Jumat, 08 Maret 2013

PEMASANGAN PINTU DAN JENDELA DI DALAM MANAJEMEN PROYEK



Teknik Sipil - Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh perletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam merencanakan pintu dan jendela, ada 4 (empat) hal yang harus dipertimbangkan, yaitu : 
Matahari 
Pintu dan jendela merupakan sumber pengurangan dan penambahan panas, sehingga jendela dapat diletakkan di sisi sebelah timur dan/atau barat 
Penerangan 
Untuk menghasilkan penerangan alami sebuah ruangan, dengan menempatkan jendela dekat sudut ruangan maka dinding didekatnya disinari cahaya akan memantulkan ke dalam ruangan. 
Pemandangan 
Jendela sebaiknya ditempatkan untuk memberi bingkai pada pemandangan. Ketinggian ambang atas jendela sebaiknya tidak memotong pemandangan orang yang duduk ataupun berdiri di dalam ruangan, juga jangan sampai kerangka jendela membagi dua atau lebih suatu pemandangan. 
Penampilan 
Jendela akan dapat mempengaruhi penampilan ekterior rumah/bangunan.


Persyaratan 
Syarat pintu dan jendela pada sebuah bangunan meliputi :
  1. Bekerja dengan aman 
  2. Tahan cuaca, untuk mendapatkan ketahanan terhadap cuaca maka harus dipilih dari bahan yang baik, tidak mudah lapuk, tidak mudah mengalami kembang/susut (muai, melengkung) 
  3. Tidak ada celah/ cahaya yang tidak dikehendaki masuk, cuaca (suhu, udara) masuk ke dalam ruangan. 
  4. Kuat 
  5. Minimal ada 1(satu) buah jendela dalam sebuah ruangan. 

Fungsi 
Fungsi pintu dan jendela dalam sebuah bangunan
  1. Fungsi pintu Dalam kegiatan/komunikasi antar ruang maka pintu sangat dibutuhkan, demikian juga sarana lintas antara bagian dalam dan bagian luar bangunan. 
  2. Fungsi jendela 
  • Penerangan alami ruangan 
  • Pengatur suhu ruangan, sirkulasi angin 
  • Melihat pemandangan/situasi luar bangunan 

Jenis Pintu dan Jendela 
Pintu dan jendela biasanya dikelompokkan sesuai dengan bagaimana bukaannya, hal ini juga sangat erat hubungannya dengan jenis perangkat alat penggantung dan pengunci yang akan dipakai untuk melekatkan daun pintu/jendela pada rangkanya dalam manajemen proyek. 

1. Jenis Pintu 
Dilihat dari cara membukanya daun pintu, pintu dibedakan menjadi:
  • Pintu sorong (slide a door) yang membukanya didorong horisontal ke kiri/kanan atau vertikal ke sisi atas, daun-daun pintu ini ditempatkan pada belakang rangka atau pada alat/rel, bagian jendela dapat dibuka penuh. 
  • Pintu lipat, yang membukanya dengan cara didorong dan melipat di kanan/kiri, daun-daun pintu diletakan/digantung pada alat/rel, bagian pintu dapat dibuka ± 90%. 
  • Pintu Gulung (roll a door), yang membukanya dengan cara digulung di atas, daun-daun pintu digulung pada alat, bagian pintu dapat dibuka penuh. 
  • Pintu sayap tunggal/ganda, daun pintu digatung pada sisi dalam/luar rangka dengan alat/engsel. Pintu ini dibedakan menjadi pintu kiri/pintu kanan. Untuk mengetahui perbedaan ini dengan cara pada saat kita berdiri dan punggung menempel pada alat penggantung, apabila bukaan daun pintu sesuai dengan gerakan membuka tangan kiri maka pintu tersebut adalah pintu kiri demikian juga untuk pintu kanan. Bagian pintu dapat dibuka penuh. 

2. Jenis Jendela 
Jendela biasanya dikelompokkan sesuai dengan bukaanya, jendela yang terpasangnya mati tidak terbuka sama sekali, akan memberikan tingkat kekedapan terhadap cuaca paling besar. Jendela yang terbuka untuk ventilasi, pembersihan dan jalan keluar darurat mempunyai daun-daun jendela yang membukanya dengan cara disorong, diayun atau diputar. Berikut ini adalah jenis-jenis utama bekerjanya jendela dalam manajemen proyek.
  • Jendela gantung ganda, mempunyai daun-daun jendela yang didorong secara vertikal. Daun-daun jendela ini ditempatkan pada alur depan rangka atau pada alat/rel. Bagian jendela dapat dibuka ± 50%. 
  • Jendela gantung ganda, mempunyai daun-daun jendela yang didorong secara horisontal. Daun-daun jendela ini ditempatkan pada alur depan rangka atau pada alat/rel. Bagian jendela dapat dibuka ± 50%. 
  • Jendela sayap, mempunyai daun-daun jendela yang digantung pada ambang atas/bawah atau pada tiang. Daun-daun jendela ini ditempatkan pada engsel depan/belakang. Bagian jendela dapat dibuka penuh. 

Kusen Pintu dan Jendela
Untuk meletakkan daun pintu atau daun jendela pada dinding, dipasang rangka yang disebut kusen, kusen untuk tempat tinggal terbuat dari kayu atau logam. Kusen kayu memberikan penampilan yang hangat dan indah dari tampilan tekstur serat-serat kayu yang dimilikinya, mempunyai nilai penyekat panas yang baik dan pada umumnya tahan terhadap pengaruh cuaca. Rangka jenis ini dapat berupa produk pabrik yang telah diselesaikan dengan pelapisan cat, pewarnaan atau masih berupa kayu asli tanpa pelapisan. Kusen dari bahan logam berbeda dari kayu, kusen logam tidak terpengaruh bila basah, kusen logam ini tidak memiliki kehangatan dalam penampilan dan memberikan daya tahan yang kecil terhadap perpindahan panas. Kusen logam dapat terbuat dari alumunium, baja atau baja tak berkarat (stainless-steel), warna alami logam dapat ditutup dengan lapisan cat dan dirawat dengan baik untuk mencegah korosi dalam manajemen proyek. 
Ukuran penampang batang kayu untuk rangka pintu dan jendela adalah sebagai berikut : 
Pada pintu biasa dengan satu daun: 5/10 5/12 5/14 5/15 cm 
6/10 6/12 6/14 6/15 cm 
7/12 cm 
Pada pintu rangkap dengan dua daun: 8/10 8/12 8/14 8/15 cm


Bagian-Bagian Kusen 
Kusen terdiri atas :
  1. Tiang (style). 
  2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah. 
  3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela. 
  4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang. 
  5. Alur kapur, bagian dari tiang (style) yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila terjadi penyusutan, tidak timbul celah. 
  6. Angkur, dipasang pada tiang (style), berfungsi untuk memperkuat melekatnya pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang. 
  7. Duk (neut), dipasang pada tiang (style) di bagian bawah, khusus untuk kusen pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas.
Jenis-Jenis Kusen Pintu 
  1. Kusen Pintu Tunggal 
  2. Kusen Pintu Gendong 
  3. Kusen Pintu Gendong Ventilasi Melingkar 

Jenis-Jenis Kusen Jendela
  1. Kusen Jendela Tunggal 
  2. Kusen Jendela Ganda

Pemasangan Kusen 

1. Pemasangan Kusen Pintu 
Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut dalam manajemen proyek;
  1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. 
  2. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen. 
  3. Pasang angker pada kusen secukupnya. 
  4. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi bouwplank. 
  5. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting. 
  6. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. 
  7. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh. 
  8. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen. 
  9. Bersihkan tempat sekelilingnya. 

2. Pemasangan Kusen Jendela
Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut dalam manajemen proyek;
  1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. 
  2. Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as bouwplank. 
  3. Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela . 
  4. Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank. 
  5. Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut. 
  6. Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan pertolongan unting-unting. 
  7. Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat. 
  8. Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan yang benar. 
  9. Bersihkan tempat sekelilingnya.

1. Memasang Daun Pintu 
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun pintu ada yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan pintu geser. Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah, kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai dalam manajemen proyek. 

Ukuran Daun Pintu 
Jumlah daun pintu ada yang tunggal, ada pula yang ganda. Lebar dan tingginya daun pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut dalam manajemen proyek: 
  1. Tinggi : 2,00-2,10 meter, 
  2. Lebar : 0,70-0,90 meter (tunggal), 0,60-0,80 meter (ganda) 
  3. Tebal : 0,30-0,40 meter. 
Cara Pemasangan 
  1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu. 
  2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu. 
  3. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi). 
  4. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. 
  5. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel) 
  6. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu. 
  7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen 
  8. Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. 
  9. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup. 
  10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen. 
  11. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen. 


2. Memasang Daun Jendela 
Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar horizontal (ke kiri danke kanan) atau berputar vertikal (ke atas dan ke bawah). Namun, ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela mati dengan tujuan untuk penerangan. Kedudukan daun jendela pada saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen jendela dalam manajemen proyek.

Ukuran Daun Jendela 
Jumlah daun jendela ada yang tunggal, ada pula yang ganda. Lebar dan tingginya daun jendela diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut: 
  1. Tinggi : 0,80-1,70 meter (menyesuaikan dengan fungsi dan kondisi bangunan) 
  2. Lebar : 0,60-0,80 meter 
  3. Tebal : 0,30-0,40 meter. 
Cara Pemasangan 
  1. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela. 
  2. Ukur lebar dan tinggi daun jendela. 
  3. Ketam dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi). 
  4. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. 
  5. Lepaskan daun jendela, pasang/tanam engsel daun jendela pada tiang daun jendela (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran horizontal) atau engsel ditanam pada bagian ambang atas daun jendela dengan jarak 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran vertikal). 
  6. Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang/ambang atas jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun jendela. 
  7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang/ambang atas kusen 
  8. Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun jendela pada kusen jendelanya. 
  9. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup. 
  10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara melepaskan pen. 
  11. Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen. 

3. Pemasangan Kaca 
Pekerjaan ini tidak semudah yang dilihat atau dibayangkan. Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra hati-hati dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal yang penting pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela. Konstruksi pemasangan kaca pada daun pintu/jendela dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode, tergantung dari ukuran kayu, material rangka daun pintu/jendela, fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal kurang dari 4 mm, sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan belakang yang sekaligus daun pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar stabil dan tidak pecah, kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu dalam manajemen proyek. 

Cara memasang kaca pada daun pintu/jendela adalah sebagai berikut dalam manajemen proyek; 
  1. Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar. 
  2. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam. 
  3. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca. 
  4. Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela. 
  5. Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil. 
  6. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil.

4 komentar:

al mengatakan...

Mas bro.. tulisanya keren lengkap. Boleh ga saya minta.. heheh.

alat seks mengatakan...

cara yang sangat bagus dan mudah dipahami, trim infonya

Anonim mengatakan...

thanks banget eeeaaa
tulisannya sangat bermanfaat
ijin copas yaaaa.....

rina mengatakan...

hebat..hebat...thanks atas tips yang diberikan

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates