Rabu, 20 Februari 2013

CONTOH UJI TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVELAND OPEN CUP PADA ASPAL


Teknik Sipil - Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar dapat dilakukan untuk semua jenis hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya yang mempunyai titik nyala open cup kurang dari 79oC. Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar untuk aspal keras mengikuti prosedur AASHTO T48-81 atau PA-0303-76. Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal. Titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu titik diatas permukaan aspal. 

Pengujian ini bertujuan untuk memperkirakan temperatur maksimum pemanasan aspal sehingga aspal tidak terbakar. Temperatur yang didapatkan adalah sebagai simulasi terhadap temperatur maksimum yang biasa terjadi pada aspal sampai aspal mengalami kerusakan permanen. 

Alat yang Digunakan
  1. Termometer 
  2. Cleveland Open Cup terdiri dari cawan tes, pelat pemanas, penguji nyala, pemanas, dan kaki cawan.
    • Cawan terbuat dari kuningan. 
    • Pelat pemanas, terdiri dari logam untuk meletakkan cawan cleveland dimana bagian atasnya dilapisi seluruhnya oleh asbes setebal 0,6 cm. 
    • Nyala penguji yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan diameter 3,2 sampai 4,8 mm, dengan panjang tabung 7,5 cm. 
    • Sumber pemanas dapat berupa pembakaran gas atau tungku listrik, atau pembakar alkohol yang tidak menimbulkan asap atau nyala disekitar bagian atas cawan. 12
  3. Penahan angin, alat yang menahan angin apabila digunakan nyala sebagai pemanas. 

Bahan yang Digunakan
  • Panaskan contoh aspal antara 148,9oC dan 176oC, sampai cukup air. 
  • Kemudian isilah cawan cleveland sampai garis dan hilangkan (pecahkan) gelembung udara yang ada pada permukaan cairan. 

Langkah Percobaan
1. Persiapan benda uji.
  • Panaskan contoh aspal. 
  • Tuangkan contoh ke cawan cleveland. Isikan cawan cleveland sampai garis dan hilangkan (pecahkan) gelembung udara yang ada pada permukaan cairan. 
2. Persiapan alat.
  • Siapkan kompor pemanas. Kompor dan penguji. 
3. Pengujian.
  • Letakkan cawan diatas kompor pemanas.
  • Letakkan nyala penguji. 
  • Pasanglah termometer. 
  • Nyalakan kompor dan atur pemanasan. 
  • Tempatkan penahan angin di depan nyala penguji.
  •  Nyalakan sumber pemanas dan aturlah suhu pemanas. Sampai benda uji mencapai 56oC dibawah titik nyala perkiraan. 
  • Atur kembali kecepatan pemanasan. 5oC sampai 6oC permenit pada suhu antara 56oC dan 28oC dibawah titik perkiraan. 
  • Nyalakan nyala penguji dan atur diameter nyala penguji. 
  • Putarlah nyala penguji sehingga melewati permukaan cawan. Dari tepi ke tepi cawan 1 detik. Ulangi pekerjaan tersebut tiap 2oC. Lakukan hingga terjadi nyala singkat.
  • Terjadi nyala singkat. 13 
  • Baca suhu pada termometer lalu catat. 4. Perhitungan dan pelaporan data. 
  • Lanjutkan membaca termometer.
  • Terjadi nyala pada permukaan benda uji. Nyala yang agak lama sekurang-kurangnya 5 detik. 
  • Baca suhu pada termometer lalu catat. 
  • Pencatatan data. Catat suhu saat terjadi nyala singkat dan nyala yang agak lama sekurang-kurangnya 5 detik. 
  • Perhitungan dan pelaporan data. Laporkan hasil rata-rata pemeriksaan ganda (duplo) sebagai titik nyala benda uji. 

Tabel Data Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar


oC Dibawah Titik Nyala
Waktu
oC
Titik Nyala
56
0
294
Titik Nyala:
334oC
Titik Bakar:
342oC
61
0,16
299
46
0,20
304
41
2,58
309
36
0,32
314
31
2,62
319
26
1,08
324
21
0,35
329
16
0,66
334
1
0,29
339
6
0,84
344
1
1,08
349
 

Analisa
Untuk mendapatkan titik nyala dan titik bakar aspal, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
Pengaturan nyala api. 
Kecepatan pemanasan. Ketelitian dalam pembacaan suhu dan waktu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates