Teknik Sipil - Pendahuluan
Bahan bitumen adalah material termoplastik yang secara bertahap
mencair salah satunya aspal, sesuai penambahan suhu dan berlaku juga sebaliknya pada
pengurangan suhu.
Nilai penetrasi sangat sensitif terhadap suhu. Pengukuran di atas suhu
kamar akan menghasilkan nilai yang berbeda. Variasi suhu terhadap nilai
penetrasi dapat di susun sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan
grafik hubungan antara suhu dan nilai penetrasi. Penetrasi indeks dapat
ditentukan dari grafik tersebut.
Maksud dan Tujuan
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekerasan aspal yang dinyatakan dalam masuknya jarum dengan beban tertentu pada kurun waktu tertentu pada suhu kamar. Tingkat kekerasan ini merupakan klasifikasi aspal.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekerasan aspal yang dinyatakan dalam masuknya jarum dengan beban tertentu pada kurun waktu tertentu pada suhu kamar. Tingkat kekerasan ini merupakan klasifikasi aspal.
Alat dan Bahan
Alat penetrasi dengan jarum seberat 47.5 ± 0.05 gr.
Pemberat sebesar 50 ± 0.05 gr dan 100 ± 0.05 gr.
Tempat contoh
Stopwatch
Gelas ukur
Aspal
Air
Langkah Percobaan
Persiapan benda uji:
Panaskan contoh aspal.
Untuk suhu ter < 56o C diatas titik lembek.
Untuk suhu aspal < 100 o C diatas titik lembek pemanasan < 300 menit.
Tuangkan contoh ke cawan.
Buat duplo, tinggi tanah > angka pen + 10 mm.
Tutup cawan benda uji, lalu biarkan pada suhu ruang
Biarkan hingga 1 – 2 jam.
Masukkan cawan ketempat air, lalu masukkan ke bak.
Biarkan hingga 1 – 2 jam.
Persiapan alat
Siapkan alat penetrasi.
Periksa pemegang jarum.
Bersihkan jarum penetrasi dengan pelarut lain.
Pasang jarum dengan pemegang.
Letakkan pemberat diatas jarum (50 gr).
Pengujian
Pindahkan tempat air + cawan ke alat penetrasi.
Turunkan jarum hingga menyentuh permukaan benda uji.
Atur angka nol di arloji penetrometer.
Lepaskan pemegang jarum dan selama 5 ± 0.1 detik ukur dengan stopwatch.
Putar arloji penetrometer dan baca angka pen dengan ketelitian 0.1 mm.
Angkat jarum dari benda uji dan siapkan untuk titik penetrasi berikutnya.
Perhitungan dan pelaporan data.
Pencatatan data. Catat setiap bacaan pada alat penetrometer. Perhitungan dan pelaporan data. Nilainya harus memenuhi toleransi yang telah ditentukan.
Pencatatan data. Catat setiap bacaan pada alat penetrometer. Perhitungan dan pelaporan data. Nilainya harus memenuhi toleransi yang telah ditentukan.
Kesimpulan
Dari hasil
percobaan tersebut, didapat nilai penetrasi rata-rata sebesar 67
mm.Penetrasi tertinggi sebesar 70 mm dengan kalibrasi ±4. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa contoh aspal yang digunakan dalam percobaan merupakan
aspal yang baik karena masih memenuhi persyaratan.
0 komentar:
Posting Komentar