</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumus :</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebutuhan luasan atap = (Panjang x Lebar) / Cos(z)</div>
<div style="text-align: justify;">
dimana : z adalah sudut kemiringan atap</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-y-2mJMFAr_i_XbyM4dgK-c1JhW1v65VObDkLWSPgus8mEK2KzcbzAAWtqfdLTW-aaD3mCk9g9tYALoYPWiP-q5ThSawWMx3Ufn_LHz4m3pWfCBbkmo5he1-7WJfUVceGOKeWKr8wedwi/s1600/Cara+Sederhana+Menghitung+Luasan+Atap+Bangunan+1.png" imageanchor="1"><img alt="" atap="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-y-2mJMFAr_i_XbyM4dgK-c1JhW1v65VObDkLWSPgus8mEK2KzcbzAAWtqfdLTW-aaD3mCk9g9tYALoYPWiP-q5ThSawWMx3Ufn_LHz4m3pWfCBbkmo5he1-7WJfUVceGOKeWKr8wedwi/s320/Cara+Sederhana+Menghitung+Luasan+Atap+Bangunan+1.png" height="160" width="320" /></a> </div>
<div>
<div>
<br /></div>
<div>
Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m</div>
<div>
Sedang sudut kemiringan atap 30 derajat.</div>
<div>
Luasan atapnya adalah :</div>
<div>
<br /></div>
<div>
= ((6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m) / (Cos 30)</div>
<div>
= (7.6m x 11.6m) / (Cos 30)</div>
<div>
= 88.16 m2 / 0.866</div>
<div>
= 101.7984 m2</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Catatan :</div>
<div>
Rumus ini masih bisa dipakai untuk menghitung pada atap yang berbentuk campuran perisai dan pelana.</div>
</div>
</div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-41617187080685487422013-04-13T12:36:00.001+07:002013-06-25T18:31:09.067+07:00PROSES PEMBUATAN RAB ESTIMASI BIAYA<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb1KYAvKtqq3N4NobnNCx5EfSuiTkeUewIgi1YAzchx1p6aUlu94VQE_yuZnnuvHwGMROGSZCKZg_W0RQsil1W_Ib5-6wtUmpMun-ZiKym6cvPZqnjEBh4lrXsPb06OdRurJmPV3skSJwH/s1600/RAB++PROSES+PEMBUATAN+RAB+(ESTIMASI+BIAYA).jpg" imageanchor="1"><img alt="" biaya="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb1KYAvKtqq3N4NobnNCx5EfSuiTkeUewIgi1YAzchx1p6aUlu94VQE_yuZnnuvHwGMROGSZCKZg_W0RQsil1W_Ib5-6wtUmpMun-ZiKym6cvPZqnjEBh4lrXsPb06OdRurJmPV3skSJwH/s320/RAB++PROSES+PEMBUATAN+RAB+(ESTIMASI+BIAYA).jpg" height="298" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Pembiayaan pembangunan bangunan gedung Negara digolongkan kepada pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan standar ( yang ada standar harga satuan tertingginya) dan pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan non standar<u> </u>( yang belum tersedia standar harga satuan tertingginya). Pembiayaan bangunan gedung Negara dituangkan dalam Dokumen Pembiayaan yang terdiri atas komponen-komponen biaya untuk kegiatan pelaksanaan konstruksi, kegiatan pengawasan konstruksi atau manajemen konstruksi, kegiatan perencanaan konstruksi, dan kegiatan pengelolaan proyek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>STANDAR HARGA SATUAN TERTINGGI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Standar Harga Satuan Tertinggi merupakan biaya per-m2 konstruksi fisik maksimum untuk pembangunan bangunan gedung Negara, khususnya untuk pekerjaan standar bangunan gedung Negara. Yang meliputi pekerjaan struktur, arsitektur dan finishing, serta utilitas bangunan gedung Negara .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Standar Harga Satuan Tertinggi pembangnuan gedung Negara ditetapkan secara berkala untuk setiap Kabupaten / Kota oleh Bupati / Walikota setempat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Standar Harga Satuan Tertinggi ditetapkan untuk biaya pelaksanaan konstruksi fisik per-m2 pembangunan bangunan gedung Negara dan diberlakukan sesuai dengan klasifikasi, lokasi, dan tahun pembangunannya yang terdiri atas : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>HARGA SATUAN PER M2 TERTINGGI UNTUK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA KLASIFIKASI SEDERHANADAN TIDAK SEDERHANA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harga satuan tertinggi untuk grdung Negara dibedakan untuk setiap klasifikasi gedung sederhana dan tidak sederhana, lokasi kabupaten / kotanya, dan untuk bangunan yang bertingkat dan yang tidak bertingkat. Di samping itu juga diberlakukan koefisien / faktor pengali untuk bangunan gedung bertingkat, dan koefisien / faktor pengali untuk bangunan / ruang dengan fungsi khusus .</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>HARGA SATUAN PER M2 TERTINGGI UNTUK PEMBANGUNAN BANGUNAN RUMAH NEGARA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harga satuan per m2 tertinggi untuk bangunan rumah negara dibedakan untuk setiap tipe rumah Negara dan lokasi Kabupaten / Kotanya. Untuk harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan rumah susun ( pekerjaan standar), menggunakan pedoman harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan gedung pemerintahan bertingkat tidak sederhana, sesuai dengan lokasi kabupaten / kotanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>HARGA SATUAN PER M2 TERTINGGI UNTUK PEMBANGUNAN PAGAR BANGUNAN GEDUNG NEGARA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul>
<li>Harga satuan per m2 tertinggi pembangunan pagar bangunan gedung Negara ditetapkan sesuai klasifikasi bangunan gedung, letak pagar serta lokasi Kabupaten / Kotanya </li>
<li>Harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan pagar rumah Negara, sesuai dengan tipe rumah, letak pagar, dan lokasi Kabupaten / Kotanya. </li>
<li>Harga satuan per m2 tersebut, dengan ketentuan tinggi pagar sebagai berikut:</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
1. Pagar depan dengan tinggi minimum 1,5 m</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pagar samping dengan tinggi minimum 2 m </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pagar belakang dengan tinggi minimum 2 m</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Atau berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah setempat. </div>
<div style="text-align: justify;">
Harga satuan tertinggi untuk bangunan gedung Negara dengan klasifikasi bangunan khusus , ditetapkan berdasarkan rincian anggaran biaya (RAB) yang dihitung sesuai dengan kebutuhan dan kewajaran harga yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNAN </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Anggaran biaya pembangunan bangunan gedung Negara ialah anggaran yang tersedia dalam Dokumen Pembiayaan yang berupa Daftar isian proyek (DIP) / DIP Suplemen, atau Rencana Anggaran lainnya, yang terdiri atas komponen biaya konstruksi fisik, biaya manajemen / pengawasan konstruksi biaya perencanaan konstruksi, dan biaya pengelolaan proyek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. BIAYA KONSTRUKSI FISIK</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu besarnya biaya yang dapat digunakan untuk membiayai pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung Negara yang dilaksanakan oleh pemborong secara kontraktual dari hasil pelelangan , penunjukan langsung, atau pemilihan langsung.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan biaya konstruksi fisik selanjutnya diatur sebagai berikut : </div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Biaya konstruksi fisik dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan konstruksi fisik proyek yang bersangkutan.</li>
<li>Biaya konstruksi fisik maksimum untuk pekerjaan standar, dihitung dari hasil perkalian total luas bangunan gedung Negara dengan standar harga satua per m2 tertinggi yang berlaku.</li>
<li>Untuk biaya konstruksi fisik pekerjaan-pekerjaan yang belum ada pedoman harga satuannya ( non standar ), dihitung dengan rincian kebutuhan nyata dan dikonsultasikan dengan instansi teknis setempat.</li>
<li> Biaya konstruksi fisik ditetapkan dari hasil pelelangan pekerjaan yang bersangkutan, maksimunm sebesar biaya konstruksi yang tercantum dalam dokumen pembiayaan bangunan gedung Negara yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam kontrak, yang didalamnya termasuk biaya untuk:</li>
</ul>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Pelaksanaan pekerjaan dilapangan ( material, tenaga, dan alat )</li>
<li>Jasa dan overhead pemborong </li>
<li>Izin Mendirikan Bangunan ( IMB), yang IMB-nya telah mulai diproses oleh pengelola proyek dengan bantuan konsultan perencana konstruksi dan /atau konsultan manajemen konstruksi </li>
<li>Pajak dan iuran daerah lainnya, dan</li>
<li>Biaya asuransi selama pelaksanaan konstruksi </li>
</ol>
<ul>
<li>Pembayaran biaya konstruksi fisik dapat dibayarkan secara bulanan atau tahapan tertentu yang didasarkan pada prestasi / kemajuan pekerjaan fisik di lapangan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. BIAYA MANAJEMEN KONSTRUKSI </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai </div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan manajemen konstruksi pembangunan bangunan gedung Negara, yang dilakukan oleh konsultan manajemen konstruksi secara kontraktual dari hasil pelelangan, penunjukan langsung, atau pemilihan langsung. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan biaya manajemen konstruksi selanjutnya diatur sebagai berikut : </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Biaya manajemen konstruksi dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan manajemen konstruksi proyek yang bersangkutan </li>
<li>Besarnya nilai biaya manajemen konstruksi maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya manajemen konstruksi terhadap nilai biaya konstruksi fisik bangunan yang tercantum dalam table B2 dan B3.</li>
<li>Untuk biaya manajemen konstruksi pekerjaan-pekerjaan yang belum ada pedoman harga satuan tertingginya ( non standar), besarnya biaya manajemen konstruksinya dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung yang bias diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.</li>
<li>Biaya manajemen konstruksi ditetapkan dari hasil pelelangan / pemilihan langsung, maupun penunjukan langsung pekerjaan yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam kontrak, termasuk biaya untuk :</li>
</ol>
<ul>
<li>1. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang</li>
<li>2. Materi dan pengadaan laporan </li>
<li>3. Pembelian dan atau sewa peralatan </li>
<li>4. sewa kendaraan</li>
<li>5. biaya rapat-rapat</li>
<li>6. Perjalanan ( local maupun luar kota)</li>
<li>7. Jasa dan overhead manajemen konstruksi </li>
<li>8. Asuransi / pertanggungan ( liability Insurance )</li>
<li>9. Pajak dan iuran daerah lainya </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pembayaran biaya manajemen konstruksi didasarkan pada prestasi </div>
<div style="text-align: justify;">
kemajuan pekerjaan perencanaan dan konstruksi fisik di lapangan </div>
<div style="text-align: justify;">
yaitu ( maksimum) : </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Tahap persiapan / pengadaan konsultan perencana 5 %</li>
<li>Tahap review rencana teknis sampai dengan serah terima dokumen perancangan 10 %</li>
<li>Tahap pelelangan Pemborong 5 % </li>
<li>Tahap konstruksi fisik yang dibayarkan berdasarkan prestasi pekerjaan konnstruksi fisik dilapangan s.d. serah terima pertama pekerjaan 80 % </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. BIAYA PERENCANAAN KONSTRUKSI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai perencanaan bangunan gedung Negara , yang dilakukan oleh konsultan perencana secara kontraktual dari hasil pelelangan , penunjukan langsung, atau pemilihan langsung. Besarnya biaya perencanaan dihitung berdasarkan nilai total keseluruhan bangunan .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan biaya perencanaan selanjutnya diatur sebagi berikut:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Biaya perencanaan dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan perencanaan proyek yag bersangkutan </li>
<li>Besarnya nilai biaya perencaan maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya perencanaan konstruksi terhadap niali biaya konstruksi fisik bangunan yang tercantum pada Tabel B1, B2 dan B3.</li>
<li>Untuk biaya perencanaan pekerjaan-pekerjaan yang belum ada pedoman harga satuan tertingginya (non standar), besarnya biaya perencanaan dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung yang bias diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.</li>
<li> Biaya perencanaan ditetapkan dari hasil pelelangan /pemilihan langsung, maupun penunjukan langsung pekerjaan yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam kontrak tersebut biaya untuk:</li>
</ol>
<ul>
<li>a. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang</li>
<li>b. materi dan pengadaan laporan</li>
<li>c. pembelian dan atau sewa peralatan</li>
<li>d. sewa kendaraan</li>
<li>e. biaya rapat-rapat</li>
<li>f. perjalanan (local maupun luar kota)</li>
<li>g. jasa dan overhead manajemen konsruksi</li>
<li>h. asuransi/pertanggungan (liability insurance)</li>
<li>i. pajak dan iuran daerah lainnya.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembayaran biaya perencanaan didasarkan pada pencapaian pada pencapaian prestasi/kemajuan perencanaan setiapnya, yaitu (maksimum):</div>
<div style="text-align: justify;">
1. tahap konsep rancangan 10 %</div>
<div style="text-align: justify;">
2. tahap pra-rangan 15 %</div>
<div style="text-align: justify;">
3. tahap pengembangan rancangan 25 %</div>
<div style="text-align: justify;">
4. tahap rancangan gambar detail 30 %</div>
<div style="text-align: justify;">
5. tahap pelelangan 5 %</div>
<div style="text-align: justify;">
6. tahap pengawasan berkala 15 %</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. BIAYA PENGAWASAN KONSRTUKSI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai pengawasan pambangunan bangunan gedung Negara yang dilakukan oleh konsultan pengawas secara kontraktual dari hasil pelelangan, penunjukan langsung, atau pemilihan langung.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan biaya pengawasan selanjutnya diatur sebagai berikut:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Biaya pengawasan dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan pengawasan proyek yang bersangkutan.</li>
<li>Besarnya nilai biaya pengawasan maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya pengawasan konstruksi terhadap nilai konstruksi fisik bangunan yang tercantum dalam Tabel B1 dan B2.</li>
<li>Untuk biaya pengawasan pekerjaan-pekerjaan yang belum ada pedoman harga satuan tertingginya (non-standar), besarnya biaya pengawasan dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung yang bias diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku. </li>
<li>Biaya pengawasan ditetapkan dari hasil pelelangan/pemilihan langsung, maupun penunjukan langsung pekerjaan yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam kontrak termasuk biaya untuk:</li>
</ol>
<ul>
<li>1. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang</li>
<li>2. materi dan pengadaan laporan</li>
<li>3. pembelian dan atau sewa peralatan</li>
<li>4. sewa kendaraan</li>
<li>5. biaya rapat-rapat</li>
<li>6. perjalanan (local maupun luar kota)</li>
<li>7. jasa dan overhead manajemen konstruksi </li>
<li>8. asuransi/pertanggunan (liability insurance)</li>
<li>9. pajak dan iuran daerah lainnya.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pembayaran biaya pengawasan dapat dibayarkan secara bulanan atau tahapan tertentu yang didasarkan pada pencapaian prestasi/kemajuan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan, atau penyelesaian tugas dan kewajiban pengawasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. BIAYA PENGELOLAAN PROYEK</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pengelolaan proyek bangunan gedung negara.</div>
<div style="text-align: justify;">
Prosentase besarnya niali komponen biaya pengelolaan proyek dihitung berdasarkan nilai keseluruhan bangunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan biaya pengelolaan proyek selanjutnya diatur sebagai berikut:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Biaya pengelolaan proyek dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan pengelolaan proyek dari proyek yang bersangkutan.</li>
<li>Besarnya niali biaya pengelolaan proyek maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya pengelolaan proyek terhadap nilai biaya konstruksi fisik bangunan yang tercantum dalam table B1 dan B2.</li>
<li>Perincian penggunaan biaya pengelolaan proyek adalah sebagai berikut;</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Biaya operasional unsure Pemegang Mata Anggaran Biaya operasional unsur Pemegang Mata anggaran adalah sebesar 65 % dari biaya Pengelolaan Proyek yang bersangkutan, untuk keperluan Honorarium staf dan panitia lelang, perjalanan dinas, rapat-rapat, proses pelelangan, bahan dan alat yang berkaitan dengan pengelolaan proyek sesuai dengan pentahanpannya, serta persiapan dan pengiriman kelengkapan administrasi/dokumen pendaftaran bangunan gedung Negara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biaya operasional unsur Pengelola Teknis, </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Biaya operasionol unsur Penelola adalah sebesar 35 % dari biaya Pengelolaan Proyek yang bersangkutan, yang dipergunakan untuk keperluan honorarium Pengelola Teknis, honorarium tenaga ahli (apabila diperlukan), perjalanan dinas transport local, biaya rapat, biaya pembelian/penyewaan bahan dan alat yang bersangkutan dengan proyek yang bersangkutan sesuai dengan pentahapannya.</li>
<li>Pembiayaan diajukan oleh Instansi Teknis setempat kepada pemimpin proeyk/bagian proyek.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Realisasi pembiayaan pengelolaan proyek dapat dilakukan </div>
<div style="text-align: justify;">
Secara bertahap sesuai kemajuan pekerjaan (persiapan, Perencanaan pelaksanaan konstruksi). Besarnya honorarium mengikuti ketentuan yang berlaku. Untuk pekerjaan yang berada di wilayah yang sukar pencapaiannya/sukar dijangkau transportasi (renote area) kebutuhan biaya untuk transportasi/perjalanan dinas dalam rangka survey, aanwijzing, pengawasan berkala, opname lapangan, koorniasai dan pengelolaan proyek ke lokasi proyek tersebut, dapat diajukan sebagai biaya non standar, di luar prosentase bagi pengelolaan proyek, yang terncantum dalam Tabel B1, B2 dan B3. Di dalam masing-masing komponen biaya pembangunan tersebut termasuk semua beban pajak dan biaya perijinan yang berkiatan dengan pembangunan bangunan gedung Negara sesuai ketentuan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelebihan biaya berupa penghematan yang didapat dari bagian perencanaan, manajemen konstruksi atau pengawasan dapat digunakan langsung untuk peningkatan mutu atau penambuahn kegiatan konstruksi fisik, dengan melakukan revisi Dokumen Pembiayaan.</div>
<br />Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-46695297776884659192013-04-13T12:24:00.001+07:002013-06-25T18:31:09.070+07:00RAB PADA BALOK DAN PAGAR DI DALAM MANAJEMEN PROYEK <span style="font-size: large;"><b>Ring Balk (balok)</b></span><br />
<b>Ring balok pada bangunan</b><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMpx8_WR5lvpXtAmvTCWpQdjUy7-f45wP4P-7QMcB9SEQ5rKJEMypDN5xuO8NxGyow4JwJgXhdIoTUQzR10Gr2GdVLtCx1pqkoX9_77k-EQn6XCMS18CnQx2GhpDjCy6WhYm-QeQi6CIA0/s1600/1.JPG" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMpx8_WR5lvpXtAmvTCWpQdjUy7-f45wP4P-7QMcB9SEQ5rKJEMypDN5xuO8NxGyow4JwJgXhdIoTUQzR10Gr2GdVLtCx1pqkoX9_77k-EQn6XCMS18CnQx2GhpDjCy6WhYm-QeQi6CIA0/s320/1.JPG" height="320" width="307" /></a></div>
Diketahui :<br />
P = 71,5 m<br />
L = 15 cm<br />
T = 20 cm<br />
Maka :<br />
Va<br />
<ul>
<li>= L x T x P</li>
<li>= 0,15 m x 0,20 m x 71,5 m</li>
<li>= 2,145 m3</li>
</ul>
<br />
Keterangan :<br />
Va = volume ring balok pada bangunan<br />
P = panjang ring balok<br />
L = lebar ring balok<br />
T = tinggi ring balok<br />
<br />
<b>Ring balok pada pagar</b><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZGu56mME3g6ZBhBaUviPbBfWgb9TPvefx_TYNmeP344Ul_zJ4tscHzmqro1p54LJgagqU_s0hNDwfkvXdvKlbhxSs8pTYwJ29pMyb81ueXoMgvJfyQplxFCFWz2zdD7nvKh-xOQOsKLoW/s1600/2.JPG" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZGu56mME3g6ZBhBaUviPbBfWgb9TPvefx_TYNmeP344Ul_zJ4tscHzmqro1p54LJgagqU_s0hNDwfkvXdvKlbhxSs8pTYwJ29pMyb81ueXoMgvJfyQplxFCFWz2zdD7nvKh-xOQOsKLoW/s320/2.JPG" height="320" width="307" /></a></div>
Diketahui :<br />
P = 35 m<br />
L = 25 cm<br />
T = 10 cm<br />
<br />
Maka :<br />
Vb<br />
<ul>
<li>= L x T x P</li>
<li>= 0,25 m x 0,10 m x 35 m</li>
<li>= 0,875 m3</li>
</ul>
<br />
Keterangan :<br />
Vb = volume ring balok pada pagar<br />
P = panjang ring balok<br />
L = lebar ring balok<br />
T = tinggi ring balok<br />
<br />
<b>Jumlah keseluruhan volume Ring balok </b><br />
V2<br />
<ul>
<li>= Va + Vb</li>
<li>= 2,145 m + 0,875 m</li>
<li>= 3,02 m3</li>
</ul>
<span style="font-size: large;"><b><br />
</b></span> <span style="font-size: large;"><b>Topi atau kop teras, kop pagar dan beton meja dapur</b></span><br />
<b>Volume topi atau kop teras</b><br />
Diketahui :<br />
P1 = 6,6 m<br />
L1 = 30 cm<br />
T1 = 10 cm<br />
Maka :<br />
Va<br />
<ul>
<li>= L x T x P</li>
<li>= 0,30 m x 0,10 m x 6,6 m</li>
<li>= 0,193 m3</li>
</ul>
<br />
<b>Topi atau kop pagar</b><br />
Diketahui :<br />
P2 = 35 cm<br />
L2 = 35 cm<br />
T2 = 10 cm<br />
<br />
Maka : <br />
Vb<br />
<ul>
<li>= P x L x T</li>
<li>= 0,35 m x 0,35 m x 0,10 m</li>
<li>= 0,01225 m3</li>
</ul>
<br />
<b>Beton meja dapur</b><br />
Diketahui :<br />
P3 = 2,6 m<br />
L3 = 70 cm <br />
T3 = 10 cm<br />
<br />
Maka : <br />
Vc<br />
<ul>
<li>= P x L x T</li>
<li>= 2,6 m x 0,70 m x 0,10 m</li>
<li>= 0,182 m3</li>
</ul>
<br />
<b>Jumlah keseluruhan volume pada kop teras, kop pagar dan beton meja dapur</b><br />
V3<br />
<ul>
<li>= Va + Vb + Vc</li>
<li>= 0,198 m + 0,01225 m + 0,182 m</li>
<li>= 0,39225 m3</li>
</ul>
<br />
Keterangan : <br />
P1 = panjang beton topi teras<br />
P2 = panjang beton topi atau kop pagar<br />
P3 = panjang beton meja dapur<br />
L1 = lebar beton topi teras<br />
L2 = lebar beton meja pagar<br />
L3 = lebar beton meja dapur<br />
T1 = tebal beton topi teras<br />
T2 = tebal beton kop pagar<br />
T3 = tebal beton meja dapur<br />
Va = volume beton topi teras<br />
Vb = volume beton topi atau kop pagar<br />
Vc = volume beton meja dapurTeknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-7341600834988941822013-04-13T12:18:00.002+07:002013-06-25T18:31:09.073+07:00Estimasi Quantity Struktur Kolom Beton <div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmA96NZ6AXtt00-u7EHRnQBIMuARNhyphenhyphenGdN5wjpZK9sCKpboBaYKRkiBj4oPux9GPoXVQzvYq8-0QyleyE25rxszbDeZhYCg35ISbBxE50n4Fh3jSdMHR4LMjXQoOO-iPnUY1lVLMdUS_b-/s1600/Estimasi+Quantity+Struktur+Kolom+Beton.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmA96NZ6AXtt00-u7EHRnQBIMuARNhyphenhyphenGdN5wjpZK9sCKpboBaYKRkiBj4oPux9GPoXVQzvYq8-0QyleyE25rxszbDeZhYCg35ISbBxE50n4Fh3jSdMHR4LMjXQoOO-iPnUY1lVLMdUS_b-/s320/Estimasi+Quantity+Struktur+Kolom+Beton.jpg" height="320" kolom="" width="286" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Perhitungan quantity dalam proyek bangunan adalah suatu hal yang penting, sehubungan hal ini mengait ke biaya proyek, penyediaan material maupun tukang, bahkan bisa mengenai schedule proyek tersendiri. Dewasa ini bagian yang mengurusi perhitungan quantity ini biasanya disebut sebagai Quantity Surveyor , atau ada juga merangkup ke Estimator.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kali ini, akan diperkirakan volume / quantity dari suatu elemen kolom struktur, dengan data sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Tinggi efektif (h) : 4 meter</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Ukuran kolom (x-y) : 400x400 mm</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Tebal selimut : 30 mm</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Tulangan utama : 8D16</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Tulangan sengkang : 10 -150mm</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Volume Beton Cor</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Volume beton dapat dihitung dengan rumus </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Vcor </b></div>
<ul>
<li>= panjang kolom (x) x lebar kolom (y) x tinggi kolom (h)</li>
<li>= (400/1000) m x (400/1000) m x 4 m</li>
<li>= 0,64 m3</li>
<li>Jadi, diperlukan 0,64 kubik beton untuk 1 unit kolom diatas.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Bekisting Kolom</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bekisting konvensional dapat dihitung dengan rumus </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Vbek </b></div>
<ul>
<li>= 2*(panjang kolom (x) + lebar kolom (y)) x tinggi kolom (h)</li>
<li>= 2*((400/1000) + (400/1000)) x 4 </li>
<li>= 6,4 m2</li>
<li>Jadi, diperlukan 6,4 m2 bekisting konvensional untuk 1 unit kolom diatas.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Besi Tulangan Kolom</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Besi tulangan dapat dihitung dengan cara :</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Besi tulangan utama :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Panjang tiap besi utama (l) : 4 m (overlapping tidak termasuk dlm case ini)</div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah besi utama (N) : 8 buah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ltotal besi utama (Ltot-b.u.) = panjang tiap besi utama (l) x jumlah (N)</div>
<div style="text-align: justify;">
= 4 m x 8 bh</div>
<div style="text-align: justify;">
= 32 m’</div>
<div style="text-align: justify;">
Berat per m’ besi D16 = 1,578 kg / m’ (dari tabel)</div>
<div style="text-align: justify;">
Berat total besi utama = Ltot-b.u. x berat per m’</div>
<div style="text-align: justify;">
= 32 m’ x 1,578 kg/m’</div>
<div style="text-align: justify;">
= 50,496 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebutuhan besi (btg) = Berat total / (12 m’ x 1,578 kg/m’)</div>
<div style="text-align: justify;">
= 50,496 kg / 18,936 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
= 2,6 batang -- 3 batang </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Besi sengkang :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Spasi sengkang (sp) : 150 mm </div>
<div style="text-align: justify;">
Diameter sengkang (Ps) : 10 mm</div>
<div style="text-align: justify;">
Selimut (s) : 30 mm</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
L 1 bh besi sengk. (L-sk) = 2*((x-2s) + (y-2s)) + 2*(6*Ps)</div>
<div style="text-align: justify;">
= 2*((400 – 2*30) + (400 – 2*30)) + 2*(6*10)</div>
<div style="text-align: justify;">
= 1480 mm</div>
<div style="text-align: justify;">
= 1,48 m</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak Sengkang (Ns) = (h*1000 mm / sp) </div>
<div style="text-align: justify;">
= (4*1000 mm / 150 mm) </div>
<div style="text-align: justify;">
= 26,6 bh => 27 buah</div>
<div style="text-align: justify;">
L total sengk. (L-tot-sk) = Ns x L-sk</div>
<div style="text-align: justify;">
= 27 x 1,48 m</div>
<div style="text-align: justify;">
= 39,96 m’</div>
<div style="text-align: justify;">
Berat per m’ besi 10 mm = 0,616 kg / m’</div>
<div style="text-align: justify;">
Berat total sengkang = Ltot-sk x berat per m’</div>
<div style="text-align: justify;">
= 39,96 m’ x 0,616 kg/m’</div>
<div style="text-align: justify;">
= 24,62 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebutuhan besi (btg) = Berat total / (12 m’ x 0,616 kg/m’)</div>
<div style="text-align: justify;">
= 24,62 kg / 7,39 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
= 3,3 batang -- 4 batang </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, kebutuhan total besi, 3 batang D16, dan 4 batang P10.</div>
<br />Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-50195188800191932682013-04-10T15:20:00.003+07:002013-06-25T18:31:09.072+07:00RUANG LINGKUP PEKERJAAN PLUMBING DI DALAM MANAJEMEN PROYEK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuXjKlV5j0SxtdtfSjfV0Qs5YpBCJ2kYnhIdR_njpkiiQ2fWfDVQz-kqI2xaIFRkYqw_I-UvRSu1Zw-SmRiwYdcQ7RoM5boGfQU5o_vW4cEK8wtdVD60VvFjZWYQfVYXEK9UjCaI7N5z_F/s1600/RUANG+LINGKUP+PEKERJAAN+PLUMBING+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYE1.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuXjKlV5j0SxtdtfSjfV0Qs5YpBCJ2kYnhIdR_njpkiiQ2fWfDVQz-kqI2xaIFRkYqw_I-UvRSu1Zw-SmRiwYdcQ7RoM5boGfQU5o_vW4cEK8wtdVD60VvFjZWYQfVYXEK9UjCaI7N5z_F/s320/RUANG+LINGKUP+PEKERJAAN+PLUMBING+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYE1.jpg" height="309" lingkup="" pekerjaan="" plumbing="" width="320" /></a></div>
<b>Teknik Sipil - </b>Pedoman dasar teknis yang dipakai pada prinsipnya adalah PEDOMAN PLUMBING INDONESIA 1979.<br />
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan pipa untuk system sanitary/toilet lengkap dengan sambungan-¬sambungan untuk Kran air dan bak cuci di dapur.</li>
<li>Pemasangan pipa untuk system air kotor (dari WC), air bekas, sesual dengan gambar.</li>
<li>Pemasangan pipa PVC untuk instalasi pipa vent yang dihubungkan derigan pipa tegak air kotor <b>maupun pipa tegak air bekas, serta pemasangan vent out pada puncak pipa. vent tegak.</b></li>
</ul>
<b>1. Bahan/Material</b><br />
<ul style="text-align: justify;">
<li>Semua bahan/material yang digunakan/dIpasang harus dari jenis material berkualitas. baik, dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan bekas pakai/ rusak/afkir), sesuai dengan mutu dan standar yang berlaku (SII) atau standar internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN atau yang setaraf. </li>
<li>Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu dan kualitas material yang akan dipakai, setelah mendapat persetujuan pengawas/Direksi. </li>
<li>Sebelum dilakukan pemasangan pemasangan, pemborong harus menyerahkan contoh contoh (sample) dari bahan/material yang akan dipasang kepada pengawas/Direksi</li>
</ul>
<br />
<b>Pekerjaan Penyediaan Air Bersih</b><br />
<b>- Bahan</b><br />
<ul style="text-align: justify;">
<li>Bahan/material pipa untuk distribusi air bersih adalah GIP pipe, Pipa dan fitting yang digunakan harus mengikutl standar SII dan harus disertai sertifikat hasil pengujian.</li>
<li>Katup katup (valve) untuk ukuran lebih kecjl atau sama dengan 50 mm dibuat danri bahan kuningan dengan system penyambungan menggunakan ulir /screwed, sedangkan yang lebih besar dari 50 mm dibuat dari bahan GIP, dengan system sambungan ulir.</li>
<li>Penggantung pipa. (hanger) dan penjepit pipa (klem) harus dari bahan metal yang digalvanis.</li>
</ul>
<b>- Pemasangan</b><br />
<ul style="text-align: justify;">
<li>Untuk sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir.</li>
<li>Sebelum dilakukan penyambungan, baglan yang berulir harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran kotoran yang melekat.</li>
<li>Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan sepasang water moer (union coupling) untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan.</li>
<li>Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop/plug atau blank flanged. </li>
<li>Pipa pipa harus diberi penyangga, pipa pipa tegak yang menempel sepanjang kolom atau dinding dan pada setiap percabangan atau belokan harus diberi pengikat (klem).</li>
<li>Penyangga pipa harus dipasang pada lokasi lokasi yang ditentukan. </li>
<li>Apabila lokasi penggantung pipa berhimpitan dengan katup, maka penyangga tersebut harus digeser dari posisi tersebut dengan catatan pipa tidak akan melengkung apabila katup tersebut dilepas.</li>
<li>Pipa pipa induk dan distribusi harus ditest dengan tekanan hidrostatik sebesar 8 kg/cm2 dan dalam waktu minimum 8 jam, tekanan tersebut tidak turun/nalk serta tidak terjadi kebocoran.</li>
<li>Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat alat yang diperlukan dan biaya perbaikannaya ditanggung oleh pemborong. </li>
</ul>
<br />
Pipa pipa yang ada di atas langit langit, sepanjang kolom, dinding dan pada tempat tempat yang terlihat harus dicat dengan wama sebagal berikut:<br />
- Pipa air bersih dengan warna biru<br />
- Pipa instalasi fire hydrant dengan warna merah<br />
- Pipa air bekas dan air kotor dengan warna abu¬abu<br />
- Pipa air hujan dengan warna putih<br />
<ul style="text-align: justify;">
<li>Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu, kemudian sistim pemipaan diisi dengan larutan yang mengandung 50 mg/I Chloor dan didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam sistim dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa Chloor 2 mg/l.</li>
</ul>
<br />
- Tanki Air Atas (Roof Tank)<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tanki air atas dibuat dan bahan Fiber Glass Reinforced Plastic (FRP), dipasang 1 buah dengan kapasitas 5000 It. Type tanki yang digunakan adalah vertical type, dilengkapi dengan lubang inlet, outlet, drain, manhole dan ventilasi. Tanki ditempatkan pada dudukan yang kuat, konstruksi beton besi WF</div>
<b><br /></b>
<b>Pekerjaan Instalasi Sanitasi dan Lain lain</b><br />
<b>a. Bahan</b><br />
<ul style="text-align: justify;">
<li>Jenis bahan yang dipakai untuk menyalurkan air bekas dan air limbah manusia dalam bangunan memakai bahan PVC.</li>
<li>Pipa air buangan, air kotor menggunakan PVC klas AW untuk yang tertanam dalam tanah.</li>
<li>Penyambungan pipa PVC dilakukan dengan solvent cement yang berkualitas baik. Sebelum melakukan penyambungan pipa, bagian yang akan disambung harus dibersihkan terlebih dahulu, bebas dari kotoran, air dan lain lain. Solvent cement harus merata pada bagian permukaan yang akan disambung.</li>
</ul>
<b>b. Pemasangan</b><br />
<ul style="text-align: justify;">
<li>Sambungan sambungan antara pipa PVC, diberi solvent cement darl kualitas balk yang disetujui oleh pengawas/Direksi.</li>
<li>Pada pipa vent, semua ujung pipa atau fitting yang terakhir tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop atau plug dari bahan material yang sama.</li>
<li>Pipa PVC untuk saluran air kotor dan limbah manusia yang tertanam harus diberi pondasi bantalan beton I pc + 3 ps + 5 krI pada setiap Jarak 3 m, pondasi ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan belokan.</li>
<li>Pipa tegak (riser) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian pertemuan antara pipa tegak dan datar di lantai dasar.</li>
<li>Pipa pipa sebelum disambungkan ke fixture harus ditest dahulu terhadap kebocoran kebocoran.</li>
<li>Instalasi yang hasil testnya tidak balk, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat alat yang diperlukan dan blaya perbalkan ditanggung pemborong.</li>
<li>Penanaman pada tembok harus ditutup oleh pekeriaan finishing</li>
<li>Plpa pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk keluar, dan tidak ada rongga rongga udara, letaknya harus lurus. Untuk pipa air kotor mendatar yang berukuran lebih besar dari 80 mm harus dibuat kemiringan minimal I % (satu persen), dan pipa yang berukuran lebih kecil atau sama dengan 80 mm harus dibuat kemiringan minimal 2 % (dua persen). Pipa limbah manusia harus dipasang dengan kemiringan minimal 2 % (dua persen)</li>
<li>Pada Ujung buntu dilengkapi dengan lubang pembersih (clean out) dengan ukuran diameter 50 mm atau 80 mm,</li>
<li>Ujung ujung pipa dan lubang lubang harus didop/plug selama pemasangan, untuk mencegah kotoran masuk ke pipa.</li>
</ul>
<br />
<br /></div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-70883072915041186232013-04-10T15:15:00.003+07:002013-05-27T16:43:09.020+07:00PENGERTIAN PLUMBING DI DALAM MANAJEMEN PROYEK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW3O7baFdftwFRMZrjHxk6zIc-ihNqjHEBv6MVRcJV18FsmUBMyhphcPyoQVx3FnXC9oLVIqIbCr1fEiNuzphE3k75ujvso96ytPtBWb6xPWx0r2j955gvVOKbMNl7NSE7o6SkC349UJA4/s1600/PENGERTIAN+PLUMBING+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.png" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW3O7baFdftwFRMZrjHxk6zIc-ihNqjHEBv6MVRcJV18FsmUBMyhphcPyoQVx3FnXC9oLVIqIbCr1fEiNuzphE3k75ujvso96ytPtBWb6xPWx0r2j955gvVOKbMNl7NSE7o6SkC349UJA4/s320/PENGERTIAN+PLUMBING+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.png" height="310" plumbing="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase), sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Drainase berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain) dan bagian penerima air (receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando, dan stasiun pompa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.</div>
</div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-55062680028470305422013-04-10T15:13:00.002+07:002013-05-27T16:43:09.017+07:00PEKERJAAN PENGUJIAN INSTALASI PLUMBING DI DALAM MANAJEMEN PROYEK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRiN1WjCxpKUKMfZ4W12RbaMGKtoifXyoCHZFgHGdtIcCDLUnjTOfNODX1ty6kYDBcw_v-3Se0vepGeJeLIuSFAQcb0GVOXrb-eXpruhyfcWdcLPhbcdhrct09m3ev7CPpROgJGCFmUh3T/s1600/PEKERJAAN+PENGUJIAN+INSTALASI+PLUMBING+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRiN1WjCxpKUKMfZ4W12RbaMGKtoifXyoCHZFgHGdtIcCDLUnjTOfNODX1ty6kYDBcw_v-3Se0vepGeJeLIuSFAQcb0GVOXrb-eXpruhyfcWdcLPhbcdhrct09m3ev7CPpROgJGCFmUh3T/s320/PEKERJAAN+PENGUJIAN+INSTALASI+PLUMBING+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" height="320" pekerjaan="" plumbing="" width="310" /></a></div>
<b>Teknik Sipil - Instalasi Air Bersih</b><br />
<ol style="text-align: justify;">
<li>Pipa instalasi plumbing siap terpasang seluruhnya.</li>
<li>Siapkan alat penekanan tekanan, pompa system mekanik atau pompa motor dan alat ukur tekanan (pressure gauge).</li>
<li>Hubungkan pipa outlet dari instalasi pompa penekan ke pipa input instalasi bangunan. Pengetesan dilaksanakan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maksimal 50 meter atau atas petunjuk Pengawas/Direksi.</li>
<li>Setelah selesai hubungan antara pipa instalasi bangunan dan alat pompa penekan, kran yang berhubungan ke instalasi diseluruh posisi ditutup dengan plug sesual dimensi kran.</li>
<li>Pipa instalasi stap ditest, pompa penekan dijalankan sampai pressure gauge menunjukkan tekanan 8 kg/cm2 atau atas petunjuk pengawas/ Direksi.</li>
<li>Tekanan 8 kg/cm2 ini harus tetap berlangsung selama 8 jam terus menerus (atau atas petunjuk pengawas/Direksi) tidak ada penurunan, kecuali akibat perubahan cuaca.</li>
<li>Untuk pemeriksaan tekanan bias dibuat daftar, dalam daftar ini tercantum tekanan per jam maupun keadaan cuaca pada saat uji tekan dilakukan.</li>
<li>Sesuai penguiian, sebelum pipa instalasi air bersih siap dipakai, maka pipa diisi larutan yang mengandung 50 mg Chloor/lIter, dan didiamkan selarna 24 jam. Setelah itu pipa instalasi dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa. chloor 2 mg/I </li>
</ol>
<br />
<b>Instalasi Pipa Air Kotor, Pipa Limbah Manusia</b><br />
<ol style="text-align: justify;">
<li>Pipa instalasi seluruhnya siap terpasang.</li>
<li>Test dilakukan dengan cara mengisi sistim, pipa, dengan air dan salah satu ujungnya. Pada bagian ujung ujung lainnya ditutup dan air harus mencapal elevasi yang paling atas. Demikian seterusnya baglan demi baglan sampai meliputi seluruh sistem.</li>
<li>Air di dalam pipa yang dimaksud ditahan sampai 8 jam¬. Penurunan permukaan air maximal yang diperbolehkan adalah 10 cm.</li>
<li>Setelah pengujian selesai system pipa harus dibersihkan dari segala kotoran yang mungkin ada.</li>
</ol>
<br />
<br />
<br /></div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-28376929444768589512013-04-10T15:10:00.004+07:002013-05-27T16:43:09.015+07:00JENIS-JENIS KOLOM DI DALAM MANAJEMEN PROYEK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_2N9YaEH0fjDfg7M5UK_yHrrXMMIi7S3n4WVDnxjmVEaIbPkwrAfnywevSUCgsdopfeENqCwH1b0bqedya_inS56Ks4LZkp74f6ZD4D6Ew4t_Y4BiDb8Dh-htPbsiQociQK9Yetr9qRfq/s1600/JENIS-JENIS+KOLOM+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_2N9YaEH0fjDfg7M5UK_yHrrXMMIi7S3n4WVDnxjmVEaIbPkwrAfnywevSUCgsdopfeENqCwH1b0bqedya_inS56Ks4LZkp74f6ZD4D6Ew4t_Y4BiDb8Dh-htPbsiQociQK9Yetr9qRfq/s320/JENIS-JENIS+KOLOM+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" height="177" kolom="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil - </b>Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kolom ikat (tie column)</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kolom spiral (spiral column)</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kolom komposit (composite column)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom brton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya. Terlihat dalam gambar 1.(a).</li>
<li>Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud. Seperti pada gambar 1.(b).</li>
<li>Struktur kolom komposit seperti tampak pada gambar 1.(c). Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil berbagai eksperimen menunjukkan bahwa kolom berpengikat spiral ternyata lebih tangguh daripada yang menggunakan tulangan sengkang, seperti yang terlihat pada diagram di bawah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk kolom pada bangunan sederhan bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kolom Utama</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kolom Praktis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Letak kolom dalam konstruksi. Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama. Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai kolom-kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-kolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dasar- dasar Perhitungan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut SNI-03-2847-2002 ada empat ketentuen terkait perhitungan kolom:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor yang bekerja pada semua lantai atau atap dan momen maksimum yang berasal dari beban terfaktor pada satu bentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau. Kombinasi pembebanan yang menghasilkan rasio maksimum dari momen terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan.</li>
<li>Pada konstruksi rangka atau struktur menerus pengaruh dari adanya beban tak seimbang pada lantai atau atap terhadap kolom luar atau dalam harus diperhitungkan. Demilkian pula pengaruh dari beban eksentris karena sebab lainnya juga harus diperhitungkan.</li>
<li>Dalam menghitung momen akibat beban gravitasi yang bekerja pada kolom, ujung-ujung terjauh kolom dapat dianggap jepit, selama ujung-ujung tersebut menyatu (monolit) dengan komponen struktur lainnya.</li>
<li>Momen-momen yang bekerja pada setiap level lantai atau atap harus didistribusikan pada kolom di atas dan di bawah lantai tersebut berdasarkan kekakuan relative kolom dengan juga memperhatikan kondisi kekekangan pada ujung kolom.</li>
</ol>
<br /><br />
<br /></div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-55843260022060427942013-04-10T15:07:00.004+07:002013-05-27T16:43:09.018+07:00JENIS-JENIS BALOK DI DALAM MANAJEMEN PROYEK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNh-pGRDwZ09b7MCZTR5D4r5cgEQvWUW8bFjzw1v7PgsnuR4BfWnhyphenhyphen9FNlzqRW_9YKJRBgnVJPiXIBquM_9pCMpH6wvBaLlL7cWk0v0vZttaGi0hZsKHP_QSR9j5-F6Gy0c4k4rxlVck9O/s1600/JENIS-JENIS+BALOK+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" imageanchor="1"><img alt="" balok="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNh-pGRDwZ09b7MCZTR5D4r5cgEQvWUW8bFjzw1v7PgsnuR4BfWnhyphenhyphen9FNlzqRW_9YKJRBgnVJPiXIBquM_9pCMpH6wvBaLlL7cWk0v0vZttaGi0hZsKHP_QSR9j5-F6Gy0c4k4rxlVck9O/s320/JENIS-JENIS+BALOK+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" height="186" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebag pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya sehingga hubungan ring balok dengan kolom ya bersifat kaku tidak mudah berubah bentuk.Pola gaya yang tidak seragam dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus ditahan oleh kekuatan internal material.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Beberapa jenis balok antara lain :</b></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.</li>
<li>Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung hanya pada satu ujung tetap</li>
<li>Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu kolom tumpuannya. </li>
<li>Balok dengan ujung-ujung tetap ( dikaitkan kuat ) menahan translasi dan rotasi</li>
<li>Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.</li>
<li>Balok kontinu memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus dengan panjang dan beban yang sama.</li>
<li>Balok terbagi dari beberapa macam, yaitu :</li>
<li>Balok kayu Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban.</li>
<li>Balok baja Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok dapat ditopang oleh balok induk ( girder ), kolom, atau dinding penopang beban.</li>
<li>Balok beton Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut bentangan dan bentuk cetakannya.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>BALOK KAYU</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pemilihan balok kayu, factor berikut harus dipertimbangkan : jenis kayu, kualitas structural, modulud elastisitas, nilai tegangan tekuk,nilai tegangan geser yang diizinkan dan defleksi minimal yang diizinkan untuk penggunaan tertentu. Sebagai tambahan , perhatikan kondisi pembebanan yang akurat dan jenis koneksi yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Balok kayu laminasi lem</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kayu laminasi lem dibuat dengan melaminasi kayu kualitas tegang ( stress grade ) dengan bahan adhesive di bawah kondisi yang terkontrol, biasanya parallel terhadap urat kayu semua lembaran. Kelebihan kayu laminasi lem dibandingkan kayu utuh secara umum yaitu batas tegangan yang lebih besar, penampilan yang lebih menarik dan ketersediaan bentuk penampang yang bera</div>
<div style="text-align: justify;">
gam. Kayu laminasi lem dapat disatukan ujung-ujungnya dengan sambungan scarf dan finger sesuai panjang yang diinginkan, atau dilem ujung-ujungnya untuk lebar atau kedalaman yang lebih besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Balok kayu berserat parallel</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kayu berserat parallel atau disebut Parallel Strand Lumber ( PSL ) adalah kayu structural yang dibuat dengan mengikat serat-serat panjang kayu bersama dibawah panas dan tekanan dengan menggunakan adhesive kedap air. PSL adalah produk hak milik di bawah merek dagang Parallam, digunakan sebagai balok dan kolom pada konstruksi kolom-balok dan balok, header, serta lintel pada konstruksi rangka ringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Balok kayu veneer berlaminasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kayu veneer berlaminasi atau Laminated Veneer Lumber ( LVL ) adalah produk kayu yang dibuat dengan mengikat lapisan tripleks secara bersama dibawah panas dan tekanan menggunakan bahan adhesive kedap air. Mempunyai urat serat kayu arah longitudinal yang seragam menghasilkan produk yang kuat ketika ujungnya dibebani sebagai balok atau permukaannya dibebani sebagai papan.LVL digunakan sebagai header dan balok .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>BALOK BAJA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Balok induk, balok, kolom baja structural digunakan untuk membangun rangka bermacam-macam struktur mencakup bangunan satu lantai sampai gedung pencakar langit. Karena baja structural sulit dikerjakan lokasi ( on-site ) maka biasanya dipotong, dibentuk, dan dilubangi dalam pabrik sesuai spesifikasi disain. Hasilnya berupa konstruksi rangka structural yang relative cepat dan akurat. Baja structural dapat dibiarkan terekspos pada konstruksi tahan api yang tidak terlindungi, tapi karena baja dapat kehilangan kekuatan secara drastic karena api, pelapis anti api dibutuhkan untuk memenuhi kualifikasi sebagai konstruksi tahan api. Balok baja berbentuk wide-flange ( W ) yang lebih efisien secara structural telah menggantikan bentuk klasik I-beam ( S ). Balok juga dapat berbentuk channel ( C ), tube structural, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>BALOK BAJA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Balok induk, balok, kolom baja structural digunakan untuk membangun rangka bermacam-macam struktur mencakup bangunan satu lantai sampai gedung pencakar langit. Karena baja structural sulit dikerjakan lokasi ( on-site ) maka biasanya dipotong, dibentuk, dan dilubangi dalam pabrik sesuai spesifikasi disain. Hasilnya berupa konstruksi rangka structural yang relative cepat dan akurat. Baja structural dapat dibiarkan terekspos pada konstruksi tahan api yang tidak terlindungi, tapi karena baja dapat kehilangan kekuatan secara drastic karena api, pelapis anti api dibutuhkan untuk memenuhi kualifikasi sebagai konstruksi tahan api.</div>
<br /></div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-38688154052368549342013-04-10T15:02:00.004+07:002013-05-27T16:43:09.016+07:00SISTEM INSTALASI PLUMBING DI DALAM MANAJEMEN PROYEK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK4R0z5pDsnQl0RsFJ5N4fMy69V8Pqb92-f4Iav1t0Lw7owOqxNK6xKAlZFcGUwqA4OC6nsvlyFa5QZREXd2Q22HjkGSuX1vqfawZAdyGFFk3hV9FvVfscmpkZd54e1e_X00qWZQizjRIl/s1600/SISTEM+INSTALASI+PLUMBING+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK4R0z5pDsnQl0RsFJ5N4fMy69V8Pqb92-f4Iav1t0Lw7owOqxNK6xKAlZFcGUwqA4OC6nsvlyFa5QZREXd2Q22HjkGSuX1vqfawZAdyGFFk3hV9FvVfscmpkZd54e1e_X00qWZQizjRIl/s320/SISTEM+INSTALASI+PLUMBING+DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" height="227" plumbing="" width="320" /></a></div>
<b>1. Sistem Air Bersih</b><br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Sumber Air bersih diambil dari sumber air tanah berupa sumur dalam (deep well). Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur/pasir yang terbawa dari sumur. Air dari roof tank di alirkan ke seluruh instalasi bangunan dengan cara grafitasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Sistem Air Kotor dan Air Bekas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk limbah air kotor yang berasal dari toilet dan bangunan-bangunan penunjang masuk langsung ke septic tank yang dibuat berdekatan dengan bangunan tersebut, dan masuk ke dalam tangki resapan serta over flow diarahkan ke saluran terdekat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Spesifikasi Teknis dan Produk</b></div>
<div style="text-align: justify;">
SUMUR BOR, sebagai sumber air yang akan digunakan dibuat dengan total kedalaman pemboran min 30 meter atau ada penambahan kedalaman dengan menyesuaikan dengan kondisi permukaan air. Konstruksi sumur menggunakan pipa PVC AW wavin. Seluruh pelaksanaan teknis pembuatan sumur dalam ini harus sepenuhnya mengikuti rekomendasi dan petunjuk teknis dari instansi terkait yaitu Dinas Pertambangan Setempat dan Direktorat Geologi Tata Lingkungan, termasuk aturan peletakan screen, ukuran konstruksi sumur yang diijinkan, dan penentuan kapasitas pompa. Untuk menentukan lokasi titik sumur kontraktor harus melakukan test geolistrik.</div>
<br />
Pipa-pipa yang digunakan untuk instalasi plumbing ini adalah sebagai berikut :<br />
<ul style="text-align: justify;">
<li>Instalasi Air bersih untuk keperluan Domestic water (MCK) menggunakan pipa Galvanis GIP kelas Medium, sesuai dengan standar SNI/SII (Medium A).</li>
<li>Instalasi Air Bersih untukProduksi Air Minum Dalam Kemasan menggunakan Pipa PVC RUCHIKA AW Class.</li>
<li>Instalasi Air Kotor menggunakan Pipa PVC AW Class dengan kualitas yang baik, rekomendasi material pipa PVC yang boleh digunakan adalah : RUCHIKA, atau WAVIN.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Fitting-fitting yang digunakan untuk pemipaan harus sesuai dengan standar pipa yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sambungan pipa air bersih dari bahan GIP, menggunakan system screw/ulir, dan setiap sambungan ulir harus diberi lem epoxi kecuali pada penyambungan ke peralatan plumbing seperti kran/valve menggunakan seal tape.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sambungan pipa PVC menggunakan lem PVC dengan kualitas yang baik atau sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat pipa PVC.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kontraktor harus sudah memperhitungkan adanya gantungan atau support pipa yang akan dipasang dengan memperhitungkan support harus kuat dan kaku. Jarak support/gantungan pipa yang akan dipasang adalah setian 1,5 meter.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pipa-pipa yang ditanam dalam tanah dan harus melintas jalan, ditanam dalam tanah dengan kedalaman yang cukup (diatas 1 meter) dan harus dilindungi dengan pipa keras dengan diameter yang lebih besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Galian pipa dalam tanah, harus terlebih dahulu diisi pasir yang dipadatkan lalu pipa digelar dan kemudian diurug kembali dengan pasir yang dipadatkan, sebelum diurug dengan tanah asal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pompa-pompa yang digunakan harus dari merk yang dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya, termasuk juga after sales service dan ketersediaan suku cadangnya. Pompa-pompa yang dapat direkomendasikan untuk digunakan adalah merk EBARA, GRUNDFOS, TORISHIMA, CAPRARI, atau setara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Motor listrik yang digunakan sebagai penggerak pompa harus di kopel langsung oleh pabrik/distributor pemegang merk, dan motor listrik yang digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat pompa tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum serah terima dilakukan test komisioning. Seluruh alat harus dicek fungsi dan kapasitasnya, terutama untuk pompa-pompa harus dicek besarnya arus listrik dan temperature kerja motor panas tidaknya </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan, penyetelan dan pengujian dari semua peralatan/material seperti yang disebutkan dalam spesifikasi ini, maupun pengadaan dan pemasangan dan peralatan/material yang kebetulan tidak tersebutkan, akan tetapi secara. umum dianggap perlu agar dapat diperoleh sistim instalasi air bersih dan instalasi air kotor yang baik, dimana setelah diuji, dicoba. dan disetel dengan teliti siap untuk dipergunakan.</div>
<br />
<br />
<br /></div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-28281038021449185622013-04-10T10:31:00.001+07:002013-04-13T12:52:50.029+07:00RAB PONDASI RUMAH DI DALAM MANAJEMEN PROYEK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGSTewEn_h0l_ar-lnHdcHjBO763zj4wVqrar7Mu9HXZw_eC18DrSn1O3Pn6wKEwSaubq5DtK_k0EOvqRmyLuQH8LYx-PQyUKnWLpSnzF0gQCE55sQ_myF5YXmta4u7J4P9M-eur1CdgBq/s1600/RAB+PONDASI+RUMAH++DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGSTewEn_h0l_ar-lnHdcHjBO763zj4wVqrar7Mu9HXZw_eC18DrSn1O3Pn6wKEwSaubq5DtK_k0EOvqRmyLuQH8LYx-PQyUKnWLpSnzF0gQCE55sQ_myF5YXmta4u7J4P9M-eur1CdgBq/s320/RAB+PONDASI+RUMAH++DI+DALAM+MANAJEMEN+PROYEK.jpg" height="161" pondasi="" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil - Menghitung RAB pondasi mencakup:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1.Galian tana pondasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.Urungan pasir bagian bawa pondasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.Pemasangan pondasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.Pekerjaan galian pondasi.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pekerjaan galian tana pondasi di lakukan untuk membuat galian yang di gunakan sebagai tempat dudukan pondasi dengan kedalaman mencapai tana keras.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk rumah sederhana satu lantai memerlukan kedalaman biasa mencapai 60 Cm sampai dengan satu meter,tetapi juga tergantung pada jenis tana dan kondisi alamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perencanaan biasanya di buat lebi dalam dari pada di lapangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Volume galian yang di butuhakan sebesar luas penampang galian,di kalikan dengan panjang bangunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Luas penampang bangunan biasanya berbeda-beda.Untuk mempermuda perhitungan,di amsumsikan yang terluas,yaitu di tengah berbentuk terapesium.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
La=((0,8+1)/2)m x 0,8 m</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) 0,8+1 adalah lebar bawa dan lebar atas galian.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) 0,8 adalah kedalaman galian</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panjang total yang akan di buat pondasi yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
P=45m+34m=79m</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga volume galian pondasi yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
La x P.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
V=0,75m2 x 79m = 56,88 m2</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Koofesien tenaga yang di butuhkan dalam pekerjaan galian tana pondasi dan harga satuannya tercantum di bawa:</div>
<div style="text-align: justify;">
Koofesien Satuan Harga (Rp)</div>
<div style="text-align: justify;">
0,65 pekerja Orang --------------</div>
<div style="text-align: justify;">
0,05 mandor orang --------------</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biaya yang di butuhkan untuk pekrjaan galian pondasi adalah besarnya koofesien di kalikan volume galian pondasi yaitu 56,88 m3 di kalikan harga satuannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.Urungan pasir bawa pondasi.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah galian tana pondasi selesai,di lanjutka dengan pengurungan pasir drngan ketebalan 5-7Cm.Pengurungan ini berpumgsi untuk memudahkan pekerjaan meretakan perletakan batu pondasi dan meratakan beban.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan ketebalan 5-7 Cm(0,05 - 0,07 m) maka luasnya adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
La=0,05m x 0,8m=0,04m2</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panjang urungan sama dengan panjang galian yaitu 79m sehingga volume pasir urungan yang di butuhkan adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
V=La x P=0,04m2 x 79m=3,16m3.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Koofesien bahan dan tenaga yang di butuhkan dalam pekerjaan urungan pasir bawa pondasi dan harga satuannya tercantum di bawa:</div>
<div style="text-align: justify;">
Koofesien Satuan Harga</div>
<div style="text-align: justify;">
1,2 pasir m3 ---------</div>
<div style="text-align: justify;">
0,3 pekerja orang ---------</div>
<div style="text-align: justify;">
0,01 mandor orang ----------</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.Pemasangan batu pondasi.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pekerjaan setelah pengurungan pasir bawa pondasi adalah pemasangan batu pondasi berupa pondasi penerus yang berpungsi sebagai penahan beban untuk diteruskan ke daya dukun tana dengan campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir sebagai perekat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Volume pondasi di hitung dari luas penampang pondasi di kalikan dengan panjang pondasi,luas penampang pondasi berbentuk trapesium.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
V=(Lebar alas + L atas/2) x T x Panjang pondasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Koefesien </div>
<div style="text-align: justify;">
Satuan </div>
<div style="text-align: justify;">
Harga</div>
<div style="text-align: justify;">
1,2 Batu m3 ----</div>
<div style="text-align: justify;">
1,6 semen zak ----</div>
<div style="text-align: justify;">
0,147 pasir m3 ----</div>
<br />
<br /></div>
</div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-5327669508867334562013-04-10T10:26:00.002+07:002013-04-13T12:52:50.033+07:00Menyusun Rencana Anggaran Biaya Bangunan (RAB)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: small;"><b>1. Menghitung Volume</b></span><br />
<div style="text-align: justify;">
misalnya, gue punya lahan dengan lebar 12 m dan panjang 15 m, maka volume dari pekerjaan pembersihan lapangannya adalah 12x15 = 180 m persegi. Jadi, volume belum tentu satuannya adalah meter kubik (panjang x lebar x tinggi).</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI329-cPFL_v2qJdlhZzBzTep42kB2Gt_twcYFBHGDYncTp1AUOYCVs5u3QPX00dYBoFt67W0Ls-IpHVw_Z-Bn1wmKolztj3UB_nf9xkUJKok06g62ZTUg7w602BIyfAmT-ZZ1YJYMzagp/s1600/1.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI329-cPFL_v2qJdlhZzBzTep42kB2Gt_twcYFBHGDYncTp1AUOYCVs5u3QPX00dYBoFt67W0Ls-IpHVw_Z-Bn1wmKolztj3UB_nf9xkUJKok06g62ZTUg7w602BIyfAmT-ZZ1YJYMzagp/s320/1.jpg" height="113" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.Membuat HSP (Harga Satuan Pekerjaan)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
HSP adalah Hasil kali dari HargaUpah/Material dengan Index Analisa, kemudian dijumlahkan.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT0ShoL_d-LIgeHhXZDh3sHlOu3pyKzBIF_UO2_dAq_Ul50sopCyDJtyKS61NgeBjWN3hHfoYsTLwZk2ES8Z7dS_Fis4JQqQjaNXl8ZXrjeXMgdEFf-8Z-TGDICYEPaMZKqvrpE5qywtFM/s1600/2.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT0ShoL_d-LIgeHhXZDh3sHlOu3pyKzBIF_UO2_dAq_Ul50sopCyDJtyKS61NgeBjWN3hHfoYsTLwZk2ES8Z7dS_Fis4JQqQjaNXl8ZXrjeXMgdEFf-8Z-TGDICYEPaMZKqvrpE5qywtFM/s320/2.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Membuat RAB</b></div>
<div style="text-align: justify;">
RAB didapat dari hasil kali dari Volume dengan HSP untuk setiap sub item pekerjaan.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg04G2Cbq1OkciXiHACnSWFYTrof945aEyZ34NREadfPeswCov_em3krCRYlAaJNcoR9zHj6JhAIEmT8Pqtw4QAwQqFBSmEsxPJ46rCMGQ9GuO1DrQ-0s3pdHRCxqciNza-t91RFfQwPfcS/s1600/3.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg04G2Cbq1OkciXiHACnSWFYTrof945aEyZ34NREadfPeswCov_em3krCRYlAaJNcoR9zHj6JhAIEmT8Pqtw4QAwQqFBSmEsxPJ46rCMGQ9GuO1DrQ-0s3pdHRCxqciNza-t91RFfQwPfcS/s320/3.jpg" height="320" width="279" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4.Membuat Rekapitulasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil kali dari Volume dengan HSP kemudian dijumlahkan dari masing-masing sub item pekerjaan.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1LQSUY7-DgpgsfSL_ECuULq3tLGg_oNTtJ4vOTZ9GguvIDryP5VLN6bajjnPtGrnMzIZjdGcKs-NJbABX8FEtVPXatJ5vR1rS5oQpaf8nXjydq-WZugBQZaqtoh_XTsFZfMlaDSknand_/s1600/4.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1LQSUY7-DgpgsfSL_ECuULq3tLGg_oNTtJ4vOTZ9GguvIDryP5VLN6bajjnPtGrnMzIZjdGcKs-NJbABX8FEtVPXatJ5vR1rS5oQpaf8nXjydq-WZugBQZaqtoh_XTsFZfMlaDSknand_/s320/4.jpg" height="320" width="185" /></a></div>
</div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-54087631797694663862013-04-10T10:22:00.001+07:002013-04-13T12:52:50.034+07:00MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL KOLOM DAN UPAH PEKERJAAN KOLOM <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP02WT7l0HnaUVPXw10_8nSO11fZvWeyS9tIvCKOiGsrPL8dJMU1zzlD0gAxgf-4C-YRGDZFLC51UDvGk5ym2RGPEdkRjkQtcPcUQf149wBArhsWVVW0F8sQgxiMNFTErihzX-AdDNjCip/s1600/MENGHITUNG+KEBUTUHAN+MATERIAL+KOLOM+DAN+UPAH+PEKERJAAN+KOLOM.png" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP02WT7l0HnaUVPXw10_8nSO11fZvWeyS9tIvCKOiGsrPL8dJMU1zzlD0gAxgf-4C-YRGDZFLC51UDvGk5ym2RGPEdkRjkQtcPcUQf149wBArhsWVVW0F8sQgxiMNFTErihzX-AdDNjCip/s320/MENGHITUNG+KEBUTUHAN+MATERIAL+KOLOM+DAN+UPAH+PEKERJAAN+KOLOM.png" height="320" kolom="" width="219" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Kolom merupakan elemen vertical struktur kerangka yang berfungsi untuk menyanggah beban utama yang berada diatasnya dan meneruskan beban-bebannya ke bagian pondasi. Mencari kebutuhan material kolom hampir sama perhitungannya dengan kebutuhan material beton lainnya. Ketinggian kolom diukur dari permukaan sloof sampai pada bawah ringbalk, yaitu 3,5 meter. Penghitungan kolom dapat kita lihat pada contoh perhitungan di bawah ini</div>
<div style="text-align: justify;">
Tinggi kolom = 3,5 meter</div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah kolom = 40 buah</div>
<div style="text-align: justify;">
Panjang total kolom = 40 buah x 3,5 meter = 140 meter </div>
<div style="text-align: justify;">
Volume kolom = 0,15 x 0,15 x 140 = 3,15 m3</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Beton Campuran Dengan Mutu K 150</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah di bahas sebelumnya untuk mutu beton ada beberapa macam jenis, yaitu mulai dari mutu beton B0, K100, K 125, K 150, K175, K 225, K 300. Contoh dalam penggunaan mutu beton dalam tulisan ini diambil K 150 alasannya untuk mendapatkan mutu beton K 150 ini pembuatan dengan cara manual bisa terpenuhi kualitasnya. Sedangakan untuk mutu beton yang lain tersebut itu memerlukan suatu pengawasan yang sangat ketat. Maka untuk mutu beton K 150 kebutuhan materialnya antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perhitungan Kebutuhan Material</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Semen = 3,15 m3 x 299 kg = 941,85 kg ( pc 40 kg = 23,54 zak).</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pasir = 3,15 m3 x 799 kg = 2516,85 kg (Bj = 1,6) = 1,6 m3</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Krikil = 3,15 m3 x 1017 kg = 3023,55 kg (Bj = 1,9)= 1,7 m3</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perhitungan Kebutuhan Tenaga </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pekerja = 3,15 m3 x 1,65 = 5,1975 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tukang = 3,15 m3 x 0,275 = 0,8 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kepala Tukang = 3,15 m3 x 0,03 = 0,094 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mandor = 3,15 m3 x 0,083 = 0,261 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Perhitungan Pembesian Dengan Menggunakan Besi Polos</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Perhitungan Kebutuhan Material </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tulangan pokok 4 d 10.</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Pajang total kolom 140 meter</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Besi beton yang diperlukan adalah 4 buah x 140 meter = 560 m /12 m = 46,66 batang atau 47 batang x 7,4 kg = 347,8 kg.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tulangan begel/pembagi d 8 – 15</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Panjang Total 140 meter</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Jumlah begel yg diperlukan 140/0,15 = 933,3 buah.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Panjang 1 buahh besi begel = {(4x15)}-{(2x2)+(2x2)}+5cm = 57 cm.</div>
<div style="text-align: justify;">
Angka 15 cm adalah lebar/panjang, 2 cm selimut beton atas bawah kiri kanan, 5 cm pembengkokan ujung.</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Total kebutuhan panjang besi untuk begel = 933,3 buah x 0,57 m = 531,981 = 532 meter/12 = 44,33 batang x 4,74 kg = 210,1 = 210 kg.</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Total kebutuhan besi beton untuk membuat kolom sepanjang 140 meter = 347,8 kg + 210 kg = 558 kg Kebutuhan kawat bindrat 10% dari berat besi beton = 5,58 kg = 6 kg.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perhitungan Kebutuhan Tenaga </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pekerja = 558 kg x 0,007 = 3,906 OH.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tukang = 558 kg x 0,0007 = 0,3906 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kep.Tukang = 558 kg x 0,00007 = 0,03906 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mandor = 558 kg x 0,0004 = 0,22 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C. Perhitungan Bekisting</div>
<div style="text-align: justify;">
Perhitungan Kebutuhan Material </div>
<div style="text-align: justify;">
Luas bekisting = (140 m x 0,15 m)x 2 = 42 m2</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada perhitungan luas bekisting hanya dua sisi, karena dua sisi yang lainnya bekisting tidak dihitung karena ada pasangan bata, tetapi bila kolom utama untuk bangunan 2 lantai bekisting dihitung empat sisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Papan 2/30 x 3 m = 42 x 1,7 lembar = 71,4 lembar = 71 lembar</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Paku 2”-5” = 42 x 0,3 kg = 12,6 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk material papan kebutuhan 71 lembar, tidak harus dipenuhi semua, melihat kondisi di lapangan, karena papan bekas bekisting sloof masih bisa dipergunakan, tetapi di dalam perhitungan anggaran kebutuhan papan tetap dimasukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perhitungan Kebutuhan Tenaga </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pekerja = 42 m2 x 0,52 OH = 21,84 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tukang = 42 m2 x 0,26 OH = 10,96 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kep.Tukang = 42 m2 x 0,026 OH = 1,092 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mandor = 42 m2 x 0,026 OH = 1,092 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
TOTAL KEBUTUHAN UNTUK MEMBUAT KOLOM SEPANJANG 140 METER </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Material :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) PC (semen 40 kg/zak) = 23,54 zak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pasir = 1,6 m3</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Split (krikil) = 1,7 m3</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Besi beton d 10 mm = 46,66 batang = 47 batang</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Besi Beton d 8mm = 44,33 batang = 44 batang</div>
<div style="text-align: justify;">
f) Kawat pengikat = 6 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
g) Papan 2/30 x 3m = 71 lembar</div>
<div style="text-align: justify;">
h) Paku = 12,6 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Upah</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Pekerja = 30,94 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Tukang = 12,15 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Kep.Tukang = 1,22 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Mandor = 1,573 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka untuk setiap 1 m kolom dengan dimensi dan penulangan seperti gambar diatas kebutuhan Material dan upah adalah </div>
<div style="text-align: justify;">
1. PC (semen 40 kg/zak) = 0,20 zak .</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pasir = 0,02 m3</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Split (koral/krikil) = 0,02 m3</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Besi beton d 10 mm = 0,333 batang</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Besi Beton d 8 mm = 0,317 batang</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Bindrat = 0,050 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Papan 2/30x3m = 0,51 lbr</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Paku = 0,09 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Upah </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pekerja = 0,23 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tukang = 0,09 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kep.Tukang = 0,009 OH</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mandor = 0,0117 OH</div>
<br /></div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6264946786128416673.post-37767170671894107822013-04-10T10:19:00.004+07:002013-04-13T12:52:50.032+07:00RAB PONDASI RUMAH DI DALAM MANAJEMEN PROYEK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUN5Bs70CoGeEWBhYU3xnkjzyh51hVvnHbYCrF3aBnroV6jV03pTI2zbA9sPgaAQc8StinywuYpV-mLFg2n9ezOCxXqmmuUGa0pYuabCUtOpcnUAzGviubPX1aVdwet50CY5csRBb8NMvp/s1600/CARA+MENGHITUNG+RAB+RUMAH.jpg" imageanchor="1"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUN5Bs70CoGeEWBhYU3xnkjzyh51hVvnHbYCrF3aBnroV6jV03pTI2zbA9sPgaAQc8StinywuYpV-mLFg2n9ezOCxXqmmuUGa0pYuabCUtOpcnUAzGviubPX1aVdwet50CY5csRBb8NMvp/s320/CARA+MENGHITUNG+RAB+RUMAH.jpg" height="253" rumah="" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b>Pekerjaan Awal</b></span><br />
<div style="text-align: justify;">
1. Pengukuran</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Sipil -</b> Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bowplank</div>
<div style="text-align: justify;">
Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m.</div>
<div style="text-align: justify;">
Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Pekerjaan Galian dan urugan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Galian</div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan galian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Urugan</div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mengurug kembali</div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Pekerjaan Fondasi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Lantai Kerja</div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pasangan Fondasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3.</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Pekerjaan Beton</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sloof</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kolom</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Ring balk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Pekerjaan Dinding</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pasangan Bata.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran ½ bata 15 cm.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela,daun pintu,boven, satuan m2.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Plesteran</div>
<div style="text-align: justify;">
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Acian</div>
<div style="text-align: justify;">
Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Sponengan atau tali air</div>
<div style="text-align: justify;">
Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pembuatan Kusen</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Daun Pintu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela</div>
<div style="text-align: justify;">
Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pasang Daun Pintu dan Jendela</div>
<div style="text-align: justify;">
Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.</div>
<br /></div>
Teknik Sipilhttp://www.blogger.com/profile/06066436728820524938noreply@blogger.com0